logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiMerkuri Masih Dijual Bebas...
Iklan

Merkuri Masih Dijual Bebas secara Daring

Merkuri masih dijual bebas secara daring di media sosial. Hal itu menandai lemahnya pengawasan peredaran bahan beracun dan berbahaya tersebut.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5rqEgfwboF2Rw7I0KLxJN-5gL5Y=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FTambang-Emas-Ilegal-di-Solok-Selatan_85598160_1575819927.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Para petambang menggunakan mesin pompa air dan alat dulang saat beraktivitas di tambang emas ilegal sekitar Sungai Pamong Besar, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (25/11/2019). Mereka mencari emas dari sisa material petambang yang menggunakan ekskavator. Para petambang ini menggunakan merkuri untuk mengikat emas.

JAKARTA, KOMPAS — Penarikan merkuri pada sektor penambangan emas skala kecil atau PESK sampai saat ini  belum dapat dilakukan secara keseluruhan. Bahkan, masih ada merkuri ilegal yang dijual secara daring di media sosial.

Senior Advisor Nexus3 Foundation Yuyun Ismawati menyampaikan, menurut informasi yang didapat dari asosiasi petambang, ada sekitar 1,2 juta PESK di Indonesia yang membutuhkan 3.500 ton merkuri per tahun. Namun, informasi ini barus sebatas survei yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan lembaga lingkungan nonpemerintah belum dapat membuktikannya secara langsung.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000