Dukung Spotify, Uni Eropa Tuduh Apple Distorsi Persaingan Pasar ”Streaming”
Apple merasa dibidik Komisi Eropa setelah adanya keluhan Spotify dua tahun lalu. Raksasa teknologi asal AS itu dinilai secara tidak adil membatasi saingannya ke layanan streaming musiknya sendiri, Apple Music.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
BRUSSELS, JUMAT — Regulator Uni Eropa pada Jumat (30/4/2021) menuduh Apple Inc telah mendistorsi persaingan di pasar streaming musik. Dukungan kepada Spotify—perusahaan asal Swedia—oleh Uni Eropa itu dapat berwujud denda dan perubahan dalam praktik bisnis yang menjadi sumber keuntungan Apple Inc.
Lewat temuan awalnya, Brussels mengajukan dakwaan anti-persaingan terhadap Apple. Dakwaan itu merupakan yang pertama dilakukan UE terhadap Apple dalam hal anti-persaingan. Kedua belah pihak sebelumnya pernah berseteru dalam sengketa pajak bernilai miliaran dollar AS yang melibatkan Irlandia. Jika kasus itu dilanjutkan, UE dapat menuntut konsesi dan berpotensi mengenakan denda hingga 10 persen dari omzet global Apple. Nilai optimal denda itu diperkirakan dapat mencapai 27 miliar dollar AS. Namun, UE jarang mengenakan denda maksimal.
Apple mengetahui pihaknya menjadi target Komisi Eropa setelah adanya keluhan Spotify dua tahun lalu. Apple, perusahaan raksasa teknologi asal AS itu, dinilai secara tidak adil membatasi pesaingnya pada layanan streaming musiknya sendiri, Apple Music di iPhone. Lembaga penegak persaingan UE, melalui pernyataan keberatan, mengatakan ada masalah dalam aturan terbatas Apple melalui App Store. UE menilai Apple memaksa perusahaan pengembang jasa aplikasi seperti Spotify untuk menggunakan sistem pembayaran melalui App Store dan sekaligus mencegah mereka menggunakan sistem di luar Apple.
Komisaris Persaingan Eropa Margrethe Vestager mengatakan, ada indikasi jelas bahwa peraturan App Store milik Apple memengaruhi perkembangan bisnis persaingan streaming musik. Peraturan itu juga ditegaskan dapat memengaruhi pengembang aplikasi sejenis secara lebih luas.
”Mereka (pengembang aplikasi) bergantung pada App Store Apple sebagai penjaga gerbang untuk mengakses pengguna Iphone dan Ipad. Kekuatan pasar yang signifikan ini tidak dapat diabaikan karena akses ke App Store Apple adalah kunci keberhasilan pengembang aplikasi,” kata Vestager dalam sebuah konferensi pers.
Ada tanda-tanda yang jelas bahwa peraturan App Store milik Apple memengaruhi perkembangan bisnis persaingan streaming musik. Peraturan itu juga ditegaskan dapat memengaruhi pengembang aplikasi sejenis secara lebih luas.
Vestager mengatakan, Apple harus mengakhiri praktik pembatasan dan menahan diri tidak mempraktikkan hal sejenis lainnya. Dia juga mengatakan, pihak berwenang lain tengah menyelidiki masalah ini. ”Kami memiliki kontak dengan yurisdiksi lain dalam kasus serupa, bisa saja itu otoritas Belanda, Australia, Amerika Serikat,” katanya, seraya menambahkan bahwa UE juga tertarik dengan pasar aplikasi gim meskipun itu masih tahap awal.
Dalam pernyataan resminya, Apple menolak tuduhan UE. ”Spotify telah menjadi layanan langganan musik terbesar di dunia, dan kami bangga dengan peran yang kami mainkan di dalamnya,” kata manajemen Apple dalam sebuah pernyataan. ”Mereka menginginkan semua keuntungan dari App Store tanpa mereka harus membayar apa pun untuk itu. Argumen Komisi Eropa atas nama Spotify adalah kebalikan dari persaingan yang sehat,” lanjutnya.
Sebaliknya, pihak Spotify menyambut baik langkah UE. Spotify menggambarkan hal itu sebagai langkah penting untuk meminta pertanggungjawaban Apple atas perilaku anti-persaingan. Lewat kebijakan itu, UE dinilai mendukung konsumen dan arena setara bagi para pengembang aplikasi.
Reuters pertama kali melaporkan isu dakwaan anti-persaingan UE pada Maret lalu. Spotify adalah pemimpin pasar streaming musik dengan 356 juta pengguna aktif dan 158 juta pelanggan berbayar. Apple Music yang diluncurkan pada tahun 2015 diperkirakan memiliki lebih dari 70 juta pelanggan.
Persaingan di antara kedua perusahaan itu telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kedua perusahaan berusaha membangun basis pelanggan mereka melalui supremasi di pasar podcast. ”Konsumen Eropa mengharapkan dan berhak mendapatkan akses ke berbagai layanan streaming musik tanpa pilihan yang dibatasi atau harga yang dinaikkan secara tidak adil oleh penjaga gerbang internet,” kata organisasi konsumen Eropa, BEUC.
Tuduhan UE muncul hanya sepekan sebelum Apple berhadapan dengan Epic Games dalam uji coba antimonopoli AS. Hal itu menyusul gugatan oleh pencipta gim daring Fortnite yang menuduh bahwa Apple telah menyalahgunakan dominasinya di pasar aplikasi seluler. Pihak Epic mengeluh kepada UE tentang masalah yang sama. Bulan lalu, Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris juga membuka penyelidikan terhadap Apple setelah keluhan syarat dan ketentuan pembuat Iphone untuk para pengembang aplikasi dinilai tidak adil. (REUTERS)