Pengaruh diplomasi vaksin Covid-19 China semakin meluas. Ketika negara-negara Barat mengamankan stok vaksin untuk mereka sendiri, China justru mendonasikan sebagian vaksinnya ke puluhan negara.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
TAIPEI, SELASA — Di tengah sikap negara-negara Barat yang mengamankan stok vaksin Covid-19 untuk keperluan dalam negeri mereka sendiri, China secara mengejutkan tampil menjadi negara terdepan dalam kampanye diplomasi vaksin global. China berjanji mengirimkan setengah miliar dosis vaksin Covid-19 kepada lebih dari 45 negara.
Diplomasi vaksin China memberikan harapan bagi negara-negara miskin dan berkembang, yang kalah bersaing dengan negara negara kaya dalam mengamankan kebutuhan vaksin Covid-19, untuk keluar dari situasi pandemi.
Ada empat produsen vaksin China yang mampu memproduksi setidaknya 2,6 miliar dosis tahun ini. Mayoritas populasi dunia diperkirakan tidak akan divaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 Barat yang mewah, yang dikembangkan dengan teknologi mutakhir. Namun, lebih menggunakan vaksin Covid-19 buatan China pun dikembangkan dengan teknik konvensional.
Vaksin Covid-19 dari China menarik bagi banyak negara karena tidak membutuhkan lemari penyimpanan super dingin seperti vaksin Covid-19 dari Pfizer.
Vaksin Covid-19 China pun menyebar ke negara-negara di Asia, Eropa, hingga Amerika Latin. Di Eropa, China mendonasikan vaksin kepada negara-negara seperti Serbia dan Hongaria yang secara geopolitik strategis di Eropa Tengah dan Balkan. Bahkan, Hongaria menjadi negara Uni Eropa pertama yang memakai vaksin Covid-19 dari China.
Pada Selasa (2/3/2021), Irak menerima 50.000 dosis vaksin Covid-19 Sinopharm, China. Juru bicara Kementerian Kesehatan Irak, Seif al-Badr, mengatakan, dengan tibanya vaksin dari China, program vaksinasi sudah bisa dilakukan.
”Vaksin akan dikirim ke tiga rumah sakit utama di Baghdad dan mungkin ke beberapa provinsi lainnya,” katanya.
Akhir Januari lalu, pesawat yang membawa vaksin dari China juga mendarat di bandara Santiago, Chile. Sambil berseri-seri, Presiden Chile Sebastian Pinera mengatakan, ”Hari ini adalah hari kebahagiaan, emosi, dan harapan.”
Seperti banyak negara lain, Chile mendapatkan vaksin Covid-19 Pfizer lebih sedikit dari yang dijanjikan. Perusahaan farmasi China, Sinovac, bertindak cepat dengan mengirim 4 juta dosis vaksin CoronaVac.
Bagi Chile dan banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah pilihannya sangat terbatas. Menurut Duke University, 5,4 miliar dosis dari 7,8 miliar dosis vaksin Covid-19 global telah dibeli oleh negara-negara kaya.
Ada kekhawatiran di antara negara-negara penerima vaksin Covid-19 China terkait dengan keamanan dan efikasi vaksin yang diterima dan imbalan apa yang China inginkan dari bantuan itu.
Meski demikian, vaksin Covid-19 dari China telah diberikan di lebih dari 25 negara dan vaksin untuk 11 negara lain sudah dikirim.
”Kita benar-benar menyaksikan diplomasi vaksin yang sedang berjalan,” kata Krishna Udayakumar, Direktur Duke Global Health Innovation Center di Duke University.
China mengatakan telah mengirimkan ”bantuan vaksin” kepada 53 negara dan mengekspor vaksin Covid-19 ke 27 negara. Namun, China menolak merinci nama-nama negaranya.
Sejauh mana keberhasilan diplomasi vaksin China ini akan sangat bergantung pada kualitas vaksin yang diberikan yang sesungguhnya masih menemui hambatan.
”Data vaksin China masih kurang jika dibandingkan dengan vaksin lain,” kata Ahmed Hamdan Zayed, perawat di Mesir yang mendapat vaksin Covid-19 dari Sinopharm.
Sinopharm mengatakan, efikasi vaksin Covid-19 mereka sebesar 79 persen berdasarkan data awal uji klinis.
Beijing sendiri menolak istilah diplomasi vaksin. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyebut bahwa China menganggap vaksin Covid-19 sebagai ”barang publik global”. Para pakar di China juga menolak hubungan antara ekspor vaksin Covid-19 dan pemulihan citra China di mata global. (AP/AFP)