Proses Pemakzulan Presiden Donald Trump Segera Dimulai
Proses pemakzulan atas Trump berhenti jika ia mengundurkan diri atau jika Wapres Mike Pence meminta Amendemen ke-25 yang berisi kabinet mencopot sang presiden.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
WASHINGTON DC, MINGGU — Partai Demokrat bersiap mendorong pemakzulan kedua terhadap Donald Trump dari kursi Presiden Amerika Serikat paling cepat Senin (11/1/2021). Trump sendiri bergeming di posisinya itu pasca-aksi penerobosan dan pendudukan Gedung Capitol, pekan lalu, oleh massa loyalisnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi memperingatkan, Demokrat akan meluncurkan proses tersebut kecuali jika Trump mengundurkan diri atau Wakil Presiden Mike Pence meminta Amendemen ke-25 di mana kabinet mencopot presiden.
”Dia berbahaya dan tidak juga merasa tertekan. Dia harus pergi (dari posisinya),” kata Pelosi, mengacu kepada Trump, dalam cuitannya melalui media sosial Twitter, seperti dilaporkan AFP, Minggu (10/1/2021).
Dimulainya proses pemakzulan itu merupakan sebuah langkah cepat luar biasa dari sebuah proses politik yang secara historis sebenarnya memakan waktu berminggu-minggu.
Proses pemakzulan itu mungkin tidak selesai sebelum Presiden AS terpilih Joe Biden dilantik pada 20 Januari 2021. Proses itu dilakukan di tengah kemarahan publik yang terus berlanjut atas penyerbuan ke Gedung Capitol, Rabu (6/1/2020), oleh pendukung Trump. Peristiwa itu mengakibatkan lima orang tewas, termasuk seorang polisi yang bertugas di Gedung Capitol.
Pihak berwenang mengumumkan penangkapan dan dakwaan baru terhadap sejumlah orang atas serangan itu. Mereka yang ditangkap termasuk seorang pria bertato dengan hiasan kepala bertanduk yang sosoknya viral ke seluruh dunia.
Pria itu bernama Jacob Anthony Chansley yang juga dikenal sebagai Jake Angeli. Kantor pengacara AS di Distrik Columbia menyebutkan, satu pejabat negara bagian yang baru terpilih dari West Virginia juga didakwa di pengadilan federal sehubungan dengan aksi kekerasan tersebut.
Anggota Kongres dari Demokrat, Ted Lieu, mengungkapkan, teks pemakzulan atas Trump sejauh ini ditandatangani oleh setidaknya 180 anggota. Teks itu berisi beberapa hal yang intinya menyebut kesalahan yang pantas ditimpakan kepada Trump.
”Secara keseluruhan Presiden Trump sangat membahayakan keamanan AS dan lembaga pemerintahannya. Dia mengancam integritas sistem demokrasi, mengganggu transisi kekuasaan secara damai, dan membahayakan koordinasi pemerintah,” demikian, antara lain, bunyi pernyataan di dalam teks itu.
Trump, yang telah mendesak para pendukungnya untuk datang ke Washington pada Rabu lalu untuk sebuah rapat umum guna menentang kekalahannya dalam pemilihan November silam, tetap bergeming. Dia menentang upaya pemakzulan itu. Sikap tersebut dipertahankannya, bahkan setelah melalui unggahan video pada Kamis pekan lalu ia menjanjikan ”transisi yang tertib” kepada Biden.
Secara keseluruhan Presiden Trump sangat membahayakan keamanan AS dan lembaga pemerintahannya. Dia mengancam integritas sistem demokrasi, mengganggu transisi kekuasaan secara damai, dan membahayakan koordinasi pemerintah.
Trump menegaskan diri dan para pendukungnya justru berada di awal perjuangan mereka. Pernyataan itu sontak mendorong Twitter untuk menangguhkan Trump secara permanen pada Jumat. Hal tersebut juga memicu langkah Demokrat untuk menentang dan memakzulkan Trump.
Larangan Twitter mendapat tanggapan kemarahan Trump. Dalam sebuah pernyataan Jumat malam, ia menuduh platform populer itu—di mana ia memiliki lebih dari 88 juta pengikut—telah ”berkoordinasi dengan Demokrat dan Radikal Kiri.” Twitter tidak hanya menangguhkan akun @realDonaldTrump, tetapi juga mengambil tindakan terhadap akun @POTUS.
Beberapa anggota Senat dari Demokrat dan setidaknya satu anggota parlemen Republik—Senator Lisa Murkowski dari Alaska—telah mendesak Trump untuk mengundurkan diri dan menghindari kekacauan proses pemakzulan dalam minggu terakhir kekuasaannya. Namun, sekali lagi Trump dilaporkan tetap menantang upaya pemakzulan itu kepada para pembantunya.
Trump mengatakan dia tidak pernah bermaksud agar para pendukungnya menyerang Gedung Capitol—tempat Kongres bersidang untuk mengesahkan kemenangan Biden dalam penghitungan Electoral College negara bagian—tetapi hanya dimaksudkan untuk mendorong protes secara damai.
Kunjungi perbatasan
Trump dijadwalkan akan berkunjung ke perbatasan AS-Meksiko pada Selasa (12/1/2021). Gedung Putih dalam pernyataan akhir pekan lalu menyatakan Trump akan menegaskan hasil kerjanya sebagai presiden. Trump akan melakukan perjalanan ke kota Alamo, Texas.
Dia akan menandai penyelesaian 400 mil tembok perbatasan dan upaya pemerintahannya untuk mereformasi apa yang digambarkan Gedung Putih sebagai sistem imigrasi negara yang rusak. Kunjungan tersebut kemungkinan akan menjadi penampilan publik pertama Trump sejak ia berbicara kepada para pendukung pada tengah pekan lalu. Dia ingin sekali menyoroti pencapaiannya saat masa kepresidenannya berakhir.
Dalam kampanyenya tahun 2016, Trump berfokus secara ekstensif pada keinginannya untuk membangun tembok perbatasan. Dia juga berjanji bahwa Meksiko akan membayar tembok itu. Namun, pembangunan tersebut didanai pemerintahan Trump yang notabene milik para pembayar pajak di AS. Sebagian besar tembok dipasang di daerah yang memiliki penghalang lebih kecil.
Pemerintah AS telah membangun pagar setinggi 9 meter di rentang jarak ratusan kilometer. Pemerintah memprioritaskan area di mana tembok dapat dibangun lebih cepat.
Para petugas pembangun meledakkan bukit dan membuldoser kawasan habitat yang sensitif atas perlindungan satwa liar nasional dan di tanah warga Indian Amerika. (AP/AFP/REUTERS/BEN)