Perokok Dua Kali Lebih Berisiko Terdiagnosis Tuberkulosis
Perokok aktif dan pasif memiliki risiko yang lebih besar terdiagnosis tuberkulosis dibandingkan dengan orang yang tidak terpapar asap rokok.

Pemeriksaan CO udara pernapasan menjadi salah satu langkah awal untuk mendeteksi kondisi paru-paru perokok yang menjadi pasien di Klinik Berhenti Merokok di RS Persahabatan, Jakarta. Klinik seperti ini dapat menjadi alternatif solusi bagi perokok yang serius untuk menyetop kebiasaan merokok.
JAKARTA, KOMPAS — Perokok memiliki risiko dua kali lebih besar terdiagnosis penyakit tuberkulosis dibandingkan dengan bukan perokok. Pada perokok pasif, risiko ini bahkan 4,5 kali lebih besar dibanding dengan orang yang tidak terpapar asap rokok.
Hal tersebut disampaikan Ketua Koalisi Organisasi Profesi untuk Tuberkulosis Indonesia (KOPI) Erlina Burhan dalam webinar bertajuk ”Investasi pada Pengendalian Tembakau untuk Mengakhiri Tuberkulosis” di Jakarta, Rabu (6/4/2022). Riset lain menunjukkan 59 persen pasien tuberkulosis merupakan perokok.