Kasus baru Covid-19 yang naik di India membuat negara itu menahan ekspor vaksin Covid-19 untuk negara-negara miskin melalui mekanisme Covax.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
NEW DELHI, JUMAT — India berencana memperluas kampanye vaksinasi Covid-19 mereka dengan memasukkan kelompok usia yang lebih muda sebagai sasaran vaksinasi saat kasus baru Covid-19 meningkat kembali untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir.
Negara dengan kapasitas produksi vaksin yang besar itu pun menahan ekspor vaksin Covid-19 produk AstraZenenca dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Meski demikian, tidak ada larangan ekspor.
Kementerian Kesehatan India memutuskan bahwa penduduk berusia 45 tahun ke atas bisa divaksin mulai 1 April 2021. ”Pemerintah sudah berencana memperluas penerima vaksin Covid-19 untuk mencakup kelompok usia tertentu dalam populasi,” kata Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan dalam pertemuan daring yang diadakan oleh koran Economic Times.
Data Kementerian Kesehatan India memperlihatkan, terdapat 59.118 kasus baru Covid-19 sehingga total kasus menjadi 11,8 juta. Angka ini menjadikan India berada di urutan ketiga negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. Sementara kasus meninggal bertambah 257 menjadi total 160.949 kasus.
India telah mengekspor 60,5 juta dosis vaksin Covid-19 merek AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII) kepada negara-negara miskin melalui mekanisme Covax yang dikelola oleh beberapa badan dunia, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jumlah itu lebih sedikit dari jumlah yang telah diberikan kepada penduduk India di dalam negerinya sendiri, yakni 55 juta dosis.
Setelah mendapat kritik atas ekspor vaksin, Pemerintah India kini meminta pasokan vaksin Covid-19 yang lebih banyak dari SII. Produsen vaksin Covid-19 lainnya, Bharat Biotech, juga berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan, India telah memberi tahu mitra vaksin internasionalnya bahwa permintaan vaksin di dalam negeri India meningkat akibat naik kembalinya kasus baru Covid-19.
”Dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, jelas permintaan (vaksin Covid-19) akan naik,” kata Jaishankar. ”Dalam banyak kasus, kami harus memberi tahu mitra internasional kami bahwa laju infeksi di India naik dan kami memperluas program vaksinasi, jadi kami yakin Anda akan memahami.”
China
Di China, otoritas Beijing mulai menawari warga asing yang tinggal di sana vaksin Covid-19 buatan China. Warga asing yang tidak memiliki asuransi dari pemerintah harus membayar 93,5 yuan atau sekitar 14,3 dollar AS per dosis untuk vaksin Covid-19 yang diberikan. Sementara warga asing yang memiliki asuransi gratis.
Informasi yang beredar di media sosial, Beijing tidak menyebutkan vaksin Covid-19 produksi siapa yang ditawarkan kepada warga asing di sana. Namun, disebutkan bahwa mereka akan memakai vaksin ”inaktivasi”, vaksin yang memakai virus korona baru ( SARS-CoV-2) yang dimatikan atau dilemahkan untuk memicu respons antibodi.
Tiga dari empat vaksin Covid-19 buatan China yang disetujui untuk dipakai termasuk ke dalam kategori vaksin inaktivasi, yaitu dua diproduksi oleh unit dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan satu dari Sinovac Biotech. (REUTERS)