Lady Gaga dan Jennifer Lopez Ikut Ramaikan Pelantikan Biden-Harris
Lady Gaga dan Jeniffer Lopez akan menjadi tajuk utama acara pelantikan yang unik pasangan presiden dan wakil presiden AS terpilih, Joe Biden dan Kamala Harris.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
WASHINGTON DC, JUMAT — Bintang pop Lady Gaga dan artis kawakan Jennifer Lopez dipastikan akan meramaikan acara pelantikan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden dan Kamala Harris, 20 Januari 2021.
Dalam acara yang mayoritas bakal digelar secara virtual itu, Lady Gaga akan tampil membawakan lagu kebangsaan AS, sementara Jennifer Lopez atau biasa disebut JLo tampil dalam pertunjukan setelahnya.
Kedua ikon musik itu akan menjadi tajuk utama acara pelantikan yang unik tahun ini. Selain masih dalam suasana pandemi Covid-19, pelantikan presiden AS akan digelar dalam kondisi pengamanan superketat.
Keamanan di Washington DC ditingkatkan pascapendudukan dan penyerangan Gedung Capitol oleh para pendukung Presiden Donald Trump dalam upaya untuk membatalkan hasil pemilu, tengah pekan lalu.
Panitia Penyelenggara Pelantikan Biden-Harris, Kamis (14/1/2021) waktu Washington DC atau Kamis dini hari WIB, mengumumkan, Gaga dan JLo akan tampil secara langsung dalam pelantikan itu kelak.
Pengumuman tersebut datang sehari setelah kabar menyebutkan bahwa artis kawakan AS lainnya, Tom Hanks, akan menjadi pembawa acara TV khusus selama 90 menit untuk merayakan pelantikan Biden. Penampil lainnya termasuk adalah penyanyi Justin Timberlake, Jon Bon Jovi, Demi Lovato, dan Ant Clemons.
Kondisi pandemi memang bakal memaksa sebagian besar acara peresmian itu digelar secara daring atau virtual. Namun, terpilihnya Biden-Harris menjadi tanda bahwa Hollywood kembali dan bersemangat untuk merangkul presiden terpilih AS itu dalam masa 4 tahun pemerintahannya.
Perkembangan itu terjadi setelah banyak nama besar menjauh dari pelantikan Presiden Donald Trump, sosok yang sangat tidak populer di Hollywood. Trump sendiri sejauh ini tidak akan hadir dalam upacara pelantikan itu kelak.
Kembalinya sejumlah artis papan atas, diinisiasi dalam pelantikan Biden-Harris, itu tetap menimbulkan pertanyaaan. Pertanyaan dasarnya adalah bagaimana publik akan merespons mereka sebagaimana mereka merespons juga terpilihnya Biden-Harris atas Trump. Bisakah mereka menyatukan publik AS yang cenderung masih terbelah pascapemilihan umum?
Saya pikir itu semua bermuara pada penguatan keyakinan yang sudah ada sebelumnya. Jika Anda seorang pendukung Biden, senang melihat Lady Gaga tampil.
Eric Dezenhall, konsultan manajemen krisis Washington dan mantan pejabat pemerintahan di era Presiden Ronald Reagan, memperkirakan reaksi warga tetap akan relatif beragam.
”Saya pikir itu semua bermuara pada penguatan keyakinan yang sudah ada sebelumnya,” kata Dezenhall. ”Jika Anda seorang pendukung Biden, senang melihat Lady Gaga tampil.”
Namun, Dezenhall juga menambahkan, ”Yang membuat pendukung Trump tertarik adalah gagasan tentang golongan warga kelas elite yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan mereka dan tidak bisa mereka kaitkan satu sama lain.”
Sejarawan kepresidenan Tevi Troy menyindir kebintangan Gaga dan Jelo. Di mata Troy, kedua artis itu lebih dekat dengan entitas mereka sebagai pendukung pasangan Biden-Harris yang notabene dicalonkan oleh Partai Demokrat.
”Saat Demokrat menang, Anda mendapatkan selebriti yang lebih standar,” kata Troy, penulis What Jefferson Read, Ike Watched and Obama Tweeted: 200 Years of Popular Culture in the White House. ”Dengan Partai Republik, Anda cenderung mendapatkan bintang musik country dan pembalap mobil.”
Troy merujuk pada dukungan terang-terangan Lady Gaga atas pasangan Biden-Harris selama pemilu. Troy mengaku dirinya merindukan hari-hari ketika selebriti tidak terlalu berpolitik.
”Sebut saja saya romantis tanpa harapan, tetapi saya suka masa lalu ketika Bob Hope atau Frank Sinatra datang ke acara ini dan itu tidak terlalu politis,” katanya seraya tetap menyatakan harapannya sosok Biden-Harris akan membawa aura persatuan di kalangan warga.
Sosok keduanya tetap yang terpenting kelak dengan kebijakan-kebijakannya dan bukan bertumpu pada sosok Gaga dan Jelo.
Panitia pelantikan Biden-Harris menyebutkan, undangan dalam acara itu akan sangat dibatasi. Penyerbuan Capitol memberikan rasa waswas tersendiri sehingga pilihan pembatasan itu diambil.
Biden juga sosok yang sangat sadar dengan protokol kesehatan sejak awal. Kondisi pandemi tidak memungkinkan pengumpulan massa dalam jumlah besar.
Di luar acara resmi, salah satu acara yang paling menonjol di setiap pelantikan pimpinan AS adalah pergelaran empat tahunan The Creative Coalition yang bermanfaat bagi pendidikan seni. Tahun ini, pergelaran itu sepenuhnya dilakukan secara virtual. Namun, sejumlah selebriti dijadwalkan ambil bagian dalam acara itu. Mereka, antara lain, Jason Alexander, David Arquette, Matt Bomer, Christopher Jackson, Ted Danson, Lea DeLaria, Keegan Michael- Key, Chrissy Metz, dan Mandy Patinkin.
Komite Pelantikan Kepresidenan juga mengumumkan pembacaan doa akan dibawakan Pendeta Leo O’Donovan, mantan pimpinan Universitas Georgetown. Ikut ambil bagian pula dalam kegiatan itu Andrea Hall, seorang petugas pemadam kebakaran dari Georgia.
Akan ada pembacaan puisi oleh Amanda Gorman, pemenang penyair pemuda nasional pertama. Berkat bagi kedua pimpinan baru AS itu akan diberikan oleh Silvester Beaman dari Gereja Episkopal Metodis Afrika Bethel di Wilmington, Delaware. (AP/AFP)