Pohon Tua Berperan Melindungi Spesies yang Terancam Punah
Pohon tua di hutan melindungi spesies yang terancam punah. Melestarikannya akan melindungi keanekaragaman hayati.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kerap dianggap tidak berguna, pohon tua ternyata berperan penting dalam konservasi makhluk hidup lain di sekitarnya. Berdasarkan penelitian terbaru di University of Barcelona, Spanyol, pohon-pohon tua di hutan melindungi spesies yang terancam punah.
Melestarikan pohon tua dapat melindungi keanekaragaman hayati di ekosistem hutan yang semakin terdampak perubahan iklim. Hasil laporan studi ini telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, April 2024.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap keberadaan lumut serigala (Letharia vulpina) yang berlindung di pepohonan tua, khususnya pinus hitam (Pinus uncinata), di pegunungan Pyrenees, Eropa. Lumut ini merupakan spesies dengan sebaran terbatas yang banyak ditemukan di hutan-hutan tua. Spesies ini berasal dari Benua Amerika, tetapi juga ditemukan di Eropa.
Peneliti dari Fakultas Biologi University of Barcelona, Sergi Munné-Bosch, mengatakan, pohon-pohon tua itu ditemukan di tempat paling terpencil dan tumbuh di bebatuan dengan substrat yang sangat sedikit. Pinus hitam dapat hidup hingga lebih dari 1.000 tahun. Pembusukannya akan menjadi faktor terpenting dalam memfasilitasi keberadaan lumut.
”Paradoksnya, semakin buruk kondisi pohon-pohon ini, semakin bermanfaat bagi ekosistem (konservasi lumut). Habitat terbaik untuk lumut serigala adalah pohon tertua di hutan,” ujarnya dilansir dari Eurekalert.org, Rabu (3/4/2024).
Munné-Bosch menyebutkan, pohon mempunyai batas kelangsungan hidup dalam kondisi ekstrem. Namun, pohon bisa bertahan hidup dengan sedikit sumber air dan nutrisi. Daya tahan itu berkat adanya pertumbuhan modular di tengah kerusakan yang terjadi.
Melestarikan pohon tua dapat melindungi keanekaragaman hayati di ekosistem hutan yang semakin terdampak perubahan iklim.
”Pertumbuhan lambat yang dikaitkan dengan respons terhadap stres, seperti suhu dingin di pegunungan tinggi atau kekeringan yang semakin sering terjadi di musim panas, juga mendukung umur panjang pohon-pohon ini,” ujarnya.
Menurut Munné-Bosch, umur panjang menjadi salah satu kunci biologis yang menjelaskan fungsi ekologi pohon. Jadi, sangat penting melindungi spesies dan pohon-pohon tua di wilayah pegunungan yang paling terpencil.
”Semua spesies dalam suatu populasi sangat diperlukan. Bukan hanya untuk populasi tertentu, tetapi juga untuk keseluruhan ekosistem global. Semuanya saling berhubungan erat. Bahkan, penurunan populasi atau kematian pohon memainkan peran penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem,” katanya.
Peneliti dari Departemen Biologi Evolusi, Ekologi, dan Ilmu Lingkungan University of Barcelona, Ot Pasques, mengatakan, pertumbuhan modular memungkinkan pohon merespons cedera dan kerusakan dengan lebih baik. Hal ini membuat pohon dapat bertahan hidup dalam jangka panjang dan berguna bagi kehidupan spesies lain.
”Toleransi yang tinggi terhadap kondisi ekstrem merupakan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan pohon tersebut. Inilah yang menjelaskan umur panjang pohon-pohon itu di lingkungan alam,” ucapnya.
Akan tetapi, kelestarian ekosistem hutan terancam oleh aktivitas manusia, terutama akibat penebangan pohon. Peran pohon tua dalam mendukung kehidupan spesies yang terancam punah tidak akan berjalan jika manusia tidak peduli untuk melestarikannya.