Ucapan Negara Sahabat untuk HUT RI Dikirim Trump, Xi, hingga Kim Jong Un
Sejumlah pemimpin negara sahabat, mulai dari Amerika Serikat, China, hingga Korea Utara, serta duta besar dan perwakilan negara-negara mitra menyampaikan ucapan selamat atas perayaan HUT ke-75 kemerdekaan Indonesia.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah pemimpin negara sahabat menyampaikan ucapan selamat kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia, yang jatuh pada Senin (17/8/2020). Di antara ucapan itu datang dari pemimpin negara-negara yang saling bersaing atau bermusuhan di kancah geopolitik dunia, seperti Presiden AS Donald Trump, Presiden China Xi Jinping, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Ucapan selamat juga disampaikan Perdana Menteri Australia Scott Morrison, para duta besar atau perwakilan negara-negara sahabat. Di antaranya, ucapan itu diungkapkan Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste Pradeep Kumar Rawat, Kuasa Usaha Kedutaan Pakistan untuk Indonesia Sajjad Haider Khan, serta Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian.
Secara umum, selain menyampaikan selamat atas perayaan kemerdekaan Indonesia, ucapan tersebut juga berisi harapan agar kemitraan dan hubungan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara mereka lebih kuat.
”Melalui kerja sama untuk memajukan kepentingan kita berdasarkan nilai-nilai demokratis yang kita anut bersama tersebut, saya yakin bahwa kita mampu mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang benar-benar bebas dan terbuka,” tulis Trump, Senin, melalui pesan dalam laman Kedutaan Besar AS untuk Indonesia.
Tak hanya Trump, ucapan dari Pemerintah AS juga lebih dulu disampaikan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Sabtu (15/8/2020). ”HUT ke-75 ini merupakan momen yang sangat penting dan saat untuk mengakui langkah besar yang telah diambil oleh rakyat Indonesia untuk tampil sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dan negara anggota G-20,” kata Pompeo dalam pernyataan yang diunggah laman Kedutaan Besar AS untuk Indonesia.
China, yang kini terlibat persaingan dengan AS di berbagai arena global, juga mengirimkan ucapan selamat pada pemerintah dan rakyat Indonesia. Ucapan tersebut dikirimkan Presiden China Xi Jinping melalui surat kepada Presiden Joko Widodo, Senin. Seperti dilansir Radio Internasional China dalam halaman Facebook-nya, dalam surat tersebut Xi menyampaikan selamat dan harapannya untuk bekerja sama mengalahkan wabah Covid-19.
”Presiden Xi menyatakan bahwa dirinya menaruh perhatian besar kepada hubungan Tiongkok-Indonesia, bersedia berupaya bersama dengan Presiden Joko Widodo untuk secepatnya mengalahkan wabah Covid-19, bersama-sama menciptakan situasi baru pada era baru di mana kedua negara berkembang bersama untuk mencapai kemenangan bersama, serta terus memajukan Kemitraan Strategis Komprehensif antara kedua negara,” demikian dilaporkan Radio Internasional China.
Dari Canberra, PM Australia Scott Morrison juga mengirim pesan ucapan selamat bagi Indonesia. Melalui pesan yang dirilis Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, Morrison juga mengungkapkan kemitraan dan hubungan diplomatik Indonesia-Australia yang tahun ini berusia 70 tahun.
”Hubungan kita dibangun di atas kerja generasi turun-temurun di kedua negara--para pemimpin politik, pejabat, tokoh bisnis, pelajar, dan para sukarelawan,” kata Morrison.
Ia juga mengungkapkan, hubungan Indonesia-Australia yang telah berada pada tahap Kemitraan Strategis Komprehensif tahun 2018. Pada tahun 2020 ini, kedua negara telah meratifikasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia, yang juga dikenal dengan istilah IA-CEPA.
”Upaya-upaya ini telah menguatkan sebuah hubungan yang tidak hanya vital bagi kedua negara, tetapi juga bagi para tetangga kita di ASEAN dan kawasan lebih luas di Indo-Pasifik,” lanjut Morrison.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang berseteru dengan AS, tak ketinggalan menyampaikan ucapan selamat pada Indonesia. ”Setelah kemerdekaan, negara Anda mencapai kemajuan yang besar dalam pembangunan ekonomi nasional dan kebudayaan serta pembangunan masyarakat yang makmur di bawah bendera kedaulatan, kemerdekaan, dan sikap tanpa memihak,” kata Kim melalui pernyataan yang diunggah laman Kementerian Luar Negeri Korut.
”Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk menyampaikan keyakinan saya bahwa tradisi yang sangat berharga dari persahabatan istimewa, dan kerja sama di antara dua negara kita akan terus kokoh dan berkembang, sebagaimana yang dituntut dalam era baru, lanjut Kim.
Lantunan ”Bengawan Solo”
Ucapan selamat juga disampaikan para duta besar negara sahabat di Jakarta. Ada hal unik yang dilakukan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian untuk menyampaikan ucapan selamat atas perayaan kemerdekaan Indonesia. Ia dan para stafnya di Kedutaan Besar China mengunggah rekaman video berisi lantunan mereka menyanyikan lagu tradisional Indonesia ”Bengawan Solo” dalam bahasa Indonesia. Rekaman itu diunggap dalam halaman Facebook Kedutaan Besar China untuk Indonesia.
Selain sebagai ungkapan selamat, demikian Kedutaan Besar China dalam pernyataannya, melalui lagu ”Bengawan Solo” itu Dubes Xiao dan para stafnya ingin menyampaikan apresiasinya atas keberanian dan ketekunan rakyat China dan Indonesia dalam bergotong royong melawan pandemi Covid-19.
Ucapan selamat juga dikirimkan Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste Pradeep Kumar Rawat. Dalam artikel yang ditulisnya, Rawat mengatakan bahwa sejarah bersama kolonialisme antara Indonesia dan India membuat kedua bangsa sangat dekat pada abad terakhir ini.
”Hubungan diplomatik India-Indonesia mungkin baru berusia lebih dari 70 tahun. Tetapi tujuh dekade keterlibatan ini telah menghubungkan kembali rakyat India dan Indonesia, dan menyulut kembali persahabatan yang ditempa melalui hubungan peradaban yang sama, perjuangan bersama melawan kolonialisme, dan upaya menuju kemajuan dan kemakmuran”, tulis Rawat.
Kuasa Usaha Kedutaan Pakistan untuk Indonesia Sajjad Haider Khan juga menyampaikan ucapan selamat pada Indonesia. Melalui pesan yang dikirim Kedutaan Pakistan di Jakarta, ia mengungkapkan sejarah keterlibatan sekitar 600 tentara Muslim dari wilayah Pakistan saat ini pada perang kemerdekaan Indonesia tahun 1945 bersama para pejuang Indonesia.
”Kedua negara kita menikmati hubungan yang mendalam, bersahabat, dan penuh persaudaraan berdasarkan sejarah bersama, kebudayaan, dan kesamaan keagamaan, serta asporasi untuk perdamaian dan stabilitas global,” kata Khan.