Uni Eropa segera melipatgandakan sanksi kepada Belarus. Kebijakan ini diambil menyusul pembajakan pesawat sipil, Ryanair FR4978, oleh Pemerintah Belarus pada Minggu (23/5/2021).
Oleh
FX LAKSANA AS
·4 menit baca
BRUSSELS, RABU — Negara-negara Uni Eropa segera melipatgandakan sanksi kepada Belarus. Kebijakan ini diambil menyusul pembajakan pesawat sipil, Ryanair FR 4978, yang dilakukan Pemerintah Belarus pada Minggu (23/5/2021) guna menangkap aktivis sekaligus wartawan negeri tersebut.
Sehari setelah kejadian atau Senin (24/05/2021), para pemimpin Uni Eropa pada pertemuan di Brussels, sepakat menjatuhkan sanksi kepada Belarus, termasuk di bidang ekonomi. Salah satunya adalah meminta semua maskapai penerbangan negara-negara anggota Uni Eropa untuk menghindari ruang udara Belarus sekaligus meminta otoritas terkait untuk melarang maskapai penerbangan dari Belarus masuk ke ruang udara dan semua bandar udara di Uni Eropa.
Dalam pertemuan tersebut, 27 pemimpin Uni Eropa juga meminta Organisasi Penerbangan Sipil untuk segera menginvestigasi insiden pembajakan pesawat oleh Pemerintah Belarus. Terhadap wartawan Roman Protasevich (26) yang ditahan Pemerintah Belarus, para pemimpin Uni Eropa meminta Presiden Belarus Alexander Lukashenko untuk segera membebaskannya.
”Kami menutup ruang udara Uni Eropa kepada semua pesawat dari Belarus dan menyerukan kepada semua maskapai penerbangan Uni Eropa untuk tidak terbang melintasi ataupun menuju Belarus. Sanksi ekonomi lebih lanjut akan segera kami umumkan,” kata Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen.
Kami menutup ruang udara Uni Eropa kepada semua pesawat dari Belarus dan menyerukan kepada semua maskapai penerbangan Uni Eropa untuk tidak terbang melintasi ataupun menuju Belarus. Sanksi ekonomi lebih lanjut akan segera kami umumkan.
Sebelum insiden pembajakan pesawat, Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada Belarus. Bentuknya berupa larangan terbang dan pembekuan aset bagi 88 warga Belarus, termasuk Presiden Lukashenko dan tujuh perusahaan Belarus.
Sanksi diberikan menyusul kekerasan Pemerintah Belarus terhadap puluhan ribuan warganya yang berunjuk rasa terkait dengan pemilihan umum presiden tahun lalu. Para pengunjuk rasa menilai Lukashenko yang telah menguasai pemerintahan selama enam periode itu curang pada pemilihan umum terakhir.
Pada Senin (26/05/2021), pesawat Ryanair FR4978 yang mengangkut Protasevich terbang dari Athena, Yunani, menuju Vilnius, Lituania. Sekitar 10 kilometer sebelum memasuki wilayah udara Lituania, pesawat tempur Mig-29 milik Belarus tiba-tiba mengintersep dan mengawal FR4978 untuk berbelok dan mendarat di Bandara Minsk, Belarus. Merujuk Kantor Berita Belarus, Belta, adalah Lukashenko sendiri yang menginstruksikan agar pesawat itu diarahkan ke Minsk dengan pengawalan pesawat tempur Mig-29.
Alasan permintaan berbelok arah itu sebagaimana diterima oleh pilot Ryanair FR4978 dalam komunikasi pesawat adalah bahwa terdapat bom di pesawat. Ryanair dalam pernyataan pascainsiden menyebutkan, menara kendali udara Belarus sendiri yang menginstruksikan pesawat untuk berbelok ke Minsk.
Namun, setiba di darat, ternyata bukan bom yang dicari, melainkan Protasevich. Ia bersama dengan teman perempuannya, Sofia Sapega (23), kemudian langsung digelandang polisi. Sementara pesawat dilepaskan untuk melanjutkan penerbangan ke Lituania.
Terhadap insiden itu, para pemimpin Uni Eropa dan negara-negara lainnya melontarkan kecaman keras. Setelah menyaksikan video rekaman penangkapan Roman Protasevich, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan, tindakan itu sangat mengkhawatirkan. Sementara Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menyebutkan, Lukashenko harus mendapat ganjaran yang berat karena tindakannya tersebut.
”Kelakuan rezim Belarus biadab, ilegal, dan benar-benar tidak bisa diterima. Kami juga mengutuk intervensi semacam itu yang membahayakan penerbangan sipil,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kepada wartawan.
Pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya, yang tinggal di pengasingan mengatakan, rekaman menunjukkan bahwa Protasevich telah dianiaya. ”Dia (Protasevich) mengatakan bahwa dirinya telah diperlakukan sesuai dengan prosedur hukum. Namun, dia jelas-jelas telah dipukul dan di bawah tekanan. Tak ada keraguan bahwa dia sudah dianiaya. Dia diberlakukan sebagai sandera,” kata Sviatlana pada konferensi pers di Vilnius, ibu kota Lituania.
Pemerintah Amerika Serikat menyebutkan, Presiden AS Joe Biden akan membicarakan insiden tersebut dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan Juni mendatang. Meski demikian, AS tidak yakin bahwa Moskwa terlibat dalam kasus tersebut.
Ukraina, negara tetangga Belarus, juga mengumumkan larangan penerbangan dari dan menuju Belarus. ”Jika kita membiarkan peristiwa ini lewat begitu saja, besok-besok lagi Alexander Lukashenko akan bertindak lebih jauh lagi dan melakukan tindakan arogan dan lebih kejam lagi,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
Badan Pengendali Lalu Lintas Udara Eropa EuroControl merekomendasikan semua maskapai penerbangan Uni Eropa dan Inggris untuk menghindari ruang udara Belarus. Alternatifnya adalah melalui ruang udara negara-negara Baltik.
Inggris juga menyatakan melarang maskapai penerbangan Belarus memasuki ruang udara Inggris. Lufthansa, KLM, SAS, Air France, LOT, and Singapore Airlines adalah beberapa maskapai penerbangan yang telah mengumumkan menghentikan penerbangan melalui ruang udara Belarus. (AP/REUTERS/LAS)