Munculnya varian baru SARS-CoV-2 di Afrika Selatan membuat kewaspadaan global semakin meningkat. Para pakar kesehatan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus mempelajari karakteristik varian ini.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Varian baru SARS-CoV-2, yakni B.1.1.529, yang memiliki puluhan mutasi protein paku sehingga dikhawatirkan lebih menular telah mendorong sejumlah negara memperketat perbatasan dan pintu masuk. Sekalipun belum ditemukan di Indonesia, kita tetap perlu meningkatkan kewaspadaan.
Varian yang awalnya dideteksi di Botswana ini menyebar dengan cepat di Afrika Selatan dan kini telah ditemukan di Hong Kong dan Israel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan pertemuan para ahli pada Jumat (26/11/2021) siang waktu Geneva untuk menilai varian baru ini.
”Kami belum tahu banyak tentang ini. Yang kami tahu adalah varian ini memiliki jumlah mutasi yang besar. Yang menjadi perhatian adalah, ketika Anda memiliki begitu banyak mutasi, itu dapat berdampak pada bagaimana virus berperilaku,” kata Maria van Kerkhove, ahli epidemiologi dan pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, melalui video.
Untuk menentukan apakah varian ini akan ditetapkan sebagai variant of interest atau variant of concern, WHO tengah mengadakan pertemuan dengan para ahli. Sejauh ini, hampir 100 data genom varian ini telah dilaporkan dan analisis awal menunjukkan varian ini memiliki sejumlah besar mutasi.
Kami belum tahu banyak tentang ini. Yang kami tahu adalah varian ini memiliki jumlah mutasi yang besar. Yang menjadi perhatian adalah, ketika Anda memiliki begitu banyak mutasi, itu dapat berdampak pada bagaimana virus berperilaku.
Safarina G Malik, peneliti senior Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman-BRIN, mengatakan, sejauh ini varian B.1.1.529 belum ditemukan di Indonesia. Analisis genomik yang dilakukan terhadap sampel SARS-CoV-2 di Indonesia sejauh ini masih didominasi varian Delta dan turunannya.
Mengacu data whole genome sequencing (WGS) dari Jejaring Surveilans Genom di bawah koordinasi BRIN dan Kementerian Kesehatan, Indonesia telah mendaftarkan 8.861 data genom SARS-CoV-2 hingga 21 November 2021. Dari data ini, variant of concern yang ditemukan dalam sebulan terakhir adalah Delta dengan garis keturunan B.1.617.2 dan subvariannya AY.X
Epidemiolog Indonesia di Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan, laporan-laporan awal menunjukkan, varian B.1.1.529 berpotensi menjadi lebih menular. Hal ini yang menyebabkan sejumlah negara telah memperketat perbatasan.
Inggris, misalnya, telah mengumumkan untuk sementara waktu melarang penerbangan dari Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Lesotho, dan Eswatini mulai Jumat dan pelancong yang kembali dari tujuan tersebut harus dikarantina. Israel telah mengikutinya dengan mengatakan akan melarang warganya bepergian ke Afrika selatan.
”Indonesia juga harus meningkatkan kewaspadaan serupa,” kata Dicky.
Dicky menambahkan, para ahli virus di Afrika sangat mengkhawatirkan varian ini karena dari sisi mutasinya melebihi Delta dan Beta. ”Data dari epidemiologinya juga cenderung cepat menular karena dalam tiga minggu di Provinsi Guateng, Afrika Selatan, test positivity rate naik dari 1 persen menjadi 30 persen. Ini tanda sangat serius karena, kalau cepat menular, dapat memberikan beban pada fasilitas kesehatan sehingga berisiko meningkatkan kematian,” tuturnya.
Varian baru ini juga dengan cepat mendominasi penularan di Afrika Selatan yang sebelumnya didominasi varian Delta. ”Ini pertanda bahwa varian ini bisa lebih efektif penularannya,” ujarnya.
Kabar baiknya, menurut Dicky, varian ini juga masih bisa dideteksi oleh tes PCR. ”Varian ini memiliki sembilan mutasi yang sama dengan variant of concern lain, seperti Delta dan Beta, sisanya banyak mutasi baru,” katanya.
Menurut Dicky, munculnya varian baru ini harus mendorong percepatan vaksinasi di Indonesia serta memperkuat tes, lacak, dan isolasi, selain juga tetap menjalankan protokol kesehatan. ”Vaksinasi harus dikejar setidaknya 80 persen, sesegera mungkin. Selain itu, booster vaksin kalau bisa dipecepat, terutama untuk kelompok rentan,” ucapnya.