logo Kompas.id
InternasionalHouthi Pilih Puisi untuk Tarik...
Iklan

Houthi Pilih Puisi untuk Tarik Simpati

Di tengah konflik di Yaman, zawamil—puisi tradisional di Yaman—hadir menjadi penyemangat ”perjuangan” bagi kelompok yang tengah bertikai. Puisi juga menjadi alat propaganda untuk menarik simpati.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fU2xHtW9EOwvMmS3GEO0fblYgcw=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2FYEMEN-CONFLICT_75260902_1549201052.jpg
AFP/MOHAMMED HUWAIS

Seorang warga Yaman memeriksa puing-puing bangunan yang hancur oleh serangan udara Arab Saudi di kota Sanaa, Jumat (1/2/2019). Arab Saudi dan koalisinya mengintervensi Yaman tahun 2015 untuk mendukung Pemerintahan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi setelah digulingkan oleh kelompok Houthi yang didukung oleh Iran.

Puisi bisa sekuat besi. Selain bersuara melalui mulut senjata, kelompok Houthi yang melakukan pemberontakan terhadap Pemerintah Yaman juga memilih cara lunak. Mereka menyelipkan puisi sebagai bagian dari upaya perjuangan. Puisi tradisional setempat, dikenal sebagai zawamil, menjadi ”senjata” yang dipilih kelompok itu untuk merebut hati warga Yaman.

Zawamil adalah bagian dari warisan suku Yaman yang sangat disukai. Zawamil kerap dimainkan atau dipentaskan di pesta pernikahan dan acara sosial lainnya. Puisi tradisional—yang ditampilkan dalam rupa lirik-lirik lagu itu—dijadikan sarana bagi Houthi menjadi alat propaganda melawan Pemerintah Yaman dan pendukungnya.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000