Gerakan sosial yang muncul selama masa pandemi harus terus berlanjut karena penularan Covid-19 diperkirakan belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sinergi seluruh pihak perlu ditingkatkan untuk mengatasi dampak Covid-19. Gerakan sosial yang sudah berjalan saat ini pun diharapkan tetap bertumbuh di tengah masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Jakarta, Selasa (14/9/2021), mengatakan, pandemi Covid-19 telah memengaruhi sebagian besar aspek kehidupan masyarakat. Berbagai dampak yang terjadi pun tidak bisa diatasi oleh pemerintah saja. Keterlibatan seluruh pihak amat dibutuhkan, termasuk swasta dan organisasi sosial.
”Untuk menjaga kesehatan masyarakat, kekuatan sosial kemasyarakatan termasuk kelompok sukarelawan dari organisasi sosial keagamaan punya andil yang sangat besar. Melalui gerakan sosial ini pula kita bisa semakin memperkuat infrastruktur kesehatan di Indonesia,” ucapnya.
Menurut Muhadjir, pandemi Covid-19 juga telah memperlihatkan kerapuhan infrastruktur kesehatan Tanah Air. Pembenahan pun harus dilakukan secara menyeluruh. Hal ini tidak hanya dibutuhkan dalam penanganan pandemi Covid-19, tetapi untuk mempersiapkan ancaman infeksi penyakit yang bisa terjadi di masa depan.
Pembenahan itu bisa dimulai dari peningkatan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan. Itu termasuk pada ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung, seperti oksigen medis.
”Selama ini kita hanya memiliki satu rumah sakit khusus infeksi, yakni RS Sulianti Saroso. Dengan adanya pandemi, rumah sakit infeksi akan semakin diperluas. Ketersediaan oksigen juga akan dipastikan. Kita semakin sadar infrastruktur kesehatan kita amat lemah,” katanya.
Kolaborasi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, kolaborasi dengan semua pihak menjadi salah satu nilai utama yang dibangun untuk mengendalikan Covid-19 di Jawa Barat. Kolaborasi ini meliputi berbagai aspek, mulai dari pemenuhan kebutuhan penanganan Covid-19, pencegahan penularan Covid-19, sampai pada penguatan jaring pengaman sosial masyarakat.
Kolaborasi ini pun tidak hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga untuk membantu pemenuhan di daerah lain. Intervensi dalam penanganan pandemi harus dilakukan berdasarkan prioritas. Apabila ada daerah yang lebih membutuhkan, intervensi harus difokuskan terlebih dahulu pada daerah tersebut.
Direktur Asia Pulp and Paper Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan, gerakan bersama dari seluruh pihak diperlukan agar upaya penanganan Covid-19 lebih cepat dan efektif dilakukan. Kontribusi yang dilakukan oleh pihak swasta diharapkan bisa turut membantu mengatasi persoalan pandemi di Indonesia.
”Kondisi saat ini mengajarkan kita bahwa pandemi tidak bisa kita selesaikan sendiri. Kolaborasi semua pihak sangat menentukan keberhasilan penanganan yang dilakukan. Diharapkan, kita pun bisa semakin cepat keluar dari situasi pandemi,” ucapnya.
Suhendra menuturkan, sejumlah gerakan sosial telah dilakukan dalam upaya penanganan pandemi. Itu antara lain melalui kegiatan percepatan vaksinasi, distribusi oksigen, serta percepatan vaksinasi.
Kondisi saat ini mengajarkan kita bahwa pandemi tidak bisa kita selesaikan sendiri. Kolaborasi semua pihak sangat menentukan keberhasilan penanganan yang dilakukan. Diharapkan kita pun bisa semakin cepat keluar dari situasi pandemi.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, swasta juga bisa berperan mengatasi pandemi dengan memperkuat upaya pencegahan penularan di lingkungan kerja. Di tengah situasi pandemi yang mulai melandai, aktivitas di sejumlah fasilitas publik, termasuk perkantoran, pabrik atau industri, serta konstruksi sudah mulai dibuka kembali.
Karena itu, upaya pencegahan harus semakin diperkuat agar penularan bisa dicegah dengan optimal. Satgas di perkantoran atau industri harus segera dibentuk. Satgas ini memiliki fungsi pada aspek pencegahan, pembinaan, serta pendukung.
Pada aspek pencegahan, satgas di perkantoran bertugas untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik. Sosialisasi protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) juga harus terus dijalankan.
Sementara pada aspek pembinaan, satgas akan bertanggung jawab untuk menegakkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, pemberian sanksi, serta membubarkan kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
Pada aspek pendukung, satgas di perkantoran juga bertugas untuk mencatat dan melaporkan kondisi perkembangan penanganan Covid-19. Pelaporan akan dilakukan secara rutin dan berjenjang pada satgas posko Covid-19 di tingkat kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota.