Kemunculan siklon tropis ini memicu hujan lebat dan angin kencang di sejumlah daerah sehingga terjadi banjir.
Oleh
AHMAD ARIF
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Siklon Olga muncul di Samudra Hindia barat daya Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Kemunculan siklon tropis ini memicu hujan lebat di sejumlah daerah sehingga terjadi banjir, terutama di Indonesia bagian timur.
Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan, posisi siklon Olga pada Sabtu (6/4/2024) berada di 12,6 Lintang Selatan dan 120,1 Bujur Timur atau sekitar 300 kilometer sebelah barat daya Pulau Sabu.
”Siklon ini bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 2 knots atau 4 kilometer (km) per jam, menjauhi wilayah Indonesia. Kekuatan angin mencapai 40 knot atau 75 km per jam dengan tekanan di pusatnya 996 hPa (hektopascal)," ujarnya.
Berdasarkan prediksi BMKG, pada Minggu (7/4/2024) pukul 07.00 WIB, siklon ini akan berada di Samudra Hindia dengan koordinat 13,4 LS dan 119,9 BT atau sekitar 385 km sebelah barat daya Sabu. Kekuatan anginnya diprediksi meningkat hingga 60 knot atau 110 km per jam dan tekanan udara di pusatnya 983 hPa.
”Diprediksi kecepatan angin maksimum siklon tropis Olga akan meningkat dalam 24 jam ke depan ke kategori dua,” katanya.
Menurut Andri, siklon tropis Olga memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa hujan sedang hingga lebat di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. ”Angin kencang juga bisa terjadi di wilayah NTT,” lanjutnya.
Selain itu, siklon ini juga memicu terjadinya gelombang tinggi di sejumlah wilayah. Tinggi gelombang 2,5-4 meter bisa terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan Pulau Sumba. ”Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” ucapnya.
Banjir di Indonesia timur
Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hujan tinggi menyebabkan terjadi banjir di Maluku dan Papua Barat. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, banjir mengakibatkan 606 rumah terendam banjir di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Diprediksi kecepatan angin maksimum siklon tropis Olga akan meningkat dalam 24 jam ke depan ke kategori dua.
Banjir tersebut terjadi pada Selasa (2/4/2024) pukul 17.00 WIB setelah dipicu hujan dengan intensitas lebat. Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi BNPB, banjir setinggi 15 sentimeter hingga 100 sentimeter merendam wilayah Desa Leawai, Waeasi, Marasahua, Sariputih, Kobimukti di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi.
Selain itu, banjir merendam Distrik Yakora, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Banjir yang merendam ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Sebyar akibat hujan cukup lebat terjadi di sebagian besar daerah Kabupaten Teluk Bintuni sejak Kamis (4/4/2024).
Data yang dihimpun Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, Jumat (5/4/2024) malam, sedikitnya 500 jiwa atau 150 keluarga turut terdampak karena banjir merendam hingga ke permukiman warga.
Adapun wilayah yang terendam di antaranya Kampung Kyambo, Kampung Bumbangyakira, Kampung Manini, Kampung Yakora I, dan Kampung Yakora II. Dilaporkan sebanyak 150 rumah terendam dan satu unit sarana ibadah terdampak.