Diplomasi Pingpong Amerika dan Perjalanan Rahasia Kissinger ke Beijing
Hubungan AS-China adalah kunci bagi stabilitas ekonomi dan politik dunia. Sejarah tentang upaya membuka saluran diplomatik dan dialog yang dilakukan Henry Kissinger dan Zhou Enlai pada 1970 adalah guru terbaik!
Oleh
Iwan Santosa
·4 menit baca
AFP/NOEL CELIS
Presiden China Xi Jinping berjalan berdampingan dengan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Henry Kissinger menuju pertemuan dengan delegasi dari Forum Ekonomi Baru 2019 di Beijing, Jumat (22/11/2019).
Hubungan Amerika Serikat dan China saat ini tengah memanas karena perang dagang dan beberapa waktu terakhir terkait situasi di Laut China Selatan. Saling kecam pun terjadi ketika kapal militer kedua negara berada di kawasan perairan tersebut. Dalam sejarahnya, sejumlah upaya rahasia dilakukan kedua negara untuk meredam ketegangan. Apakah hal yang sama dilakukan saat ini?
Pada 1971 semasa Perang Dingin, dunia dihebohkan dengan Diplomasi Tim Pingpong AS ke China. Diplomasi tersebut diawali misi rahasia Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger ke Beijing bulan Juli tahun 1970–hampir 50 tahun silam–ketika dia berpura-pura sakit saat kunjungan kerja ke Pakistan!
Dalam laman situs berita CGTN berjudul ”China-US 40 Years on: Kissinger’s Secret Trip to China” yang ditayangkan September 2019 dan laman supchina.com tulisan James Carter berjudul ”Kissinger’s Secret Trip in 1971 That Paved the Way for US-China Relations”, yang dirilis pekan lalu, mengungkapkan misi rahasia Kissinger, Kementerian Luar Negeri China, dan bantuan Presiden Pakistan Yahya Khan yang mengatur ”pengobatan” Kissinger di vila Nathia Gali eks kolonial Inggris yang digunakan Pemerintah Pakistan di pegunungan utara negara tersebut.
Henry Kissinger, diplomat ulung yang menjalankan misi blusukan–fact finding–ke Asia sejak 1 Juli 1971 berkeliling ke Guam, teritori Amerika Serikat di utara Papua; Saigon (waktu itu ibu kota Vietnam Selatan); Bangkok, Thailand; New Delhi, India; dan Islamabad, Pakistan. Kissinger secara resmi dijadwalkan berada di Pakistan tanggal 9-11 Juli 1970.
Presiden Yahya Khan membantu Operasi Marco Polo. Ini adalah kode sandi operasi intelijen yang dijalankan Henry Kissinger saat ”berobat” di Pakistan akibat ”gangguan” tidak cocok dengan makanan setempat, yang sebetulnya merupakan perjalanan penerbangan rahasia ke kota Beijing untuk bertemu Perdana Menteri China Zhou Enlai.
KOMPAS/JB SURATNO
Mantan Menlu AS Henry A Kissinger saat berada di Hotel dan Pusat Konvensi Nusa Indah, Bali, 5 Maret 1991.
Tidak ada rombongan wartawan, Kemenlu, staf Kedutaan Besar AS di Pakistan, dan kabinet Presiden AS Richard M Nixon yang mengetahui misi rahasia Kissinger. Limusin yang ”mengantar” Kissinger ke vila Nathia Gali adalah pengecohan (decoy).
Berdasarkan arsip rahasia yang sudah dibuka dari Arsip Keamanan Nasional di Universitas George Washington, disebutkan bahwa dokter Kedubes AS dilarang untuk mendatangi vila Nathia Gali dan menginformasikan Saunder dari stasiun CIA Pakistan bahwa Kissinger beristirahat dan merasa lebih sehat serta tidak ingin diganggu dan akan memanggil dokter jika dibutuhkan.
Sopir pribadi Presiden Yahya Khan mengantar Henry Kissinger, tiga staf inti, dan dua anggota Secret Service ke pangkalan militer Pakistan. Mereka tiba di pangkalan udara sekitar pukul 04.00. Kissinger mengenakan topi dan kacamata hitam saat meninggalkan limusin untuk menaiki pesawat Boeing 707 milik Pakistan Airlines.
Delegasi AS terkejut saat memasuki pesawat. Di dalam pesawat sudah ada empat pejabat yang mewakili pihak China. Personel Secret Service sempat mengutarakan kekhawatiran terjadi penculikan. Akhirnya diputuskan mereka berangkat dan menempuh enam jam penerbangan ke kota Beijing.
Pesawat mengudara dan masalah baru muncul, Kisingger melupakan kopernya. Dia tidak membawa baju ganti selain dari yang melekat di badan.
Henry Kissinger terpaksa meminjam baju stafnya, John H Holdridge, yang badannya jauh lebih tinggi dari Kissinger. Itu sebabnya dalam foto-foto kunjungan dua hari di Beijing tersebut terlihat Kissinger memakai baju kedodoran. Holdridge di kemudian hari menjadi Duta Besar AS untuk Indonesia.
KOMPAS/KARTONO RYADI
Dr Henry A Kissinger, bekas Menlu AS, tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 November 1983. Disertai istrinya, Nancy, Kissinger dijemput Duta Besar AS untuk Indonesia John H Holdridge (kanan).
Pesawat yang membawa Kissinger mendarat di Beijing tengah hari tanggal 9 Juli 1970 dan disambut Jenderal Ye Jian Ying. Selama 48 jam, Kissinger memimpin delegasi AS membahas Uni Soviet dan Perang Vietnam, dan terpenting adalah rencana kunjungan Richard M Nixon ke China. Pihak AS menegaskan tidak akan mendukung keberadaan Dua China atau Satu China dan Satu Taiwan, termasuk juga kemerdekaan Taiwan.
Kissinger pun terbang kembali ke Pakistan. Menempuh perjalanan darat berputar-putar ke Islamabad seolah kembali dari vila Nathia Gali. Setelah menyelesaikan pembicaraan di Pakistan, Kissinger menjalankan misi terakhir di Paris, Perancis, sebelum kembali ke Washington DC.
Misi rahasia Kissinger ke Beijing tetap menjadi rahasia dan tanggal 15 Juli 1970, Presiden Richard M Nixon menyatakan keinginan untuk mengunjungi Republik Rakyat China. PM Zhou Enlai atas nama Pemerintah RRC sudah mengajukan undangan kepada Presiden Richard M Nixon untuk mengunjungi China dan pihak AS menerima undangan dengan senang hati.
Akhirnya Presiden Nixon mengunjungi China, tujuh bulan sesudah misi rahasia Henry Kissinger. Dampak dari kunjungan tersebut merugikan posisi diplomatik Taiwan. Dalam satu dekade, RRC berhubungan baik dengan AS dan menjadi mitra di Dewan Keamanan PBB sebagai anggota tetap dengan hak veto.
Kedekatan AS dan RRC ketika itu sangat penting untuk menjaga keseimbangan dunia semasa Perang Dingin. Posisi RRC yang berseberangan dengan Uni Soviet dan akhirnya RRC masuk dalam era kapitalisme dan pasar bebas sejalan dengan AS dan dunia Barat menghadirkan kemajuan ekonomi bagi semua pihak.
AP PHOTO/PETTY OFFICER 3RD CLASS JASON TARLETON
Dalam foto yang disediakan Angkatan Laut Amerika Serikat ini, tampak kapal USS Ronald Reagan (CVN 76) dan USS Nimitz (CVN 68) sedang mengikuti latihan di Laut China Selatan, 6 Juli 2020. China berang dan menuding AS unjuk kekuatan militernya.
Saat ini, hubungan AS dan China mencapai titik terendah sejak diplomasi Kisingger. Padahal, kesejahteraan ekonomi AS-China dan dunia saat ini adalah dampak dari pertemuan Nixon ke Beijing tahun 1971 yang diawali misi rahasia Henry Kissinger 50 tahun silam.
Diplomasi yang cair antara Washington DC dan Beijing adalah kunci bagi stabilitas ekonomi–politik dunia dan kawasan Asia Pasifik. Sejarah tentang upaya membuka saluran diplomatik dan dialog yang dilakukan Kissinger dan Zhou Enlai adalah guru terbaik!