Topan Vamco Mendekati Vietnam, Ratusan Ribu Warga Dievakuasi
Vietnam mengungsikan ratusan ribu warga dari wilayah Ha Tinh hingga Provinsi Quang Ngai untuk mengantisipasi kehadiran topan Vamco.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
HANOI, SABTU —Vietnam bersiap menghadapi bencana topan Vamco yang diperkirakan sampai di pesisir Vietnam dari wilayah Ha Tinh hingga Provinsi Quang Ngai, Minggu pagi, dengan kecepatan angin hingga 165 kilometer per jam. Bandara dan pelabuhan sudah ditutup dan nelayan dilarang melaut. Sebelum Vietnam, topan paling mematikan tahun ini menerjang Filipina. Akibatnya, sedikitnya 53 orang di Filipina tewas, 52 terluka, dan 22 orang hilang.
”Ini topan yang sangat kuat. Semua daerah yang akan dilewati sedang bersiap,” kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Sabtu (14/11/2020).
Provinsi-provinsi yang akan diterjang topan ini akan mengevakuasi 468.000 orang hingga Sabtu malam. Vietnam rentan terhadap badai dan banjir dengan dampak yang parah karena garis pantainya yang panjang. Topan Vamco akan menjadi badai ke-13 yang melanda Vietnam tahun ini. Bencana alam yang dipicu serangkaian badai sejak awal Oktober itu menewaskan 160 orang dan 70 orang hilang. Sebanyak 400.000 rumah hancur.
”Penduduk yang tinggal di Vietnam tengah didera bencana tanpa henti. Setiap kali mereka mulai membangun kembali kehidupan dan mata pencarian, mereka dihantam lagi oleh badai,” kata Presiden Palang Merah Vietnam Nguyen Thi Xuan Thu.
Badai ke-21
Di Filipina, penjaga pantai dan badan-badan penanganan bencana bergegas menyelamatkan ribuan warga di wilayah utara setelah topan ke-21 yang melanda Filipina tahun ini menerjang Pulau Luzon, Rabu malam hingga Kamis lalu. Jembatan dan jalanan disapu banjir bandang, aliran listrik terputus, dan hasil panen hancur. Ini menyebabkan sedikitnya 150.000 orang terancam kelaparan karena tidak ada pasokan makanan.
Sebanyak 20 orang tewas di Provinsi Cagayan, Isabela, dan Nueva Vizcaya. Ratusan warga terjebak di atap rumah mereka di daerah sepanjang Sungai Cagayan yang terdampak paling parah. Tim penyelamat belum berhasil menyelamatkan mereka karena arus air banjir bandang yang terlalu kuat. Banjir bandang terjadi karena bendungan Magat yang jebol. (REUTERS/AFP/LUK)