Saling Usir Diplomat antara Eropa dan Rusia Berlanjut
Saling usir diplomat oleh Rusia dan sejumlah negara di Eropa Timur dan Tengah dengan tuduhan spionase terus berlanjut, membuat hubungan diplomatik antarnegara-negara Eropa dengan Rusia menghangat.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
BUCHAREST, SENIN — Saling usir diplomat oleh sejumlah negara Eropa dan Rusia terus berlanjut. Pada Senin (26/4/2021), Romania mengusir Wakil Atase Militer Rusia Alexey Grishayev yang dituduh melakukan aktivitas tidak sesuai dengan status diplomatiknya. Pada saat yang sama, Rusia juga mengusir Wakil Atase Angkatan Laut Italia.
Kementerian Luar Negeri Romania tidak memberikan informasi detail soal pengusiran Alexey Grishayev tersebut. Namun, Menteri Luar Negeri Romania Bogdan Aurescu telah memanggil Duta Besar Rusia untuk Romania Valery Kuzman ke kantornya.
Mengutip pernyataan Grishayev, kantor berita Rusia, TASS, menyatakan bahwa Moskwa berhak untuk merespons pengusiran itu.
Tujuh negara pecahan Soviet di Eropa Tengah dan Timur, yang juga anggota Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), telah mengusir diplomat Rusia dalam beberapa minggu terakhir. Ini memicu tindakan balasan yang sama oleh Moskwa.
Yang paling banyak, Praha mengusir 18 diplomat Rusia pada 17 April setelah mengetahui bahwa operasi intelijen Rusia kemungkinan besar sebagai penyebab meledaknya gudang amunisi tahun 2014 yang menewaskan dua orang. Presiden Ceko Milos Zeman menyebut tindakan ini sebagai serangan teror. Tuduhan ini dibantah Moskwa.
Setelah Praha mengusir 18 diplomat Rusia, Moskwa membalas dengan mengusir 20 anggota staf Kedubes Ceko. Hubungan bilateral kedua negara itu kini berada di titik terendah selama puluhan tahun. Dalam pernyataannya, Perdana Menteri Polandia, Slowakia, dan Hongaria mengecam tindakan Rusia tersebut.
Zeman menyebut bahwa dugaan keterlibatan Rusia dalam ledakan gudang amunisi tahun 2014 hanya satu dari dua teori yang ada. Teori lainnya adalah ledakan itu terjadi akibat tidak piawainya pengelolaan amunisi di gudang tersebut. ”Saya mempertimbangkan dua teori ini dengan serius dan saya ingin keduanya diselidiki,” katanya.
Balasan Rusia
Pada Senin (26/4/2021), Moskwa juga mengusir Wakil Atase Angkatan Laut Italia sebagai tanggapan atas pengusiran diplomat Rusia oleh Italia bulan lalu. Dua diplomat Rusia itu diusir setelah polisi menyatakan telah menangkap kapten angkatan laut Italia yang menyerahkan dokumen rahasia kepada pejabat militer Rusia dengan imbalan uang.
Perwira angkatan laut Italia itu, Walter Biot, yang bertugas di Kantor Kepala Staf Pertahanan, dilaporkan telah menyerahkan berkas kepada pejabat militer Rusia dengan imbalan 5.000 euro.
Pengusiran hanya satu diplomat Italia oleh Rusia kemungkinan menjadi sinyal keengganan Moskwa untuk membalas dengan agresif tindakan Italia bulan lalu. Sebab, selama ini hubungan Rusia dengan Italia biasanya lebih hangat dibandingkan dengan negara Barat lainnya.
Italia mengecam tindakan Moskwa itu dan menyebutnya ”tidak berdasar dan tidak adil”. Kementerian Luar Negeri Italia ”menyayangkan” pengusiran wakil atase angkatan lautnya di Kedutaan Besar Italia di Moskwa dengan hanya pemberitahuan 24 jam.
”Kami menilai keputusan itu tidak berdasar dan tidak adil, karena langkah itu merupakan balasan atas tindakan sah otoritas Italia melindungi keamanan dalam negerinya.” (REUTERS/AFP)