AS Mulai Gulirkan Vaksinasi Covid-19, Target 20 Juta Warga Divaksin Bulan Ini
Amerika Serikat, negara yang paling parah terdampak pandemi Covid-19, memulai vaksinasi bagi warganya. Ditargetkan 20 juta warga AS bisa divaksin dengan dua kali suntikan vaksin Pfizer-BioNTech hingga akhir Desember ini.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·6 menit baca
NEW YORK, SELASA — Seorang perempuan perawat pada unit gawat darurat rumah sakit di New York City, Senin (14/12/2020), menjadi orang pertama di Amerika Serikat yang menerima vaksin virus korona tipe baru. Vaksinasi massal di negara itu menandai upaya penyembuhan secara nasional di tengah terus bertambahnya korban tewas akibat Covid-19. Wabah Covid-19 telah menelan korban jiwa sedikitnya 300.000 warga AS.
Perawat yang menjadi orang pertama di AS yang divaksin Covid-19 itu adalah Sandra Lindsay. Ia telah merawat beberapa pasien Covid-19 paling parah selama berbulan-bulan. Ia divaksin di Long Island Jewish Medical Center di wilayah Queens, New York City. New York adalah pusat awal wabah Covid-19 di AS.
”Tidak ada bedanya dengan menerima vaksin lain,” kata Lindsay dalam peristiwa yang disiarkan langsung oleh televisi-televisi setempat. ”Saya merasa memiliki penuh harapan hari ini, lega. Saya merasa kesembuhan akan datang. Saya berharap hal ini menandai awal dari akhir dari waktu yang sangat menyakitkan dalam sejarah kita,” imbuh Linsay.
Acara itu ikut disaksikan secara terpisah oleh Gubernur New York, Andrew Cuomo. ”Saya ingin menanamkan kepercayaan publik bahwa vaksin itu aman,” katanya. Dalam unggahannya di Twitter, Cuomo menampilkan foto Lindsay saat dia menerima suntikan vaksin itu. ”Seperti inilah wajah pahlawan,” tulis Cuomo.
Beberapa menit setelah Lindsay mendapat suntikan vaksin, Presiden AS Donald Trump mencuit pesan melalui akun Twitter-nya: ”Vaksin pertama telah dilakukan. Selamat AS! Selamat DUNIA!”
Vaksinasi juga mulai dilakukan di beberapa rumah sakit lain di kota-kota lain di AS, antara lain di Negara Bagian California, Pennsylvania, dan Ohio. Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan AS Christopher Miller termasuk salah satu warga AS yang divaksin. Ia mendapat suntikan vaksin Covid-19 di rumah sakit militer Walter Reed di dekat Washington DC.
vSudah begitu saja? Oh, ayolah! Tidak terasa sakit sama sekali,” kata Miller mencoba bercanda saat menerima suntikan vaksin.
Disiarkan langsung televisi
Di Los Angeles, Gubernur California Gavin Newsom berdiri dan bertepuk tangan saat salah satu perawat UGD, Kaiser Permanente, siap menerima vaksin. Dalam siaran langsung televisi, Permanente terlihat menyingsingkan lengan bajunya beberapa saat sebelum divaksin.
”Pagi yang luar biasa. Ini momen bersejarah,” kata dokter Leonardo Seoane setelah menerima suntikan vaksin di Ochsner Medical Center di New Orleans.
Ochsner adalah tempat Seoane memimpin beberapa uji klinis calon vaksin Covid-19. Ia menjadi salah satu orang yang terlibat dalam pengembangan dan menemukan fakta bahwa calon vaksin Pfizer-BioNTech mencapai tingkat efektivitas pencegahan Covid-19 hingga 95 persen.
Siaran-siaran langsung melalui televisi dan internet itu tidak sekadar menandai vaksinasi Covid-19 pertama di AS di luar uji klinis. Siaran langsung itu sengaja digelar sebagai bagian dari kampanye secara luas oleh otoritas kesehatan masyarakat dan para pemimpin politik. Mereka ingin sekaligus meyakinkan orang Amerika tentang keamanan vaksin itu.
2 suntikan dalam 3 pekan
Vaksin yang disuntikkan adalah vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitranya dari Jerman, BioNTech SE. Vaksin itu mendapatkan otorisasi penggunaan darurat di AS pada Jumat (11/12) pekan lalu. Dua dosis vaksin akan disuntikkan pada setiap warga AS dengan jarak rentang penyuntikan selama tiga pekan. Ditargetkan sebanyak 20 juta warga AS mendapat suntikan 2 dosis vaksin hingga akhir Desember ini dan 100 juta warga AS pada Maret 2021.
Keberadaan, kedatangan, sekaligus dimulainya vaksinasi memberikan sedikit kelegaan bagi AS. Sebagai negara besar, AS harus mengalami tonggak sejarah yang suram akibat Covid-19. Lebih dari 300.000 nyawa hilang akibat Covid-19 hingga awal pekan ini.
