Reem Farahat, perempuan pengemudi taksi daring di Arab Saudi, sedang menunggu order. Telepon selulernya pun berbunyi. ”Saya sudah menangis dua kali,” kata Reem saking terharu karena akhirnya ia bisa bekerja di luar rumah sebagai perempuan pengemudi taksi daring yang disebut captainah.
Aplikasi taksi daring Careem yang berbasis di Dubai, bersama dengan raksasa global Uber, langsung merespons pengumuman Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, September lalu, yang akan mengakhiri larangan mengemudi kendaraan bagi perempuan Arab Saudi. Perusahaan tersebut menyatakan akan membuka kesempatan bagi perempuan sebagai pengemudi taksi daring.
Minggu (24/6/2018), ketika putusan Raja Salman efektif berlaku, puluhan pengemudi taksi daring yang semuanya perempuan Arab Saudi siap menjemput para pelanggan. ”Pagi ini, ketika saya masuk ke dalam mobil, saya merasa air mata saya menetes,” kata Reem.
”Saya benar-benar tak menyangka. Saya melakukan ini karena saya bisa, karena seseorang harus memulainya,” ucapnya.
Perempuan pelanggan
Menurut data statistik perusahaan taksi daring Careem, sekitar 70 persen pelanggan Careem adalah perempuan Arab Saudi. Uber bahkan mengeluarkan angka mendekati 80 persen.
Di kantor Careem, hari Minggu lalu, para anggota staf berkumpul untuk merayakan hari pertama perempuan pengemudi bekerja. Pesanan pertama yang diperoleh Reem muncul beberapa jam setelah larangan mengemudi bagi perempuan resmi dicabut.
”Ini pelanggan pertama saya. Saya sangat senang dan ingin mengetahui siapa pelanggan yang harus saya jemput dan bagaimana reaksi mereka nantinya,” kata Reem.
Selain menjadi sopir taksi daring, Reem Farahat sebenarnya juga bekerja di perusahaan ayahnya sebagai konsultan pengawas kualitas. Pelanggan pertamanya adalah Leila Ashry yang harus ia jemput dari sebuah kafe lokal. Leila langsung senang melihat Reem yang siap membukakan pintu mobil untuknya. ”Oh, ya Tuhan, saya tidak percaya itu Anda. Saya tidak percaya Anda di sini. Saya tidak percaya saya di sini,” kata Leila.
”Saya sudah mengirim Twitter kepada teman-teman saya bahwa taksi saya akan tiba dan pengemudinya perempuan! Dan Anda sangat cantik! Saya bisa duduk di depan sekarang. Tunggu, apa saya bisa duduk di depan di sebelah Anda?” kata Leila.
Menurut salah satu pendiri Careem, Abdulla Elyas, 2.000 perempuan Arab Saudi telah mendaftar untuk mendapatkan izin mengemudi di Careem sejak September lalu. Usianya berkisar 20-an tahun hingga 50-an tahun. Uber pun berencana akan memperkenalkan perempuan pengemudi dalam layanannya pada musim gugur tahun ini.
”Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda,” ujar Elyas. ”Kami memiliki perempuan pengemudi yang lulusan master. Juga ada yang tidak pernah kuliah. Kami juga memiliki perempuan pengemudi yang bekerja penuh waktu ataupun paruh waktu untuk tambahan pendapatan,” katanya.
Para captainah ini bisa menjemput laki-laki ataupun perempuan pelanggan. Baik pengemudi maupun penumpang memiliki hak untuk menghentikan kendaraan di mana pun.
Leila, mahasiswa fakultas kedokteran dengan potongan pixie, mengatakan, dia lebih memilih perempuan pengemudi. ”Saya otomatis merasa lebih aman. Menjadi perempuan dan harus berurusan dengan ini dari hari ke hari. Saya merasa luar biasa. Tidak hanya itu, tetapi juga bahwa perempuan ikut terlibat dalam dunia kerja,” kata Leila. (AFP)