Perwakilan China yang Baru Berharap Hong Kong Segera Pulih
Luo menggantikan Wang Zhimin. Sejak November 2019, Beijing dikabarkan tidak puas dengan cara Wang memperhitungkan reaksi warga Hong Kong dan menangani krisis politik yang telah berlangsung selama enam bulan.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
HONG KONG, SENIN — Secara mendadak, China mengumumkan Luo Huining menjabat Direktur Kantor Penghubung Pemerintah Pusat Rakyat di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (LOCPG) yang baru, pekan lalu. Luo Huining (65) pun berharap agar situasi Hong Kong segera pulih.
LOCPG merupakan kantor penghubung antara China dan Hong Kong, sebuah wilayah dengan otonomi khusus. Direktur LOCPG merupakan pejabat politik China tertinggi di Hong Kong.
”Dalam setengah tahun terakhir, situasi Hong Kong mengkhawatirkan. Semua orang sangat berharap Hong Kong dapat kembali ke jalan yang benar,” kata Luo kepada media, Senin (6/1/2020).
Luo menggantikan Wang Zhimin. Sejak November 2019, Beijing dikabarkan tidak puas dengan cara Wang memperhitungkan reaksi warga Hong Kong dan menangani krisis politik yang telah berlangsung selama enam bulan. Sejak Juni 2019, Hong Kong bergejolak karena ribuan warga menolak rancangan undang-undang ekstradisi yang membuat warga bisa dikirim ke China.
Unjuk rasa pun berkembang menjadi demonstrasi menolak menguatnya pengaruh Beijing di wilayah otonomi tersebut. Seperti yang diketahui, Hong Kong diserahkan Inggris ke China pada 1997. Wilayah tersebut akan memiliki otonomi khusus selama 50 tahun.
”Sistem satu negara dengan dua sistem pemerintahan yang menjamin kebebasan Hong Kong tidak tersedia di China merupakan keuntungan terbesar bagi kota. Hukum dasar Hong Kong, konstitusi mini, akan sepenuhnya diterapkan,” katanya.
Luo merupakan seorang loyalis Presiden Xi Jinping yang tegas menerapkan prinsip Partai Komunis. Hingga November 2019, Luo adalah pejabat tinggi Partai Komunis China yang berkuasa di Provinsi Shanxi, China bagian utara, dengan tugas memberantas korupsi. Setelah itu, ia menjabat di Komite Urusan Keuangan dan Ekonomi di badan legislatif.
Dalam kesempatan itu, Luo juga meyakinkan dirinya mampu bertugas di Hong Kong. Minimnya pengalaman Luo berbeda dengan Wang yang pernah bertugas lama di Hong Kong sebelum menjabat direktur.
Belum berubah
Menjabatnya Luo belum menunjukkan Beijing akan mengubah sikap dalam menangani protes. Dalam temu media itu pun, Luo berbicara dalam bahasa Mandarin. Bahasa pergaulan Hong Kong adalah bahasa Kanton.
Luo memberi sedikit petunjuk mengenai strategi pendekatan China terhadap Hong Kong di masa depan. Para pengunjuk rasa, yang jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu orang, memiliki sikap antipati terhadap Beijing.
”Hong Kong adalah mutiara Negara Timur, sebuah kota metropolitan internasional. Warga Hong Kong telah memberi kontribusi penting bagi reformasi, keterbukaan, dan modernisasi negara kita. Ibu Pertiwi (China) akan selalu menjadi pendukung terkuat Hong Kong,” tutur Luo.
Merujuk pada kerusuhan yang terjadi Hong Kong, Luo pun mengutip sebagian pidato tahun baru Presiden Xi Jinping. Pidato tersebut membahas pentingnya lingkungan yang harmonis dan stabil agar warga dapat hidup dan bekerja dengan bahagia.
Pengamat menilai, penunjukan Luo merupakan hukuman bagi Wang. ”Jelas Wang diberhentikan karena kekacauan di Hong Kong. Wang tidak melihat gejolak akan muncul maupun menghentikan atau membatasinya,” kata Fraser Howie, Direktur Newedge Financial di Singapura.
Sejak aksi unjuk rasa berlangsung dan kebanyakan berakhir dengan kerusuhan, Pemerintah Hong Kong telah menahan lebih dari 6.500 orang. Gedung LOCPG merupakan salah satu sasaran para pengunjuk rasa. Pada Juli 2019, gedung LOCPG dilempar telur dan dicoret grafiti. (Reuters/AFP)