Spektrum Perlindungan Calon Vaksin Covid-19 Moderna Luas
Vaksin Covid-19 yang aman dan efektif bagi sebanyak mungkin kelompok umur menjadi vaksin ideal yang diharapkan bisa didapatkan oleh para peneliti.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
NEW YORK, KAMIS — Calon vaksin Covid-19 dari Moderna mampu menimbulkan respons imun yang sama pada orang dewasa, seperti yang terjadi pada partisipan yang lebih muda. Ini memberikan harapan bahwa calon vaksin ini akan efektif jika diberikan kepada orang dengan risiko komplikasi parah akibat Covid-19.
Selama ini, para pakar kesehatan khawatir apakah calon vaksin akan bekerja efektif pada orang dewasa tua yang sistem kekebalan tubuhnya umumnya kurang merespons baik vaksin.
Data terakhir Moderna itu diperoleh dari hasil uji klinis fase I, termasuk analisis tambahan dari 20 partisipan yang merinci bagaimana hasil pemberian vaksin pada orang dewasa tua. Pada Rabu (26/8/2020), Moderna menyebutkan, respons imun pada partisipan usia 56-70 tahun, di atas 70 tahun, dan 18-55 tahun sama.
Riset uji klinis fase III itu melibatkan lebih dari 13.000 partisipan yang 18 persen di antaranya merupakan warga kulit hitam, keturunan Amerika Latin, dan warga asli Amerika atau Alaska yang selama ini kurang terwakili dalam uji klinis.
Direktur Pengembangan Penyakit Menular Moderna Jacqueline Miller mengatakan kepada panel dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat bahwa perusahaannya berencana mengunggah perkembangan keterlibatan warga kulit hitam dan keturunan Amerika Latin setiap minggu di laman resminya.
Miller menambahkan, komposisi demografi partisipan dalam uji klinis calon vaksin Covid-19 Moderna selalu menjadi topik pembahasan dalam pertemuan dengan para pejabat pemerintahan AS dari Gedung Putih.
Selain Moderna, perusahaan farmasi asal AS lainnya, Pfizer, juga mengatakan bahwa 19 persen dari sekitar 11.000 partisipan uji klinis calon vaksin Covid-19 mereka adalah warga kulit hitam dan keturunan Amerika Latin.
Moderna Inc adalah salah satu perusahaan farmasi terdepan dari Amerika Serikat yang mengembangkan vaksin Covid-19. Calon vaksin Covid-19 mereka, mRNA-1273, sudah memasuki tahap uji klinis fase III.
Moderna yang belum pernah memasarkan vaksin telah menerima hampir 1 miliar dollar AS dari Pemerintah AS di bawah program Operation Warp Speed. Perusahaan ini juga telah mengikat kontrak pengadaan vaksin Covid-19 dengan AS senilai 1,5 miliar dollar AS.
Raksasa farmasi dan negara-negara maju berlomba mengembangkan vaksin Covid-19 untuk mengendalikan pandemi yang telah menginfeksi hampir 24 juta orang di dunia dan menyebabkan lebih dari 819.900 meninggal dunia.
Namun, kecepatan pengembangan vaksin Covid-19 di AS dan sedikitnya informasi peninjauan hasil riset vaksin oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menimbulkan kekhawatiran para tenaga medis.
Program Operation Warp Speed di AS, misalnya, bertujuan mempercepat riset pengembangan vaksin Covid-19 dan terapi pasien Covid-19. Upaya mempercepat proses riset yang harus berpegang teguh pada kaidah ilmiah ini telah menimbulkan kekhawatiran publik akan aspek keamanan dan efektivitas vaksin yang dihasilkan.
Dalam suratnya, American Medical Association (AMA) mendorong FDA untuk memastikan transparansi proses pengembangan vaksin dan terus memberikan informasi rencana kajian calona vaksin kepada para dokter.
AMA juga menyampaikan bahwa keraguan akan vaksin di tengah-tengah masyarakat muncul akibat banyak hal, termasuk menyebarnya informasi keliru melalui berbagai saluran, seperti media sosial. (REUTERS)