150 Anggota Keluarga Al-Saud Dilaporkan Positif Covid-19
Di antara anggota keluarga Al Saud yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah emir ibu kota Riyadh, Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz al-Saud. Dia kini berada di ruang Rumah Sakit King Faisal.
Oleh
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Sebanyak 150 anggota keluarga besar Al-Saud yang berkuasa di Arab Saudi dilaporkan positif terinfeksi Covid-19. Informasi itu dilansir beberapa media Arab, Kamis (9/4/2020), yang mengutip The New York Times.
Di antara anggota keluarga Al-Saud yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah Emir Ibu Kota Riyadh, Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz al-Saud. Dia kini berada di ruang rawat intensif (ICU) Rumah Sakit Spesialis King Faisal, Riyadh.
Rumah Sakit Spesialis King Faisal merupakan salah satu rumah sakit terbaik di Arab Saudi. Rumah sakit ini dipilih untuk dijadikan tempat perawatan anggota keluarga Al-Saud dan petinggi Arab Saudi yang diduga terinfeksi Covid-19.
Rumah sakit elite tersebut dilaporkan telah menyiapkan 500 tempat tidur untuk menampung anggota keluarga besar Al-Saud yang diduga atau sudah positif terkena wabah Covid-19.
Adapun Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud diberitakan sedang mengisolasi diri di sebuah pulau di Laut Merah, dekat kota Jeddah.
Putra Mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), dan anggota kabinet lain juga dilaporkan tengah mengisolasi diri di semua wilayah terpencil dekat Laut Merah.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan, hingga Rabu (8/4/2020) ada 2.932 kasus positif Covid-19 di negara itu. Sebanyak 41 orang meninggal akibat penyakit yang disebabkan virus korona baru (SARS-CoV-2) itu.
Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah mengungkapkan, hasil kajian menunjukkan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 di Arab Saudi bisa mencapai 200.000 orang dalam beberapa pekan mendatang.
Menurut Rabiah dalam Twitter-nya, pihaknya telah melakukan empat kajian yang melibatkan para pakar Arab Saudi dan internasional. Empat kajian itu menghasilkan prediksi bahwa jumlah korban positif Covid-19 di Arab Saudi minimal 10.000 orang dan maksimal hingga 200.000 orang.
Rabiah menyerukan kepada segenap rakyat negara itu mematuhi dan menghormati arahan dan instruksi dari Pemerintah Arab Saudi agar jumlah korban positif Covid-19 bisa seminimal mungkin.
Dia juga memperingati, jika rakyat Arab Saudi tidak komitmen dengan apa yang diinstruksikan pemerintah, jumlah korban positif Covid-19 di negara itu bisa melonjak besar.
Arab Saudi adalah salah satu negara Arab yang sangat ketat menerapkan aturan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pemerintah Arab Saudi telah menerapkan larangan keluar rumah di kota Riyadh, Tabuk, Dhahran, Damam, dan al Hofuf serta seluruh wilayah Provinsi Jeddah, Taif, al-Qatif, dan al-Khobar.
Sebelumnya, Kamis pekan lalu, Arab Saudi telah menerapkan larangan keluar rumah di kota Mekkah, Madinah, dan Provinsi Al-Qatif.
Provinsi Al-Qatif yang terletak di Arab Saudi bagian timur adalah tempat ditemukannya pertama kali korban positif Covid-19 di Arab Saudi, yaitu warga Syiah Arab Saudi yang baru pulang dari Iran.
Pada akhir Februari 2020, Riyadh telah membekukan sementara penyelenggaraan ibadah umrah di kota Mekkah. Ibadah haji yang jatuh pada Juli nanti belum ditentukan nasibnya oleh Pemerintah Arab Saudi.
Namun, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Mohammad Saleh bin Taher Benten pekan lalu menyerukan, negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim dan negara lain menunda melakukan kontrak yang berkaitan dengan ibadah haji.