Kala Florida Menolak Kedatangan ”Turis Vaksin Korona”
Florida adalah negara bagian pertama AS yang mengizinkan vaksinasi Covid-19 bagi lansia di atas 65 tahun. Kebijakan itu menarik turis lokal dan asing.
MIAMI, JUMAT — Fenomena kehadiran para pelancong atau turis untuk mendapatkan vaksin Covid-19 muncul di Miami, Florida, Amerika Serikat. Mereka disebut ”turis vaksin”.
Fakta itu menjadi ironi karena sebagian besar warga setempat, termasuk yang berusia lanjut, belum mendapatkan jatah vaksin mereka dan bahkan tidak tahu kapan hak atas mereka itu tiba.
Respons cepat pun langsung diambil pemerintah setempat dengan memastikan vaksin hanya diberikan kepada warga lokal, bukan untuk pelancong atau turis.
Waktu tiga minggu terakhir terasa seperti tiga tahun. Itu dirasakan Shirley Hicks (70), pensiunan guru yang tinggal di pantai barat Florida. Ia terpaku di depan layar komputernya hampir sepanjang hari.
Shirley Hicks berupaya memastikan apakah suaminya, Michael (80), sudah mendapatkan kepastian kapan akan divaksinasi Covid-19. Informasi itu bakal didapatkannya secara daring seperti yang dijanjikan pemerintah setempat.
Florida menjadi negara bagian pertama di AS yang mengizinkan vaksin Covid-19 diberikan kepada mereka yang berusia 65 tahun atau lebih. Namun, kekhawatiran merebak di kalangan warga. Mereka akan kesulitan mendapatkan vaksin itu, minimal dalam waktu dekat.
Ada hampir 800.000 orang dari 4,4 juta penduduk berusia 65 tahun ke atas yang tinggal di Florida harus hidup pada atau di bawah garis kemiskinan.
Baca Juga: AS Berencana Mulai Vaksinasi Massal Bulan Desember
Warga Florida telah menyaksikan turis kaya berdatangan dan tanpa persyaratan residensi untuk vaksinasi. Tidak sekadar dari wilayah AS, seperti New York, para pelancong itu diduga datang dari Kanada, Argentina, bahkan India.
Para pelancong ”berebutan” mendapatkan vaksin di tengah jumlahnya yang masih terbatas. Mereka yang mampu membayar lebih, jika tidak diatur dan dibatasi, dipastikan akan mendapatkan hak mereka lebih dulu.
Turis vaksin, demikian warga setempat menyebut fenomena para pendatang baru itu. Hicks mengatakan bahwa ia tidak bisa berbuat banyak dengan kedatangan mereka. Sementara dia mendapati dirinya harus bangun sebelum fajar, hari demi hari, untuk memastikan hak atas vaksin bagi dirinya dan sang suami.
”Itu membuat saya sedih, membuat saya marah,” katanya kepada Thomson Reuters Foundation. Beruntung, pekan ini kabar gembira itu datang juga. Mereka akan mendapatkan vaksin dan divaksinasi pada 8 Februari 2021.
Sejak kasus pertama Covid-19 dilaporkan di AS lebih dari 10 bulan yang lalu, warga miskin dan mereka yang masuk dalam golongan usia lanjut telah menanggung beban paling berat akibat pandemi.
Presiden AS Joe Biden telah mengingatkan bahwa pandemi dapat memburuk jika kebijakan penangggulangannya tidak diubah. Kurva korban tewas akibat Covid-19 kini di level lebih dari 400.000 kasus dan Biden mengkhawatirkan jumlahnya bisa menembus 500.000 pada bulan depan.
Baca Juga: Situasi Pandemi Covid-19 di AS Makin Parah
Departemen Kesehatan Florida mendata, hingga Kamis pekan ini lebih dari 1,3 juta dosis vaksin telah didistribusikan. Sejak awal Januari, ketika vaksin pertama kali tersedia, otoritas setempat memprioritaskan populasi lansia. Populasi kelompok itu menyumbang seperlima dari 21 juta penduduk setempat.
