Kompetisi Indonesia Data Driven Journalism 2018 Diluncurkan
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kompetisi Indonesia Data Driven Journalism saat ini memasuki tahun ketiga. Kegiatan ini pun kembali diluncurkan dengan tema memotret akuntabilitas layanan publik dan pemilihan umum, Rabu (14/3) di Jakarta.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen Indonesia Abdul Manan mengatakan, kompetisi Indonesia Data Driven Journalism bertujuan mendorong para jurnalis menggunakan data dalam memproduksi karya-karyanya. Penggunaan data penting untuk memperkaya dan memperkuat validitas informasi yang disajikan.
Karya jurnalistik berbasis data diharapkan bisa mendorong pemerintah menyusun kebijakan yang lebih transparan. Di sisi lain, karya jurnalistik berbasis data juga diharapkan mampu menggugah partisipasi masyarakat ikut serta dalam pembangunan bangsa.
”Harapannya dapat mendorong kesadaran masyarakat terlibat lebih jauh dalam mengawasi proses pemerintahan dalam sistem negara demokrasi, sebagai bagian dari hak sebagai warga negara,” ujar Abdul Manan.
Tenaga Ahli Madya Kedeputian 4 Kantor Staf Presiden Alois Wisnuhardana menambahkan, data adalah darah jurnalisme yang membuat berita menjadi penting dan bermakna. Tanpa data, publik akan mendapat buih belaka.
”Jurnalis yang hebat akan mampu menghidupkan data menjadi produk jurnalistik yang menarik,” ujar Alois.
Kompetisi Indonesia Data Driven Journalism diinisiasi Kantor Staf Kepresidenan bersama Aliansi Jurnalis Independen Indonesia dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara. Kegiatan yang berjalan sejak 2016 menjadi agenda rutin tahunan. Tujuannya mengenalkan dan mempromosikan pentingnya pengolahan data dalam khazanah jurnalisme di Indonesia.