Dirawat di RS Militer, Trump Tetap Memimpin AS
Presiden Donald Trump dirawat selama beberapa hari di Rumah Sakit Militer Walter Reed di Bethesda, Maryland.
Kurang dari 24 jam setelah positif Covid-19, Presiden AS Donald Trump dan istrinya, Melania, dirawat di rumah sakit. Kondisi Trump dilaporkan memburuk, tetapi tak ada penyerahan kekuasaan kepada wakilnya, Mike Pence. Trump tetap bekerja memimpin AS dari rumah sakit.
WASHINGTON DC, SABTU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Sabtu (3/10/2020), telah dirawat di ruangan isolasi khusus Rumah Sakit Militer Walter Reed, Bethesda, Maryland. Hal ini karena kondisinya memburuk kurang dari 24 jam setelah dia dan istrinya, Melania Trump, diketahui positif Covid-19.
Hingga Sabtu malam WIB, tidak ada penyerahan kekuasaan dari Trump kepada Wakil Presiden Mike Pence meski sejumlah pembantu Trump mengungkapkan kondisinya terlihat memburuk.
”Saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas dukungan yang luar biasa,” kata Trump dalam video berdurasi 18 detik yang direkam sebelum dia naik helikopter Marine One yang akan membawanya ke Walter Reed pada Jumat malam atau Sabtu pagi waktu Indonesia. Saat itu Trump yang mengenakan jas dan dasi tampak sangat pucat dan lesu.
”Saya pikir, saya baik-baik saja dan kita semua akan memastikan semuanya berjalan lancar,” lanjut Trump dalam video yang diunggah di akun Twitternya itu.
Baca juga: Setelah Sepanjang Tahun Meremehkan, Presiden Trump Positif Covid-19
Gedung Putih menyatakan, Trump dirawat selama beberapa hari di Walter Reed. Tindakan itu sebagai langkah berjaga-jaga dalam situasi akhir pekan yang disebut reporter CBS News di Gedung Putih sebagai yang mengerikan.
Trump yang dibawa ke Walter Reed merupakan perkembangan baru. Ini karena sebelumnya Pence mengumumkan bahwa Trump akan tetap berada di Gedung Putih. Namun, Gedung Putih tidak menjelaskan kondisi Melania, apakah dirawat di ruangan terpisah atau bersama dengan Trump. Kantor berita AFP hanya melaporkan, Melania merasa baik-baik saja dan berharap bisa lekas sembuh.
Mampat dan demam
Media The New York Times menyebutkan, para ajudan Trump mengungkapkan, Presiden AS terserang batuk, hidung mampat, dan demam yang semakin memburuk sepanjang hari. Dokter Gedung Putih, Sean Conley, menyatakan, Trump telah diberi dosis pertama remdesivir dan tidak memerlukan bantuan pernapasan.
Namun, Conley tidak menjelaskan mengapa Trump dibawa ke rumah sakit. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis sebelumnya, dia mengatakan, Trump terlihat lelah, tetapi dalam semangat yang baik.
Trump akan melanjutkan pekerjaan rutinnya dari ruang kerja di Walter Reed. Rumah sakit itu telah dilengkapi dengan peranti yang memungkinkan dia bekerja. Namun, seluruh jadwal kampanye Trump menuju pemilu presiden AS, 3 November, telah dibatalkan selama ia dalam perawatan.
Baca juga: Efek Trump Positif Covid-19, Sejumlah Bursa Saham Utama Dunia Melorot
Dengan kondisi terakhirnya, tidak ada rencana penyerahan kekuasaan kepada Pence sebagai wakil presiden. Amendemen Ke-25 Konstitusi AS memungkinkan presiden untuk menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya jika sang presiden dirasa tidak mampu menjalankan kewajibannya. Menurut peraturan itu, jika presiden AS dirasa kembali mampu menjalankan kewajibannya, otomatis presiden juga akan kembali ke posisinya.
Dari Gedung Putih dilaporkan, manajer kampanye Presiden Trump, yaitu Bill Stepien, juga dinyatakan positif Covid-19. Stepien adalah sosok terbaru dalam jajaran orang terdekat Trump yang dinyatakan positif Covid-19. Stepien terlihat bersama dengan Trump pada debat presiden di Cleveland, Selasa (29/9). Namun, tidak jelas kapan dia terakhir bersama Presiden.
Stepien ikut mendampingi Trump bersama enam pembantu dan penasihat presiden selama empat hari secara maraton sebelum debat. Ajudan lain yang berada dalam sesi persiapan itu, Hope Hicks, dinyatakan positif pada Kamis (1/10/2020). Kellyanne Conway, mantan asisten senior Gedung Putih yang ikut ambil bagian dalam sesi itu, juga mengaku positif Covid-19 pada Jumat (2/10/2020).
