Semakin banyak negara yang menutup perbatasannya dari warga asing, terutama Inggris, menyusul ditemukannya varian baru virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di Inggris.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
BENGALURU, SELASA — Sejak akhir pekan lalu hingga Selasa (29/12/2020), negara yang menutup perbatasannya dari Inggris untuk mencegah masuknya Covid-19 dengan varian (strain) baru terus bertambah. Dalam dua hari terakhir setidaknya India, Filipina, dan Indonesia menutup perbatasannya dari kunjungan warga Inggris.
Itu menambah daftar panjang negara yang menutup perbatasannya dari warga Inggris. Pada 21 Desember lalu, BBC melaporkan telah ada 40 negara yang menutup perbatasannya dari warga Inggris, antara lain, Belgia, Kanada, Jerman, Irlandia, Italia, Portugal, Romania, Rusia, Swiss, Turki, dan Arab Saudi.
India membatalkan semua penerbangan dari Inggris hingga akhir bulan Desember ini. Namun, sekitar 33.000 penumpang yang terbang dari Inggris telah tiba di India sejak akhir November lalu.
Dari jumlah penumpang itu ditemukan 114 kasus positif Covid-19. Sampel dari setiap pasien kemudian dicocokkan dengan varian baru virus SARS-CoV-2. Hasilnya, India sejauh ini menemukan ada enam kasus Covid-19 dengan virus korona varian baru seperti yang banyak bersirkulasi di Inggris. Temuan ini justru terjadi ketika kasus harian Covid-19 di negara Asia Selatan ini menurun.
Kementerian Kesehatan India menyebutkan, keenam pasien positif tersebut telah diisolasi dan seluruh kontak eratnya sedang ditelusuri. ”Kontak erat mereka juga dikarantina,” kata Kemenkes India.
Dengan total kasus positif 10,2 juta kasus, India menjadi negara kedua dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat. Meski demikian, kasus harian di India pada Selasa ini mencapai titik terendahnya sejak 25 Juni lalu, yakni 16.432 kasus.
Lebih dari 148.150 orang telah meninggal akibat Covid-19 di India. Otoritas kesehatan India berharap mulai menggelar vaksinasi bagi 300 juta warganya awal bulan depan. Serum Institute of India yang memproduksi vaksin Covid-19 buatan Oxford-AstraZeneca berharap mendapatkan izin penggunaan darurat dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, di Asia Tenggara, Kementerian Transportasi Filipina mengumumkan penutupan perbatasan dari 19 negara dan kawasan hingga pertengahan Januari 2021 untuk mencegah masuknya virus korona varian baru.
Kebijakan yang efektif mulai 29 Desember 2020 tengah malam hingga 15 Januari 2021 ini berlaku untuk warga asing dan warga Filipina yang terbang dari ”negara berisiko.” Negara berisiko itu termasuk Perancis, Australia, Kanada, Jerman, Afrika Selatan, Singapura, dan Jepang. Sebelum menerapkan pada 19 negara, kebijakan ini semula hanya berlaku untuk penerbangan dari Inggris.
Otoritas kesehatan Filipina menyatakan bahwa penutupan perbatasan tersebut bisa diperluas ke negara-negara yang baru melaporkan adanya kasus Covid-19 dengan virus korona varian baru.
Dengan lebih dari 470.000 kasus Covid-19 dan 9.124 kasus meninggal, Filipina menjadi negara kedua di Asia Tenggara dengan kasus terbanyak setelah Indonesia. Sejauh ini Filipina belum mendeteksi adanya kasus Covid-19 dengan varian baru virus korona.
Sebelumnya, Senin (28/12/2020), Indonesia menutup perbatasannya dari warga asing selama dua pekan untuk mencegah masuknya Covid-19 varian baru. Kebijakan ini mulai berlaku efektif 1-14 Januari 2021. Kebijakan ini sebelumnya hanya berlaku bagi penerbangan dari Inggris dan Eropa dan Australia.
Awal tahun ini, Indonesia melarang masuk semua turis asing kecuali untuk keperluan bisnis. Kebijakan yang efektif diterapkan 1 Januari nanti berlaku untuk semua warga asing kecuali pejabat negara lain.
Di Eropa, Norwegia akan memperpanjang larangan masuk warga Inggris hingga 30 Desember 2020. ”Masih sangat mungkin larangan ini diperpanjang hingga setelah Tahun Baru,” kata Kementerian Kesehatan Norwegia.(REUTERS)