Kabar Baik Kedua dan Melegakan pada Minggu Ini Datang dari Moderna
Kabar baik kedua minggu ini datang dari Moderna yang mengumumkan bahwa hasil sementara uji klinis calon vaksin Covid-19 mereka menunjukkan efektivitas 94,5 persen.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
NEW YORK, SELASA — Moderna Inc menyampaikan bahwa berdasarkan hasil sementara uji klinis fase III, calon vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan memiliki efektivitas mencegah infeksi Covid-19 sebesar 94,5 persen. Moderna menjadi perusahaan farmasi Amerika Serikat kedua dalam minggu ini yang melaporkan hasil uji klinis vaksin Covid-19 yang jauh melampaui harapan banyak pihak.
”Kita akan memiliki vaksin yang bisa menghentikan Covid-19,” kata Presiden Moderna Stephen Hoge melalui telepon.
Sebelumnya, raksasa farmasi lain, Pfizer, mengumumkan bahwa efektivitas calon vaksin Covid-19 mereka mencapai lebih dari 90 persen. Dengan demikian, AS memiliki dua calon vaksin Covid-19 yang dapat digunakan melalui skema otorisasi penggunaan darurat, Desember mendatang, sambil menunggu hasil tambahan data yang diminta regulator.
Dari hanya dua perusahaan farmasi itu, yakni Pfizer dan Moderna, tahun depan Pemerintah AS akan memiliki lebih dari 1 miliar dosis vaksin Covid-19. Jumlah itu jauh melebihi kebutuhan vaksinasi populasi AS yang mencapai 330 juta jiwa.
Analisis efektivitas 94,5 persen calon vaksin Covid-19 Moderna didasarkan pada 95 infeksi di antara partisipan yang menerima suntikan calon vaksin dan plasebo. Dari jumlah itu, hanya lima penularan terjadi pada partisipan yang menerima suntikan calon vaksin. Calon vaksin diberikan dua dosis dengan interval 28 hari.
Keunggulan calon vaksin Covid-19 Moderna ini adalah vaksin tidak perlu suhu superdingin untuk disimpan seperti calon vaksin dari Pfizer sehingga lebih mudah didistribusikan. Moderna mengatakan, kondisi vaksin tetap stabil jika disimpan pada lemari pendingin dengan suhu 2-8 derajat celsius selama 30 hari dan bisa disimpan hingga enam bulan dalam suhu 20 derajat celsius.
Sementara calon vaksin Pfizer harus disimpan dalam suhu minus 70 derajat celsius, yang relatif mirip dengan suhu saat musim dingin di Antartika. Jika disimpan di lemari pendingin biasa, calon vaksin Pfizer hanya bertahan hingga lima hari.
Data lain dari hasil sementara uji klinis itu juga menunjukkan bahwa calon vaksin Covid-19 Moderna mencegah kasus positif Covid-19 menjadi parah, sesuatu yang masih tanda tanya pada calon vaksin Pfizer. Dari 95 kasus positif Covid-19 dalam uji klinis Moderna, 11 partisipan mengalami kasus yang parah dan semuanya merupakan partisipan yang diberi plasebo.
Moderna, yang menjadi bagian program Operasi Warp Speed Pemerintah AS, menargetkan produksi sekitar 20 juta dosis vaksin Covid-19 untuk AS tahun ini. Beberapa juta sudah diproduksi dan bisa langsung didistribusikan jika mendapat otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS.
”Andaikan kami mendapat otorisasi penggunaan darurat, kami siap mengirimnya hanya dalam beberapa jam,” kata Hoge. ”Jadi, (calon vaksin) ini bisa langsung didistribusikan.”
Peringatan WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik hasil sementara efektivitas calon vaksin Covid-19 Moderna. Akan tetapi, masih ada pertanyaan yang belum terjawab. Selain itu, kehadiran vaksin tidak lantas membuat dunia bisa santai dan abai terhadap protokol kesehatan.
WHO memperingatkan, kecuali untuk tenaga kesehatan, hanya ada sedikit vaksin Covid-19 yang tersedia untuk masyarakat umum pada paruh pertama tahun 2021.
”Sementara kita terus mendapat informasi yang positif tentang vaksin Covid-19, sekarang kami sangat khawatir akan lonjakan kasus yang terjadi di beberapa negara, terutama di Eropa dan Amerika,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Pengumuman hasil sementara uji klinis calon vaksin Covid-19 Moderna telah memicu lonjakan di pasar saham Eropa seiring munculnya harapan kehidupan akan kembali normal, Senin (16/11/2020).
Indeks saham London naik 1,7 persen, Frankfurt naik 1,2 persen, dan Paris meningkat 2,4 persen. Sementara indeks Madrid dan Milan meroket masing-masing 3,9 persen dan 2,3 persen.
”Pasar mendapat suntikan kabar baik lagi Senin ini setelah sebelumnya kabar baik dari Pfizer,” kata analis Spreadex, Connor Campbell.
Meski baik Moderna maupun Pfizer masih perlu persiapan dan data tambahan agar calon vaksin Covid-19 mereka mendapat izin untuk dipakai dalam skema darurat dan didistribusikan, sentimen pasar tetap positif. Investor melihat bahwa dalam jangka panjang mimpi buruk pandemi Covid-19 bisa berakhir. (REUTERS/AFP)