ASEAN Perkuat Hubungan dengan Negara Mitra di Indo-Pasifik
Para pemimpin ASEAN kembali bertemu dan mempertegas komitmennya untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara mitra di Indo-Pasifik.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
HANOI, JUMAT — Para pemimpin ASEAN dan negara-negara mitra berkomitmen mempererat hubungan dalam berbagai bidang. Hal itu dilakukan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Hanoi, Vietnam, yang dibuka Kamis (12/11/2020).
Seperti KTT ASEAN sebelumnya tahun ini, KTT sekarang pun digelar secara virtual karena kondisi pandemi Covid-19. Acara itu dihadiri para pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Presiden RI Joko Widodo. Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Wakil Tetap RI untuk ASEAN Ade Padmo Sarwono.
Dalam pidato pembukaannya, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc selaku Ketua ASEAN mengatakan, menjelang akhir tahun 2020, KTT Ke-37 ASEAN dan KTT ASEAN terkait dengan para mitra ASEAN akan berperan penting dalam mewujudkan hasil dan prioritas utama ASEAN pada tahun 2020 dan memetakan arah kerja sama selanjutnya.
Forum itu juga memastikan sentralitas ASEAN agar dipegang kuat dan dipertahankan di tengah tiga tantangan utama yang berkelindan di kawasan, yaitu pandemi Covid-19, dinamika keamanan di Laut China Selatan, serta kerja sama ekonomi di kawasan dan global.
Pertemuan dengan mitra-mitra ASEAN yang dijadwalkan dalam rangkaian KTT tersebut adalah dengan China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Amerika Serikat.
Dalam pertemuan dengan Korea Selatan, Nguyen mengatakan, sebagai mitra ekonomi, ASEAN dan Korsel harus terus meningkatkan koordinasi terutama mengadopsi kerangka kerja yang dibawa ASEAN, berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan.
Sementara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjanji membantu ASEAN mengatasi tantangan yang muncul akibat pandemi Covid-19. Ia juga mengumumkan kontribusi sebesar satu juta dollar AS dan memberikan bantuan peralatan medis senilai lima juta dollar kepada ASEAN.
Moon juga menyatakan dukungannya atas kerangka kerja pemulihan komprehensif ASEAN dan upaya untuk memulai kembali kerja sama perdagangan dan investasi melalui fasilitas perjalanan kedua pihak.
Sedangkan bersama India para pemimpin ASEAN menegaskan kembali komitmennya dalam hubungan bilateral di abad ke-21. Berdasarkan nilai-nilai yang sama dan hubungan jangka panjang, kedua pihak menyoroti pentingnya kemitraan strategis ASEAN-India dalam perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kesejahteraan di Indo-Pasifik.
Para pemimpin ASEAN memuji kebijakan India yang “Melihat ke Timur” untuk mempererat hubungan dengan kawasan tersebut. Mereka berharap hubungan bilateral dapat berkembang sesuai dengan potensi yang ada.
Terkait Covid-19, ASEAN berharap India bersedia berbagi pengalamannya dalam pengembangan vaksin.
Berbicara tentang upaya ASEAN dalam ekonomi, perdagangan, dan investasi pembangunan, Perdana Menteri India Narendra Modi menegaskan kembali bahwa ASEAN selalu menjadi bagian penting dalam strategi eksternal India. Kerangka kerja yang dibawa ASEAN menunjukkan dasar yang kuat dalam membangun kepercayaan di kawasan.
India juga memuji sikap ASEAN dalam Indo-Pasifik dan siap bekerja sama dengan ASEAN untuk mengimplementasikan prioritas dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Modi berharap negara-negara ASEAN akan memanfaatkan secara efektif paket kredit senilai satu miliar dollar AS dari India untuk membangun insfrastruktur.
Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat belum memutuskan pemimpin delegasi AS dalam pertemuan tingkat menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC, 20 November mendatang. Sampai sejauh ini dikabarkan Wakil Menteri Luar Negeri AS, Stephen Biegun, yang akan datang mewakili AS pada pertemuan yang akan terselenggara secara virtual karena alasan pandemi Covid-19 itu.
Sampai saat ini, Presiden AS Donald Trump masih disibukkan dengan proses gugatan hasil penghitungan suara dalam pemilihan presiden AS, pekan lalu. Trump menolak mengakui kemenangan presiden terpilih Joe Biden yang akan mulai memimpin AS, Januari mendatang.
Menjelang KTT ASEAN dimulai, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan, dirinya dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha telah sepakat untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara menjadi ”Kemitraan Strategis” dan melangkah lebih jauh dalam kerja sama pertahanan. Kedua negara juga ingin meningkatkan volume perdagangannya.
Morrison mengatakan, ”Mengingat perubahan strategis yang cepat di kawasan ini, melalui Kemitraan Strategi ini kami akan meningkatkan kerja sama di bidang-bidang penting termasuk pertahanan dan keamanan, siber, anti-pencucian uang, dan memerangi kejahatan lintas batas.”
Selama ini, Thailand masuk ke dalam 10 negara mitra dagang terbesar Australia. ”Hubungan dagang kita akan terus berkembang, bahkan menjadi jauh lebih penting di saat kedua negara berupaya pulih dari pandemi Covid-19,” ujar Morrison.(REUTERS/AP)