Total ada empat serangan terjadi atas kapal kargo pengiriman milik Iran atau Israel sejak 25 Februari lalu. Kedua negara itu saling menuduh sekaligus mengaku tidak tahu-menahu yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
KAIRO, SELASA — Media televisi Al Arabiya TV melaporkan sebuah kapal kargo Iran diserang di lepas pantai Laut Merah di dekat Yaman, Selasa (6/4/2021). Kapal kargo bernama Saviz diduga menjadi pangkalan Garda Revolusi Iran. Kantor berita AP mengatakan, Kementerian Luar Negeri Iran mengonfirmasi serangan terhadap MV Saviz, yang diduga dilakukan Israel, meskipun Teheran tidak segera menyalahkan musuh bebuyutannya itu.
”Ledakan itu terjadi pada Selasa pagi di dekat Pantai Djibouti dan menyebabkan kerusakan kecil tanpa korban. Kapal itu adalah kapal sipil yang ditempatkan di sana untuk mengamankan wilayah itu dari perompak,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh. ”Kasus ini sedang diselidiki,” tambahnya.
Kantor berita semiresmi Iran, Tasnim, kapal itu jadi sasaran ranjau. ”Kapal Iran, Saviz, telah ditempatkan di Laut Merah selama beberapa tahun terakhir untuk mendukung pasukan komando Iran yang dikirim dalam misi pengawalan (anti-pembajakan) kapal komersial,” demikian dilaporkan Tasnim. Namun, Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.
Serangan atas kapal Iran itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang menimpa sejumlah kapal kargo, baik kapal kargo milik Israel maupun Iran. Rangkaian serangan itu terjadi sejak akhir Februari.
Kedua musuh bebuyutan itu saling lempar tuduhan. Israel menuduh Iran yang bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal kargo Israel, dan sebaliknya, Iran menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal kargo Iran.
Setidaknya ada tiga serangan lain atas kapal-kapal kargo Israel dan Israel sejak 25 Februari. Pada 25 Maret, sebuah kapal kargo milik sebuah perusahaan Israel yang berlayar di Laut Arab rusak oleh rudal. Iran diduga berada di balik serangan itu. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior keamanan Israel. Beruntung kapal itu tetap dapat melanjutkan perjalanannya.
Dua pekan sebelumnya, media pemerintah Iran mengutip seorang penyelidik Iran mengatakan, Israel kemungkinan besar berada di balik ledakan yang menyebabkan kebakaran kecil di kapal kontainer Iran di Mediterania. Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menolak berkomentar langsung pada saat itu. Namun, ia mengatakan, Iran secara teratur mengirim senjata ke proksi-proksi Teheran di wilayah tersebut.
Serangan atas kapal Iran itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang dilaporkan terjadi terhadap baik kapal kargo milik Israel maupun Iran sejak akhir Februari. Kedua musuh bebuyutan itu saling melempar tuduhan.
Pada 26 Februari 2021 Netanyahu menyalahkan Iran atas ledakan di atas kapal pengangkut kendaraan milik Israel di Teluk Oman. Seorang pejabat AS mengatakan ledakan itu membuat lubang di kedua sisi lambungnya. Adapan menurut seorang pejabat Israel, serangan itu menggunakan ranjau limpet. Pemerintah Iran membantah bertanggung jawab atas serangan itu.
Insiden tersebut terjadi sejak Presiden Amerika Serikat Joe Biden mulai menjabat pada Januari lalu.
Posisi Amerika Serikat
Terkait isu di kawasan Teluk, Biden mengatakan, niatnya untuk bergabung kembali dengan Kesepakatan Nuklir 2015. Sebelumnya, di era Presiden Donald Trump, Washington meninggalkan kesepakatan itu. Israel akan menyambut baik jika Teheran patuh pada kesepakatan tersebut. Iran dan AS pada Selasa menggelar pembicaraan tidak langsung di Vienna tentang cara-cara untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu. Baik Iran dan AS menyebut pembicaraan itu "konstruktif".
Dari Tel Aviv dilaporkan bahwa para pejabat Israel menolak berkomentar atas serangan terhadap kapal kargo Iran itu. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan sepatutnya tidak perlu lagi ada pembicaraan untuk meninjau lagi materi kesepakatan nuklir Iran. Hal itu dikatakan Netanyahu sebelum tersiar kabar tentang adanya serangan atas kapal kargo Iran itu.
”Secara paralel kita harus terus menangkis permusuhan Iran di wilayah kita. Dan ancaman ini bukanlah masalah terkait teori. Saya tidak mengucapkannya secara retoris,” kata Netanyahu kepada anggota parlemen Israel dari partai sayap kanan Likud. ”Kita harus mengambil tindakan dalam menghadapi rezim fanatik di Iran, yang mengancam akan menghapus kita dari muka bumi.”
Sementara itu dari Washington dilaporkan bahwa Pemerintahan Biden tidak mengantisipasi perubahan apa pun pada kebijakan Iran di tengah negosiasi pemulihan kesepakatan nuklir. Hal itu dikatakan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Selasa.