Sebelum dirawat karena Covid-19, Trump juga pernah melakukan kunjungan tertutup ke rumah sakit ini pada November 2019. Kunjungan tertutup ini memunculkan spekulasi soal kondisi kesehatan Trump yang menurun. Namun, saat itu Gedung Putih menyatakan Trump hanya memeriksakan kesehatan rutin.
Pernyataan simpati
Berita Trump positif Covid-19 menarik simpati dari sejumlah pemimpin negara. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, dirinya yakin Trump akan segera pulih dan menjadi lebih kuat lagi.
”Dia secara alami memiliki karakter yang sangat tangguh dan saya yakin dia akan melewatinya dengan sangat baik,” kata Johnson yang juga pernah dirawat di rumah sakit karena Covid-19, April lalu.
Baca juga: Akhirnya Trump dan Biden Berhadap-Berhadapan di Panggung Debat Utama
Pesan simpati dan harapan agar Trump dan istrinya cepat sembuh juga dikirimkan Presiden China Xi Jinping. Melalui siaran televisi Pemerintah China, Xi mengirimkan salam untuk Trump. ”Istri saya, Peng Liyuan, dan saya mengungkapkan simpati kami kepada Anda dan istri Anda dan berharap Anda cepat sembuh,” kata Xi.
Hubungan AS-China telah jatuh ke titik terendah dalam beberapa dekade terakhir di tengah sengketa perdagangan, teknologi, keamanan, pengetatan kendali Beijing atas Hong Kong, dan polemik atas dugaan diskriminasi kepada Muslim Uighur. Trump menuding China, tempat wabah Covid-19 dimulai pada Desember lalu, telah salah menangani penyakit itu sehingga menyebar ke seluruh dunia.
Ucapan simpati dan harapan untuk kesembuhan Trump dan Melania juga datang, antara lain, dari Kanselir Jerman Angela Merkel, Kanselir Austria Sebastian Kurz, Presiden Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi, dan Raja Jordania Abdullah II. Selain itu, juga dari Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden Polandia Andrzej Duda, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, dan Presiden Kolombia Ivan Duque.
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, yang selama ini memiliki hubungan kurang mesra dengan Trump, juga menyampaikan simpatinya. Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) menyebutkan, Kim dengan tulus berharap Trump dan ibu negara Melania Trump dapat pulih secepat mungkin.
”Ini pertama kalinya Kim mengirim pesan kepada seorang pemimpin dunia yang positif mengidap Covid-19,” kata kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Kampanye Biden
Pada saat ketidakjelasan mewarnai kondisi Trump dan tim kampanyenya, calon presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden melanjutkan kampanyenya. Ia melakukan perjalanan ke Michigan pada Jumat setelah hasil tes menyatakan dia negatif Covid-19. Saat berada di Grand Rapids, Biden mengatakan, dirinya berdoa untuk kesembuhan Trump.
Baca juga: Jadwal Kampanye Presiden Donald Trump Berantakan
Biden juga secara implisit mengkritik Trump yang beberapa kali mengejek dirinya karena secara rutin mengenakan masker. Trump mengadakan kampanye besar-besaran tanpa mengindahkan jarak sosial. ”Bersikaplah patriotik. Ini bukan tentang menjadi pria yang tangguh. Ini tentang melakukan peranmu,” kata Biden.
Komite Nasional Republik akan memilih calon pengganti jika Trump dinilai dan diputuskan tidak mampu meneruskan pencalonannya. Namun, di sebagian besar negara bagian, tampak sudah terlambat untuk mengubah nama pada surat suara. Data yang dihimpun profesor Universitas Florida, Michael McDonald, menunjukkan, sekitar 2,9 juta orang telah memilih dalam pilpres AS kali ini.
Pence menggantikan posisi Trump dalam rencana pertemuan virtual yang digelar dengan para gubernur dan organisasi pensiunan. Ia dinyatakan negatif Covid-19 dalam tes yang digelar simultan setelah Trump dan Melania terkonfirmasi Covid-19.
Adapun rencana debat Pence dengan calon wakil presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, akan berjalan sesuai rencana pada 7 Oktober. Hal itu diungkapkan pihak Komisi Debat Presiden (CPD) AS. Harris dilaporkan negatif Covid-19.
Debat capres AS sesi kedua dijadwalkan pada 15 Oktober 2020. Belum diketahui apakah sesi kedua dapat berlangsung. Pasalnya, Trump harus mengarantina diri selama 14 hari ke depan. (AP/AFP/REUTERS/BEN/CAL)