Taiwan kembali kehilangan sebuah pesawat tempurnya. Sebuah F-16 milik Taiwan dikabarkan hilang dalam misi terbang malam.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
TAIPEI, RABU — Salah satu pesawat tempur jenis F-16 milik Taiwan hilang saat sedang menjalani misi latihan malam hari. Pesawat itu tiba-tiba hilang dari layar radar di ketinggian 1.800 meter sekitar dua menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Hualien, Taiwan timur, Selasa malam.
Keberadaan pesawat sekaligus pilotnya sampai sekarang masih belum diketahui. Pencarian di laut dan dari udara tengah dilakukan di sekitar pangkalan udara di sebelah timur kota Hualien dan di sepanjang pesisir Pasifik.
Bulan lalu, Taiwan juga kehilangan pesawat tempur F-5E yang jatuh saat sedang latihan dan menewaskan pilotnya yang berusia 44 tahun. Kabar hilangnya pesawat F-16 itu diumumkan Kementerian Pertahanan Taiwan, Rabu (18/11/2020).
Peristiwa ini terjadi saat Angkatan Udara Taiwan sedang tertekan karena harus menghadapi pesawat-pesawat tempur China yang berusaha masuk wilayah udara Taiwan. China menganggap itu tidak melanggar hukum karena bagi China, Taiwan adalah bagian dari China.
Taiwan membeli pesawat-pesawat F-16, termasuk yang hilang, itu dari Amerika Serikat pada 1990-an. Sejak itu, Taiwan telah memperbarui dan meningkatkan kemampuan pesawat-pesawat itu sekaligus membeli versi terbaru F-16.
Tidak terbang
Untuk memastikan keamanan armada pesawat tempur lainnya, Taiwan tidak akan menerbangkan sekitar 150 pesawat F-16 miliknya. Keputusan ini membuat kemampuan Taiwan mencegat pesawat China yang mendekati wilayah udara Taiwan terbatas. Padahal, dalam beberapa bulan terakhir ini pesawat China semakin agresif mendekati Taiwan.
”Sekarang misi penyelamatan yang menjadi prioritas terpenting. Semua pesawat F-16 sedang diperiksa. Sedang kami selidiki,” kata Presiden Taiwan Ing-wen.
Pesawat-pesawat tempur Taiwan yang lain, selain F-16, banyak yang sudah berusia tua dan tidak akan mampu menandingi China. Pesawat-pesawat tua itu, antara lain, adalah pesawat Mirage buatan Perancis yang dibuat tahun 1990-an dan pesawat tempur F5-E buatan tahun 1970-an. Sejak membeli pesawat-pesawat F-16 dari AS tahun 1997, sudah ada tujuh pesawat F-16 yang jatuh. Selain itu, pada bulan Januari lalu, ada delapan perwira senior, termasuk kepala staf militer Taiwan. yang tewas dalam kecelakaan helikopter.
Pemerintah Taiwan mulai menambah jumlah armada pesawatnya dua kali lipat sejak tahun lalu untuk melindungi diri dari ancaman China. Para pengamat memperkirakan, pancingan-pancingan China dengan pesawat yang terbang mendekati wilayah udara Taiwan itu bertujuan menguji respons pertahanan Taiwan. Selain itu, juga untuk melemahkan kekuatan pesawat-pesawat tempur Taiwan yang akan semakin mendekati tanggal kedaluwarsanya setiap kali terbang untuk mencegat pesawat China.
Parlemen AS sudah menyetujui penjualan persenjataan senilai 18 miliar dollar AS ke Taiwan, termasuk 66 generasi baru F-16 dan rudal dengan platform canggih. Dengan pesawat-pesawat baru dari AS itu, jumlah pesawat Taiwan bisa mencapai 200 unit. Ini berarti Taiwan memiliki jumlah pesawat tempur terbanyak di Asia. Penjualan persenjataan AS ke Taiwan ini membuat China berang. (REUTERS/AFP/AP/LUK)