Kelompok pelobi Leadingage Florida mencatat, lebih dari 500 tempat di Florida menampung lebih dari 80.000 penduduk berusia lanjut. ”Sebagian dari jumlah itu adalah para lansia yang tinggal di (fasilitas milik departemen perumahan) yang disponsori otoritas pemerintah dan komunitas perumahan yang terjangkau harganya,” kata Direktur Komunikasi Leadingage Nick van der Linden.
Bagian dari prioritas kami sejak awal 2020 adalah bekerja sama dengan lembaga negara untuk memberi tahu dan menyadarkan mereka ..., ada banyak lansia berpenghasilan rendah dan kami ingin memastikan mereka tidak terlewatkan.
”Bagian dari prioritas kami sejak awal tahun 2020 adalah bekerja sama dengan lembaga negara untuk memberi tahu dan menyadarkan mereka bahwa bukan hanya fasilitas perawatan jangka panjang, ada banyak lansia berpenghasilan rendah dan kami ingin memastikan mereka tidak terlewatkan,” kata Nick van der Linden lagi.
Namun, langkah yang dimaksudkan baik itu mendapat respons tidak terduga. Kebijakan itu menarik pengunjung dari seluruh wilayah negeri dan beberapa wilayah di dunia.
Awal bulan ini, pembawa acara televisi Argentina, Yanina Latorre, mengunggah sebuah video di Instagram tentang ibunya yang menerima dosis vaksin di pusat layanan tanpa turun (drive-through) Miami. Ia mengatakan mendapatkan kesempatan itu melalui salah satu penggemarnya.
Mantan CEO perusahaan media Time Warner, Richard Parsons, juga mengungkapkan pengakuan mengejutkan. Ia dengan sengaja terbang dari New York ke Florida beberapa waktu lalu untuk divaksin. Ia mengatakan mendapatkan haknya itu setelah mendaftarkan diri secara langsung.
Lebih dari sebulan lampau, beberapa saat sebelum vaksin Covid-19 dirilis di AS, agen perjalanan India yang menangani pelancong mulai mempromosikan paket wisata vaksin itu.
Baca Juga: AS Mulai Gulirkan Vaksinasi Covid-19, Target 20 Juta Warga Divaksin Bulan Ini
Nimesh Shah, Kepala Divisi B2B Gems Tour and Travel, mengatakan, perusahaannya telah mendaftarkan lebih dari 5.000 orang yang ingin melakukan perjalanan ke AS. Tujuan mereka adalah mendapatkan vaksin dan mereka memiliki visa AS yang sah.
Kelindan kondisi dan fenomena itu langsung direspons otoritas Florida. Ahli bedah Florida, Scott Rivkees, merilis pemberitahuan yang menetapkan bahwa hanya penduduk penuh waktu atau musiman yang memenuhi syarat yang sah untuk divaksinasi. Mereka harus dapat menunjukkan bukti-bukti secara sah dan meyakinkan.
Kami tidak menginginkan turis atau warga asing (untuk divaksin). Kami ingin mendahulukan warga lanjut usia.
Penegasan soal status warga yang mendapatkan hak vaksinasi itu juga ditegaskan Gubernur Florida Ron DeSantis. ”Kami tidak menginginkan turis atau warga asing (untuk divaksin). Kami ingin mendahulukan warga lanjut usia,” kata Ron DeSantis, pekan lalu. ”Anda harus tinggal di sini, baik penuh waktu atau setidaknya paruh waktu.”
Sebagian besar kebingungan dan kekacauan pendataan itu diakui timbul akibat adanya masalah komunikasi antara pemerintah pusat di masa Presiden Donald Trump dan pemerintah negara bagian dan kota. Kerancuan itu bertambah dalam hal koordinasi distribusi vaksin dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Tampilnya pemerintahan baru Joe Biden diharapkan dapat membereskan masalah miskomunikasi pembagian vaksin itu sesegera mungkin. (REUTERS)