BRIN akan mengembangkan berbagai produk pada 2022. Produk itu mulai dari alat dan deteksi kesehatan, teknologi tepat guna, kendaraan listrik, material maju, kebancanaan, hingga kebumian.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Riset dan Inovasi Nasional menyiapkan sejumlah rencana riset dan inovasi yang akan dilaksanakan pada 2022. Strategi penguatan riset dan inovasi juga akan dilakukan dengan mengonsolidasikan sumber daya sehingga tercipta ekosistem riset sesuai standar global.
Hal tersebut disampaikan sejumlah pelaksana tugas (Plt) kepala organisasi riset (OR) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam webinar berisi refleksi dan pandangan (reflection and outlook), Senin (13/12/2021). Dalam webinar ini, para plt kepala OR sekaligus menyampaikan capaian dan rencana riset dengan pendekatan berbasis informasi publik.
Plt Kepala OR Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) BRIN Agus Haryono memaparkan, OR IPT pada 2022 mengelola anggaran sebesar Rp 32 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mengelola empat rumah program, yakni alat dan deteksi kesehatan (10 purwarupa/prototype), teknologi tepat guna (30 purwarupa), kendaraan listrik (10 purwarupa), dan material maju (10 purwarupa).
”Dari rumah program kendaraan listrik akan diarahkan pada 2022 sampai 2024 dengan tujuan pengembangan bus listrik kendaraan ukuran sedang. Saat ini, kami sedang fokus kendaraan listrik otonom dan pengembangan baterai yang diharapkan dapat berlisensi Indonesia dengan pagu sebesar Rp 19 miliar,” tuturnya.
Diharapkan juga terjadi peningkatan fondasi ekonomi berbasis riset, terutama untuk ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Dalam rumah program teknologi tepat guna, OR IPT selama ini memang fokus untuk produk pertanian. Namun, kata Agus, pada 2022 pengembangan teknologi tepat guna tidak hanya fokus pada produk pertanian, tetapi juga seluruh sektor, antara lain energi, mineral, perikanan, dan transportasi. Salah satu pengembangan di sektor pertanian juga akan memasukkan sistem agroindustri 4.0.
Selain itu, pada 2022 OR IPT akan fokus mengembangkan berbagai purwarupa dari material maju, seperti bahan bakar nabati, katalis, dan semua yang bersumber dari material alam berbasis teknologi lokal. Pengembangan material maju memiliki lingkup yang sangat luas mulai dari bahan baku dari mineral, pertambangan, smelter, dan pemurnian.
Sementara pada rumah program alat dan deteksi kesehatan, menurut Agus pengembangan ke depan akan sangat dinantikan publik, khususnya pada masa pandemi saat ini. Sepanjang 2020-2021, sejumlah produk inovasi alat kesehatan yang telah dimanfaatkan industri melalui kerja sama lisensi di antaranya alat terapi oksigen beraliran tinggi (HFNC), sistem eliminasi virus dan mikroorganisme pada udara, alat sterilisasi ruangan berbasi lampu ultraungu tipe c, robot otonom, bilik disinfektan, dan alat penghancur jarum suntik.
Selain sejumlah rencana pengembangan dalam rumah program tersebut, Agus juga memastikan OR IPT akan menerapkan strategi untuk penguatan riset dan inovasi. Strategi ini dilakukan dengan mengonsolidasikan semua sumber daya, mulai dari manusia, infrastruktur, hingga anggaran iptek untuk meningkatkan kompetensi riset.
”Konsolidasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem riset sesuai standar global yang terbuka dan kolaboratif bagi semua pihak. Selain itu, diharapkan juga terjadi peningkatan fondasi ekonomi berbasis riset, terutama untuk ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” ucapnya.
Riset kebencanaan
Plt Kepala OR Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) BRIN Dadan Mohammad Nurjaman menyampaikan, OR PPT menargetkan 15 purwarupa dan dua konsep desain pada rumah program teknologi kebencanaan dengan total pagu anggaran Rp 60 miliar. Adapun target tambahannya adalah 50 publikasi terindeks scopus, 11 karya ilmiah, dan 5 desain industri.
Menurut Dadan, pengembangan teknologi ini akan berfokus pada peningkatan resiliensi, deteksi dini, pengolahan dan diseminasi data, serta pencegahan dan mitigasi. Beberapa produk pengembangannya antara lain sistem peringatan dini tsunami dan banjir, sistem informasi kesehatan struktur gedung bertingkat, dan rumah komposit tahan gempa.
Sementara untuk rumah program pengembangan energi baru terbarukan (EBT), pada 2022 OR PPT menargetkan 13 purwarupa, 2 desain, 1 model, 60 publikasi, 14 karya ilmiah, dan 3 desain produk dengan total pagu anggaran Rp 13 miliar. Produk yang dikembangkan fokus pada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), biogas, energi hijau, pembangkit listrik tenaga surya, dan bahan bakar hijau.
Plt Kepala OR Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK) BRIN Ocky Karna Radjasa mengatakan, OR IPK mengelola dua rumah program, yakni kebencanaan serta manajemen sumber daya air dan danau prioritas. Pada 2022, rumah program kebencanaan memiliki target 5 purwarupa dan 75 publikasi internasional. Sementara rumah program sumber daya air dan danau prioritas menargetkan 10 purwarupa dan 50 publikasi internasional.