Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi. Salah satu inisiatif yang muncul dari beberapa negara adalah menukar mobil tua dengan sepeda.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
Menukar mobil dengan sebuah sepeda bagi sebagian orang yang menilai kendaraan bermotor lebih bernilai ekonomi mungkin tidak sepadan. Tapi, percaya atau tidak, ribuan orang di beberapa negara di Eropa rela melakukan ini sebagai bagian dari program menekan emisi karbon dari kendaraan bermotor, mengerem laju pemanasan global.
Dalam pemungutan suara awal April 2021, Dewan Nasional Perancis telah menyetujui aturan yang memungkinkan warganya untuk menukar mobil tua milik mereka dengan imbalan subsidi sebesar 2.500 Euro atau 2.975 dollar AS untuk membeli sepeda listrik. Ya, sepeda listrik.
Aturan tersebut merupakan bagian dari amandemen Rancangan Undang-Undang Iklim yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca 40 persen dibandingkan kondisi tahun 1990 pada tahun 2030.
Pada Senin (12/4/2021), Thomson Reuters melaporkan, Federasi Pengguna Sepeda Perancis (FUB) mengklaim, jika aturan ini telah efektif diterapkan di lapangan maka Perancis menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan konsep “tukar mobil tua untuk sepeda” ini.
“Untuk pertama kalinya, aturan ini mengakui bahwa solusi perubahan iklim adalah bukan membuat mobil ‘lebih hijau’, tapi justru mengurangi jumlah mobil itu sendiri,” kata Olivier Schneider dari FUB.
Akan tetapi, sebelum Perancis, sudah ada beberapa negara yang sebenarnya memiliki konsep serupa untuk mengurangi emisi karbonnya dari sektor transportasi. Sebagai contoh, Finlandia.
Martti Tulenheimo dari Federasi Pesepeda Finlandia, menerangkan, Finlandia memiliki skema hibah bagi warganya untuk membeli sepeda listrik, mobil baru rendah emisi, dan tiket transportasi publik. Pemerintah akan memberikan imbalan subsidi pembelian berbagai jenis alat transportasi rendah emisi karbon bagi warga yang bersedia menukarkan mobil tuanya.
Pada 24 Maret 2021, Tulenheimo menulis di Twitter: “Skema tukar mobil tua untuk sepeda adalah kisah yang berhasil di Finlandia – khususnya untuk sepeda listrik.” Dengan rabat 1.000 Euro, 3.200 pemohon memilih lebih dari 2.000 sepeda listrik, 1.000 mobil baru rendah emisi, dan 100 tiket transportasi publik.
Tahun lalu, skema yang sama juga mulai diinisiasi di Lithuania. Lembaga penyiaran Lithuanian Radio and Television (LRT) melaporkan, Badan Pengelola Proyek Lingkungan (APVA) yang berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup Lithuania menawari warga untuk menukar mobil tuanya dengan imbalan uang hingga 1.000 euro atau sekitar 1.200 dollar AS. Uang ini dipakai sebagai subsidi untuk membeli skuter listrik, sepeda listrik, sepeda, atau tiket transportasi publik sejak Mei 2020. Program ini dinilai berhasil karena hingga Oktober 2020 sudah ada 8.518 warga yang mengajukan permohonan.
Program ini terbilang menggiurkan sebab pada kenyataannya tidak sedikit mobil tua yang ditukar dalam program ini bernilai kurang dari 1.000 euro di pasaran.
Hingga pertengahan Oktober 2020, APVA telah menghabiskan 95 persen dari delapa juta euro alokasi anggaran inisiatif ini. Mayoritas dana itu dibelanjakan untuk skuter listrik dan sepeda (4,95 juta euro) dan sepeda listrik (268.849 euro).
“Inisiatif ini mendapat perhatian yang luas dari masyarakat. Jumlah pemohon melebihi yang kami perkirakan. Oleh karena itulah, Kementerian Lingkungan Hidup telah mengalokasikan tambahan tiga juta euro untuk Program Perubahan Iklim,” tutur Austeja Jonaityte, jurubicara APVA.
Sejak April 2020, APVA juga menerima 333 permohonan subsidi pembelian mobil listrik. Calon pembeli yang menukarkan mobil tuanya bisa mendapatkan subsidi 2.000 euro untuk membeli mobil listrik seharga hingga 4.000 euro.
Meski begitu, Zygimantas Mauricas, kepala ekonom bank Luminor di Lithuania, yakin bahwa program Kementerian Lingkungan hidup itu bukanlah cara terbaik untuk memangkas polusi dari sektor transportasi.
“Uang yang dibelanjakan masyarakat untuk membeli moda transportasi rendah polusi hanyalah setetes air di tengah samudera. Sangat mungkin untuk menginvestasikan uang itu untuk mendanai peningkatan infrastruktur,” kata Mauricas.
Belum lagi, program ini lebih dirasakan manfaatnya oleh warga yang mampu membeli mobil listrik yang mahal, tidak oleh kebanyakan warga.
Meski begitu, Kementerian Lingkungan tetap berencana memperluas program ini. “Para pakar dalam Program Perubahan Iklim akan memutuskan apakah inisiatif seperti ini memberikan manfaat,” kata Raimonda Karnackaite, jurubicara Kementerian Lingkungan Hidup.
Pada peringatan Hari Bumi, Kamis (22/4/2021), Amerika Serikat menjamu para pemimpin dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim secara virtual. Dalam masing-masing pidatonya, mereka menyatakan komitmennya yang bulat untuk memangkas emisi karbon dan menahan laju pemanasan global.
Isu perubahan iklim telah menempatkan seluruh dunia pada nasib yang sama yang jika tidak berbuat untuk mengerem laju pemanasan global maka perubahan iklim akan terus memengaruhi kehidupan penduduk dunia secara signifikan.
Menyadari hal tersebut, negara-negara Barat – terutama AS – yang selama ini berselisih dengan China dalam berbagai isu pun kini saling bekerja sama.
Forum Ekonomi Dunia (WEF) mencatat, lebih dari 110 negara termasuk Uni Eropa telah berkomitmen untuk menjadi negara netral karbon tahun 2050. Inisiatif “tukar mobil untuk sepeda” adalah inisiatif beberapa negara untuk membuktikan komitmennya dalam perubahan iklim.