Warga Kamerun di Bafoussam, 300 kilometer timur laut Yaounde, berutang budi kepada para pengemudi sepeda motor superpanjang. Ketika daerah mereka tak dilirik angkutan umum, mereka hadir menjadi "penyambung" hidup warga.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·2 menit baca
Yaounde
Sepeda motor, yang dimodifikasi memanjang lebih dari 3 meter, tak hanya alat transportasi bagi warga Bafoussam—300 kilometer timur laut Yaounde, ibu kota Kamerun. Kendaraan itu sudah jadi ”penyambung hidup” mereka. Bisa mengangkut delapan orang, sepeda motor itu menembus jalan berdebu, jalan setapak pinggiran sawah atau kebun, perumahan, dan pasar.
Bagi truk atau mobil angkutan di wilayah barat Kamerun itu, jumlah penumpang delapan orang tersebut terbilang kecil. Biasanya kendaraan-kendaraan angkutan umum dipenuhi warga secara berjubel. Yang penting, kaki bisa nyangkut. Namun, jenis angkutan ini bukan alat transportasi yang lazim.
Jenis angkutan tersebut berupa sepeda motor super-panjang, yang sudah dimodifikasi hingga panjangnya lebih dari 3 meter. Amboi. Modifikasi itu, kata para pemilik atau pengemudinya, dibuat agar secara khusus bisa memenuhi kebutuhan pasar transportasi di Kamerun.
Kendaraan tersebut pun menjadi andalan petani setempat mengangkut hasil bumi atau—sebaliknya—membawa barang-barang dari pasar ke pelosok terpencil. Kendaraan itu bisa menembus hingga jalan-jalan setapak di wilayah tersebut. Para petani di Baye, sekitar 15 kilometer dari Bafoussam, menyebut sepeda motor itu ”penyambung hidup” mereka.
”Kendaraan ini banyak membantu kami. Mobil-mobil angkutan umum tidak masuk ke wilayah kami. Hanya benskineur—sebutan untuk pengemudi kendaraan yang disebut ”taksi sepeda motor” itu—yang mau datang mengangkut kami,” ujar Elisabeth Ninkam, seorang petani.
”Tanpa (kendaraan) itu, tanaman kami, talas, jagung, atau kacang, pasti membusuk di kebun,” ujar Makam Rose, petani. ”Di tempat tinggal kami, mobil-mobil tidak bisa masuk karena kondisi jalan yang buruk. Hanya sepeda motor-sepeda motor seperti ini yang bisa mengangkut hasil panen bumi kami ke pasar.”
Bagi para benskineur, sepeda motor super-panjang itu juga bisa memberi penghidupan. Penghasilan mereka dua atau tiga kali lipat lebih besar daripada pengemudi ojek motor biasa, yang umumnya mengantongi sekitar 5.000 franc CFA atau 7-9 euro (Rp 122.000-Rp 157.000) per hari. Pokoknya, lumayan.
Sepeda motor tersebut hasil modifikasi, dengan sasis dan suku cadang pegas baru. Di Bafoussam, dua mekanik, yakni Emmanuel Wembe dan Kuate Bachile, bekerja di bengkel beralaskan tanah memodifikasi dan mengutak-atik sepeda motor superpanjang itu.
”Kami buat sesuai pesanan, mulai dari untuk 4 sampai 10 penumpang,” ujar Emmanuel Wembe, mekanik yang biasa memodikasi kendaraan tersebut.
Manfaatnya memang besar, tetapi jangan tanya kenyamanan. Ditambah kondisi buruk banyak jalanan setempat, yang membuat perut bak dikocok-kocok, masalah keselamatan bikin penumpangnya merasa ngeri-ngeri sedap. ”Banyak risikonya, khususnya saat pengemudi harus menjaga keseimbangan (kendaraan saat melaju),” kata Ngaleu Michel, guru otomotif setempat, merujuk pada bahaya penumpang bisa jatuh. (AFP)