Kongres Korea Utara untuk Hadapi Tantangan Masa Depan
Kongres diadakan agar Korut mempersiapkan diri dalam menghadapi sejumlah tantangan, seperti pandemi Covid-19, bencana alam, dan sanksi internasional.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
SEOUL, RABU — Korea Utara akan menyelenggarakan Kongres Ke-8 Partai Pekerja, kemungkinan awal Januari 2021, untuk menentukan arah strategi politik dan ekonomi yang baru di tengah tantangan yang tidak mudah. Rencana ini dibahas dalam rapat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan Politburo.
Dalam rapat Kim dengan Politbiro Partai Buruh yang berkuasa, Selasa (29/12/2020), juga dibicarakan agenda dan usulan-usulan yang akan diajukan di kongres. Mereka memantapkan agenda kongres pada awal bulan depan.
Kantor berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA), Rabu (30/12/2020), menyebutkan, kongres diadakan untuk Korut mempersiapkan diri dalam menghadapi sejumlah tantangan. Misalnya, pandemi Covid-19 dan sanksi komunitas internasional yang bertujuan menghentikan program nuklirnya.
Pada Oktober lalu, Kim (36) mengajak rakyatnya mengejar tujuan di bidang sektor ekonomi selama 80 hari sebelum kongres diadakan. Rapat Politburo itu juga menghargai capaian-capaian inovatif dan kemajuan pada semua bidang yang telah dicapai selama 80 hari.
”Semua persiapan untuk kongres partai lancar,” sebut KCNA.
Kongres partai terakhir kali diadakan tahun 2016. Itu pun baru dilaksanakan setelah 36 tahun absen. Pada waktu itu, Kim mengumumkan rencana ekonomi lima tahun pertama sejak 1980-an dan berjanji takkan menggunakan senjata nuklir kecuali jika kedaulatan Korut dilanggar negara lain dengan senjata nuklir. Kim juga secara resmi terpilih sebagai ketua Partai Pekerja yang berkuasa.
Kongres tahun depan itu baru pertama kali digelar dalam lima tahun terakhir. Ini merupakan konferensi politik terbesar Korut dan fungsinya untuk menentukan prioritas-prioritas ekonomi dan politik baru, melakukan perubahan kabinet, dan meninjau kembali proyek-proyek yang sudah dilakukan.
Sejak berkuasa akhir 2011, Kim kini menghadapi tantangan yang terberat. Kim mengajak rakyatnya memperkuat persatuan dan kesatuan untuk menghadapi krisis yang datang bertubi-tubi yang disebabkan pandemi Covid-19, serangkaian bencana alam seperti topan, dan sanksi internasional.
Laporan KCNA juga menyebutkan partisipan Politburo telah memeriksa kualifikasi delegasi kongres, formasi presidium kongres, sekretariat, dan menjadwalkan materi-materi yang dibahas. Belum diketahui bagaimana teknis penyelenggaraan kongres itu.
Pada saat kongres itu, Korut kemungkinan juga akan menjabarkan posisi dan sikap terhadap Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan di saat Presiden AS terpilih Joe Biden akan dilantik pada Januari mendatang.
Kim sudah tiga kali bertemu dengan Presiden AS Donald Trump membahas soal nuklir tetapi pembahasannya mandek karena keduanya berbeda pendapat. Pyongyang bersedia menghentikan pengembangan nuklirnya jika AS mencabut sanksi terhadap Korut. (REUTERS/AP/LUK)