Militer Australia Kirim Bantuan Penanganan Covid-19 Senilai Rp 29 Miliar untuk TNI
Militer Australia mengirimkan bantuan medis penanganan Covid-19 senilai Rp 29 miliar untuk TNI. Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds menyerahkan bantuan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Oleh
Iwan Santosa
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Militer Australia (Australia Defense Force) mengirimkan bantuan medis penanganan Covid-19 senilai Rp 29 miliar untuk TNI. Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds menyerahkan bantuan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang diangkut pesawat C-130 Hercules Royal Australian Air Force (RAAF) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu siang (29/8/2020).
Dalam keterangan pers pihak Australia, bantuan yang dikirim meliputi alat pelindung diri (APD) berupa sarung tangan, baju APD, masker, dan termometer. Bantuan itu sebagai bentuk dari rangkaian kerja sama pertahanan Australia-Indonesia.
Menteri Pertahanan Linda Reynolds menegaskan, Indonesia-Australia adalah mitra dan sahabat lama yang mempunyai ikatan emosional erat dan sejarah panjang dalam kerja sama, terutama di masa-masa kritis seperti saat ini.
”Pandemi Covid-19 menjadi tantangan baru dan menimbulkan ketidakpastian bagi kedua negara. Seperti peran militer di Australia, TNI juga berperan penting dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia,” kata Menhan Australia.
Menhan Australia melanjutkan, ketika tahun lalu Australia juga menghadapi bencana kebakaran besar hutan dan lahan, Indonesia melalui TNI turut membantu di lapangan. ”Kini Australia juga dengan senang hati membantu teman-teman Indonesia di masa yang penuh ketidakpastian saat ini,” kata Reynolds yang juga senator mewakili Australia Barat.
Bantuan TNI untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan di Australia itu berupa pemberangkatan Satuan Tugas Garuda RI dengan berbagai perlengkapan. Satgas Garuda yang dilepas oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Sabtu (1/2/2020), bertugas selama satu bulan di Distrik Eden, New South Wales, Australia.
Delegasi Indonesia itu berjumlah 41 personel yang terdiri atas Tim Zeni Konstruksi 36 orang, dengan rincian 26 orang TNI AD (Menzikon), 6 orang TNI AL (Yonmar), dan 4 orang TNI AU (Disfaksonau).
Para personel satgas dilengkapi perlengkapan keamanan perorangan, seperti helm, sarung tangan kerja, dan rompi penyelamat. Ada juga perlengkapan satuan berupa perangkat kayu, batu listrik, gergaji mesin, obat-obatan, dan perlengkapan perorangan lapangan. Selain TNI, ada juga satu orang perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan dua orang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Kementerian Pertahanan Australia juga bekerja sama erat dengan TNI dalam berbagi pengalaman dan pengetahun terkait penanganan krisis pandemi Covid-19.
Australia saat ini juga sedang mengembangkan beberapa kandidat vaksin Covid-19 di berbagai lembaga, seperti di Murdoch University di Perth, Negara Bagian Australia Barat; Monash University di Melbourne, Negara Bagian Victoria, dan Queensland University di Negara Bagian Queensland.
Australia juga mengembangkan riset dengan Universitas Oxford yang merencanakan produksi vaksin Covid-19 bersama Astra Zeneca, pabrikan Inggris-Swedia yang bekerja sama dengan Serum Institute of India (SII) di Pune, India dan Australia.