Pemerintah menjamin keamanan dan mutu vaksin Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat. Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional itu dipastikan belum kedaluwarsa.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech China yang memiliki waktu kedaluwarsa pada Maret 2021 telah habis digunakan. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap vaksin yang diberikan saat ini lantaran mutu dan keamanannya terjamin.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Covid-19 yang memiliki masa kedaluwarsa sampai Maret 2021 merupakan vaksin jadi produksi Sinovac yang dikirimkan pada Desember 2020. Stok vaksin sebanyak 3 juta dosis itu telah habis digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Indonesia.
”Vaksin yang akan kedaluwarsa saat ini sudah tidak ada lagi karena sebagian itu sudah disuntikkan pada waktu kita menyelesaikan tahap pertama, yaitu dosis pertama untuk tenaga kesehatan, sebagian lagi untuk dosis kedua tenaga kesehatan, dan sebagian lainnya itu adalah pemberi pelayanan publik,” ujarnya di Jakarta, Senin (15/3/2021).
Nadia menambahkan, vaksin Covid-19 yang beredar sekarang merupakan vaksin produksi PT Bio Farma yang diolah dari bahan baku yang dikirimkan oleh Sinovac, China. Vaksin tersebut memiliki masa edar selama 6 bulan.
”Masyarakat diharapkan tidak khawatir dengan masa kedaluwarsa tersebut, termasuk sebagian wartawan yang besok mulai menjalani vaksinasi dosis kedua,” ucapnya.
Vaksinasi wartawan
Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Internasional Dewan Pers Agus Sudibyo menyampaikan, vaksinasi dosis kedua untuk wartawan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dijadwalkan mulai 16 Maret sampai 17 Maret 2021 di Hall Basket Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.
Sementara untuk wartawan berusia 60 tahun ke atas akan mendapatkan vaksin dosis kedua terpisah dari jadwal tersebut. Karena itu, wartawan berusia di atas 60 tahun diminta menunggu pemberitahuan selanjutnya.
Vaksin yang akan kedaluwarsa saat ini sudah tidak ada lagi karena sebagian itu sudah disuntikkan pada waktu kita menyelesaikan tahap pertama.
Ia menuturkan, wartawan yang sebelumnya mendapatkan jadwal vaksin dosis kedua di puskesmas ataupun rumah sakit diharapkan untuk mengabaikan informasi tersebut karena sudah diubah. Vaksinasi kedua tetap berlangsung di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.
Para peserta juga diminta memeriksa sertifikat vaksinasi dosis pertama di laman web Peduli Lindungi. Apabila terdapat keterangan belum terdaftar untuk vaksinasi, peserta harus segera melapor ke Dewan Pers atau masing-masing asosiasi yang mengoordinasi pendaftaran.
”Vaksinasi bersama dosis-2 tanggal 16-17 Maret 2021 hanya untuk para peserta yang hadir pada vaksinasi dosis-1 tanggal 25-27 Februari 2021. Para pendaftar vaksinasi dosis pertama yang tidak hadir pada vaksinasi bersama 25-27 Februari 2021 tidak diizinkan untuk mengikuti vaksinasi bersama pada 16-17 Maret 2021,” ucap Agus.
Sementara peserta yang harus menunda vaksinasi pada vaksinasi tahap pertama pada 25- 27 Februari 2021 akan didaftarkan untuk mengikuti imunisasi massal gelombang berikutnya. Sementara vaksinasi bagi wartawan di luar Jabodetabek akan didaftarakan dalam jadwal berikutnya sesuai jumlah vaksin yang tersedia.
Agus memaparkan, wartawan yang menjadi peserta vaksinasi dosis kedua wajib hadir sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Peserta juga wajib hadir setidaknya 40 menit sebelum waktu yang dijadwalkan untuk dirinya berakhir.
Siti Nadia menambahkan, peserta vaksinasi diharapkan datang sesuai jadwal. Selain itu, sebelum vaksinasi, peserta perlu mendaftarkan diri terlebih dulu. Hal ini penting untuk menghindari penumpukan peserta di lokasi vaksinasi yang dapat menyebabkan kerumunan.
”Kerumunan itu timbul karena adanya hoaks. Karena itu, masyarakat harus mendaftar dulu kemudian melakukan registrasi melalui kanal-kanal yang sudah tersedia kemudian akan jadwal vaksinasi baru informasikan,” katanya.