Inggris Andalkan Proyek Infrastruktur untuk Pulihkan Perekonomian
Renovasi sekolah-sekolah di Inggris merupakan bagian dari ”Proyek Kecepatan” yang menelan total 309 miliar dollar AS. Dengan dana itu, Inggris akan membangun atau merenovasi rumah sakit, sekolah, dan penjara.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
LONDON, SENIN — Inggris menggunakan proyek renovasi sekolah sebagai salah satu cara menggerakkan kembali perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19. London berencana membelanjakan 309 miliar dollar AS untuk aneka proyek infrastruktur dan konstruksi gedung demi menyuntikkan dana pada perekonomian nasional Inggris.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dijadwalkan meluncurkan proyek renovasi 50 sekolah pada Senin (29/6/2020) di London. Proyek itu akan menelan 1 miliar poundsterling atau 1,2 miliar dollar AS dan berlangsung selama 10 tahun.
London juga akan mengucurkan 692 juta dollar AS untuk memperbaiki bangunan sekolah di luar yang direnovasi dengan dana 1,2 miliar dollar AS. Proyek-proyek itu akan menyasar sekolah-sekolah lama dan kekurangan ruangan.
Proyek 1,2 miliar dollar AS akan dimulai pada September 2021. Pada akhir 2020, sekolah yang menjadi sasaran akan selesai diverifikasi pemerintah. Sementara proyek senilai 692 juta dollar AS belum dipaparkan lebih lanjut.
London juga berencana mengucurkan 247 juta dollar AS untuk peningkatan mutu perguruan tinggi. ”Investasi besar ini akan memastikan sekolah dan perguruan tinggi kita sesuai kebutuhan masa depan, dengan fasilitas lebih baik dan gedung baru,” kata Johnson sebagaimana dikutip BBC.
Renovasi sekolah merupakan bagian dari ”Proyek Kecepatan” yang menelan total 309 miliar dollar AS. Dengan dana itu, Inggris akan membangun atau merenovasi rumah sakit, sekolah, dan penjara. Renovasi sekolah direncanakan menghabiskan total 12 miliar dollar AS.
Sementara untuk membangun empat penjara, London mengganggarkan 3,09 miliar dollar AS. Adapun dana 4,3 miliar dollar AS dialokasikan untuk membangun rumah sakit.
London juga berencana mengalokasikan 173 miliar untuk proyek kereta cepat dan kereta konvensional. Sementara 8 miliar dollar AS dianggarkan untuk infrastruktur telekomunikasi dan 30,9 miliar dollar AS untuk proyek jalan raya.
Johnson berjanji tidak akan menerapkan penghematan anggaran yang pernah diberlakukan partainya selama memerintah Inggris beberapa tahun terakhir. ”Ini (pandemi dan dampak ekonominya) kejutan besar bagi negara kita dan akan pulih dengan baik. Kita akan kembali menyehatkan diri,” ujarnya.
Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan, proyek infrastruktur akan jadi fokus selama beberapa tahun ke depan. Perincian proyek-proyek itu akan segera disampaikan.
Pengumuman proyek-proyek infrastruktur itu disampaikan di tengah peningkatan tekanan kepada pemerintahan Johnson. Oposisi dan masyarakat menyalahkan Johnson atas penanganan Covid-19. Hingga Senin, Inggris mencatat 311.151 kasus infeksi dan 43. 550 kematian akibat Covid-19.
Seperti banyak negara lain, Inggris tidak hanya merasakan tekanan pandemi pada sektor kesehatan. Perekonomian juga terdampak. Hingga Juni 2020, sebanyak 3 juta warga Inggris menganggur. Karena itu, Johnson mencoba menjawabnya lewat proyek infrastuktur yang, antara lain, dibelanjakan di sektor pendidikan.
Masih kurang
Meski menyambut baik, sejumlah pemangku kepentingan pendidikan Inggris menilai alokasi pendanaan dari pemerintah masih kurang. Pada 2017, Badan Audit Nasional (NAO) Inggris mengumumkan, 21.000 sekolah butuh diperbaiki. Kala itu, dana perbaikan ditaksir mencapai 6,7 miliar poundsterling.
NAO juga menaksir butuh tambahan 7,1 miliar poundsterling untuk membuat sekolah-sekolah Inggris dalam kondisi lebih baik. Selepas pengumuman NAO, London pernah mengucurkan 2,4 miliar poundsterling untuk merenovasi sekolah.
Perwakilan Asosiasi Kepala Sekolah Inggris, Paul Whiteman, menyambut baik pengumuman Johnson soal perbaikan sekolah di Proyek Kecepatan. Ia berharap ke depan tidak ada lagi sekolah dalam kondisi memprihatinkan.
Departemen Pendidikan mengumumkan rencana belanja 7,1 miliar poundsterling pada 2021-2023 untuk dialokasikan ke sekolah. Dana itu termasuk 350 juta poundsterling yang dibelanjakan untuk layanan pengajaran selama pandemi.
”Peningkatan bangunan sekolah dan kampus dengan bangunan yang dirancang secara modern dan lebih mangkus dalam konsumsi energi akan memberikan suasana yang lebih mendukung bagi guru dan murid,” kata Menteri Pendidikan Inggris Gavin Williamson. (REUTERS/AFP)