Dua Maskapai UEA Buka Rute Penerbangan Komersial ke Israel
Dua maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab, Etihad dan Flydubai, mulai membuka jalur penerbangan komersial Uni Emirat Arab-Israel. Layanan Etihad ke Israel akan terhubung dengan negara-negara Asia lain.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
ABU DHABI, SELASA — Setelah tercapai kesepakatan normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab dan Israel, maskapai penerbangan UEA, Etihad Airways, akan membuka rute penerbangan langsung ke Israel mulai 28 Maret 2021. Jadwal penerbangan ke Tel Aviv, Israel, akan dibuka setiap hari.
Penerbangan itu juga akan terhubung dengan layanan Etihad ke dan dari China, Thailand, India, dan Australia. Selain Etihad, mulai bulan ini maskapai penerbangan bertarif rendah di Dubai, Flydubai, sudah mengumumkan akan membuka rute penerbangan ke Tel Aviv.
Normalisasi hubungan UEA dan Israel yang difasilitasi oleh Amerika Serikat ini merupakan kesepakatan pertama yang dilakukan negara Arab Teluk dengan Israel. ”Dibukanya penerbangan ini menjadi momen bersejarah. Sebagai maskapai penerbangan, momen ini memperkuat komitmen Etihad untuk mengembangkan peluang perdagangan dan pariwisata,” kataMohammad al-Bulooki, Kepala Operasional Kelompok Penerbangan Etihad, dalam pernyataan tertulis, Senin (16/11/2020).
Sebelum Etihad Airways, Flydubai sudah mengumumkan akan membuka rute penerbangan ke Tel Aviv mulai bulan ini. Akan ada 14 penerbangan langsung dari UEA ke Tel Aviv dalam satu pekan.
Operator bandara Dubai juga menyebutkan maskapai El Al, Israir, dan Arkia akan mulai membuka layanan rute penerbangann komersial Tel Aviv-Dubai mulai Desember mendatang. Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir, Etihad, Flydubai, dan El Al sudah melayani penerbangan carter antara UEA dan Israel.
Tak seperti Dubai dan wilayah-wilayah lain di UEA, Abu Dhabi memberlakukan protokol kesehatan yang ketat terkait pandemi Covid-19 saat warga masuk ke Abu Dhabi. Abu Dhabi masih belum memperbolehkan warga non-UEA untuk masuk. Hal ini berbeda dengan Dubai, yang sudah memperbolehkan warga asing untuk masuk.
Ekonomi lumpuh
Keputusan membuka layanan baru penerbangan komersial UEA-Israel ini dilakukan saat industri penerbangan sedang dilanda krisis terparah akibat pandemi Covid-19. Akibat pandemi, Etihad Airways terpaksa mengurangi karyawan dan fokus hanya pada penerbangan berjarak menengah dari dan ke Abu Dhabi. Kesepakatan normalisasi hubungan UEA dan Israel ini diharapkan akan bisa memulihkan perekonomian.
UEA dan Israel menandatangami kesepakatan penerbangan langsung dan bebas visa. Selain itu, keduanya juga menyepakati kerja sama perlindungan investasi, sains, dan teknologi. UEA adalah negara ketiga di Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel. Sebelumnya, Mesir sudah melakukannya pada tahun 1979 dan Jordania tahun 1994.
Langkah UEA itu segera diikuti oleh Bahrain. Pada bulan lalu, Sudan juga mengumumkan akan menormalisasi hubungan dengan Israel. Ini semua membuat Palestina marah karena membuyarkan kesepakatan Inisiatif Damai Arab yang diputuskan dalam sidang Liga Arab untuk mencari solusi atas konflik Palestina-Israel. Negara-negara Arab pernah bersepakat, tidak ada yang boleh berhubungan dengan Israel sebelum perdamaian dengan Palestina terwujud. Palestine menuding negara-negara itu sudah berkhianat.
Terkait hal itu, dalam Forum Keamanan Global (Global Security Forum) yang digelar secara virtual, Senin (16/11/2020), Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan bahwa negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel merusak upaya Palestina merdeka. Meski demikian, ia mengakui bahwa itu hak negara-negara tersebut.
”Saya kira sebaiknya negara-negara Arab bersatu untuk mengutamakan kepentingan Palestina terlebih dahulu untuk mengakhiri pendudukan Israel. Tetapi, pada akhirnya terserah mereka untuk memutuskan apa yang terbaik untuk negara mereka,” ujarnya.
Para pejabat UEA mengatakan, negara-negara Arab Teluk tetap memegang komitmen memerdekakan Palestina. Toh, sejak UEA menormalisasi hubungan dengan Israel, kata mereka, Israel tidak lagi memperluas aneksasinya terhadap wilayah Palestina. Namun, beberapa laporan di Tepi Barat, Israel tetap melanjutkan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan itu.
Qatar sempat disebut-sebut Israel akan menormalisasi hubungan juga dengan Israel. Sheikh Mohammed mengatakan, Doha tetap menjaga hubungan dengan Israel, tetapi hanya pada urusan terkait dengan Palestina, seperti bantuan kemanusiaan atau proyek-proyek pembangunan.
Qatar, yang juga menjalin hubungan dengan dua musuh bebuyutan Israel, Iran dan kelompok pejuang Hamas di Jalur Gaza, mendukung solusi dua negara dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Bahrain-Israel
Mengikuti langkah UEA, sebagai tindak lanjut kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel, Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al-Zayani akan berkunjung ke Israel, Rabu besok. Kantor berita Bahrain, BNA, menyebutkan, kunjungan itu akan memastikan posisi Bahrain yang kuat dan permanen untuk mendukung proses perdamaian sekaligus fokus pada membuka peluang kerja sama bilateral dengan Israel.
Utusan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, Avi Berkowitz, akan memimpin delegasi AS ke Bahrain dan Israel pekan ini untuk membahas kerja sama ekonomi yang lebih luas antara kedua negara itu. Delegasi AS dan Bahrain akan bersama-sama terbang dengan penerbangan komersial pertama dari Bahrain ke Israel.
Secara terpisah, Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O’Brien berharap pemerintahan Joe Biden akan melanjutkan kesepakatan normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara di Arab, seperti yang sudah dilakukan selama ini oleh pemerintahan Trump. (REUTERS/AFP/AP)