Selama tujuh hari terakhir, AS mengalami rata-rata 2.462 kematian per hari akibat penyakit itu. Ini angka tertinggi sejak pandemi dimulai. Pasien rawat inap Covid-19 pun dilaporkan terus melonjak, memberi tekanan pada sistem kesehatan negara itu. Lebih dari 16 juta kasus terkonfirmasi Covid-19 telah dicatat hingga awal pekan ini di seluruh AS.
Pada Senin petang waktu AS, hampir semua lokasi tempat tujuan distribusi vaksin dilaporkan telah tercapai. Otoritas AS menyiapkan 145 lokasi distribusi vaksin Covid-19 pada tahap awal distribusi. Vaksinasi dilakukan bekerja sama dengan rumah sakit-rumah sakit besar yang kemudian dikoordinasikan dengan sistem kesehatan setempat.
Pejabat AS mengatakan, tidak ada gangguan besar yang dilaporkan terkait dengan penyaluran vaksin ataupun vaksinasi. Jenderal Gustave Perna, Pemimpin Operasi Warp Speed—operasi khusus yang ditugaskan Pemerintah AS dalam pengembangan dan pengadaan vaksin Covid—mengingatkan kemungkinan badai parah pekan ini. Hal itu harus diwaspadai karena dapat menghambat putaran pengiriman berikutnya, yakni ke 491 lokasi lain di seluruh wilayah AS.
Tantangan logistik
Pengiriman vaksin Covid-19 memang menjadi tantangan tersendiri bagi global, termasuk di AS. Sebanyak 2,9 juta dosis vaksin Covid-19 ditargetkan dapat terkirim sebagai bagian dari program vaksinasi pertama di negara itu.
Dosis awal telah dialokasikan bagi para profesional di bidang perawatan kesehatan dan penghuni panti jompo. Selain itu, para pekerja di sektor-sektor vital, para penduduk usia lanjut, dan mereka yang kondisi kesehatannya kronis menjadi target berikutnya.
Pengiriman vaksin Covid-19 pertama berangkat dari fasilitas milik Pfizer di Kalamazoo, Michigan, pada Minggu (13/12). Vaksin itu dikemas dan dimasukkan ke dalam truk-truk yang dijaga dengan tingkat suhu sesuai dengan aturan vaksin jenis itu. Vaksin-vaksin tersebut diangkut ke pesawat UPS dan FedEx yang menunggu di lapangan udara di Lansing dan Grand Rapids. Selanjutnya, vaksin diterbangkan ke pusat kargo di Louisville dan Memphis.
Dari Kentucky dan Tennessee, vaksin dikirim melalui pesawat dan truk. Vaksin dikirim dari 636 area persiapan vaksinasi di seluruh negeri. Gelombang kedua dan ketiga pengiriman vaksin akan dikirim ke lokasi yang tersisa pada Selasa dan Rabu pekan ini.
”Ini adalah peluncuran vaksin paling sulit dalam sejarah,” kata Jerome Adams, Ahli Bedah Umum AS, kepada Fox News, Senin.
Kerahkan Garda Nasional
Gubernur di 26 negara bagian dan teritori di AS berencana mengerahkan Garda Nasional untuk membantu distribusi vaksin itu. Otoritas Garda Nasional dalam pernyataannya mengatakan, aparat akan membantu memecah paket vaksin menjadi ukuran lebih kecil hingga membantu transportasi.
Diperlukan waktu beberapa bulan sebelum vaksin tersedia secara luas untuk masyarakat luas di AS. Pejabat-pejabat kesehatan AS pun senantiasa memperingatkan warganya untuk tetap menjaga jarak sosial dan patuh protokol kesehatan lainnya. Protokol lain itu termasuk penggunaan masker wajah untuk mencegah penularan virus dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Ahli penyakit menular terkemuka AS, Anthony Fauci, mengatakan kepada MSNBC pada hari Senin bahwa warga AS yang tidak memiliki faktor risiko tinggi dapat berharap untuk divaksinasi pada akhir Maret atau awal April tahun depan. ”Mungkin di akhir musim semi sehingga saat kita memasuki musim gugur, kita bisa mulai mencapai tingkat kecukupan (vaksinasi) tertentu,” kata Fauci.
Penasihat utama Operasi Warp Speed, Moncef Slaoui, mengatakan bahwa AS menargetkan memiliki dan mendistribusikan sekitar 40 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir Desember ini. Stok vaksin itu cukup untuk memvaksin 20 juta orang.
Vaksin yang tersedia itu termasuk vaksin yang dikembangkan Pfizer dan Moderna Inc. Panel penasihat dari luar Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dijadwalkan mempertimbangkan vaksin Moderna pada Kamis pekan ini, dengan penggunaan darurat akan diberikan segera setelahnya. (AP/AFP/REUTERS)