JAKARTA, KOMPAS -- Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) terus memacu partisipasi anak muda di kawasan. Program pertukaran pemuda lintas negara diharapkan menjadi platform untuk mereka berkontribusi kepada masyarakat.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Maybank Foundation, dan ASEAN Foundation menandatangani nota kesepahaman untuk eMpowering Youths Across ASEAN Programme untuk berlanjut selama tiga tahun di Jakarta, Kamis (8/8/2019). Program ini bertujuan mengajak kaum muda terlibat proyek pembangunan komunitas dalam Asia Tenggara.
“Partisipasi, semangat, dan keterampilan anak muda dibutuhkan dalam membangun kawasan. Saat ini, ASEAN memiliki potensi anak muda yang besar, yaitu sekitar 231 juta anak muda berusia 18-35 tahun,” ujar Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Elaine Tan.
eMpowering Youths Across ASEAN Programme berorientasi pada pembangunan kawasan, terutama dalam pilar keanekaragaman lingkungan, seni dan budaya, serta pemberdayaan komunitas. Sepuluh anak muda dari 10 negara ASEAN dipilih dan dikirim untuk mengerjakan proyek dan berbagi pengetahuan di kawasan.
Pada kegiatan tahun 2018-2019, mereka dikirim untuk melakukan proyek di Indonesia, Malaysia, dan Kamboja. Dalam proyek selama tiga tahun ke depan, alokasi anggaran yang akan dikeluarkan sebesar 3 juta dollar AS.
Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria menambahkan, program tersebut bertujuan untuk membentuk anak muda sebagai agen perubahan. Mereka memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap kritis terhadap masalah sosial.
Dian Nursiwi (32), salah satu peserta kegiatan 2018-2019, menyampaikan, ia menyalurkan pengetahuan mengenai tanaman mangrove melalui program tersebut. Dian ditempatkan di Komunitas Trapeang Sangkae, Kamboja.
Selama dua minggu, ia berbagi pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman mangrove untuk sabun dan sirup. Selain itu, ia juga membantu warga melakukan manajemen sampah rumah tangga bersama peserta lainnya.
“Kendala yang kami hadapi adalah bahasa setempat. Tetapi, passion saya adalah membantu masyarakat dan misi program ini sesuai dengan hal itu,” ujarnya.
Pengembangan diri
Dian menambahkan, keikutsertaannya dalam program tersebut memberi dampak positif bagi pengembangan keterampilan dan pengetahuan. Program tersebut mengajarkannya kemampuan untuk mengembangkan rencana program, beradaptasi ketika ada perubahan, dan responsif menghadapi tantangan.
“Selain itu, saya juga belajar untuk menghargai budaya dari negara lain. Ini merupakan pengalaman baru bagi saya,” kata Dian.
Tan menyampaikan, tujuan dari program tersebut adalah membantu anak muda agar mampu bekerja sama, berinteraksi lintas budaya, dan menerima ide orang lain. Keterampilan-keterampilan ini dibutuhkan ketika mereka memasuki dunia kerja.