Suhu Panas Melanda Indonesia, Tertinggi di Deli Serdang
Langit cerah dan suhu panas melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Oleh
AHMAD ARIF
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah hujan lebat yang melanda pekan lalu, langit cerah dan suhu panas melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Secara nasional, suhu terpanas tercatat di Deli Serdang, Sumatera Utara, sedangkan untuk Jabodetabek terekam di Ciputat, Tangerang Selatan.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu harian tertinggi pada Selasa (19/3/2024) hingga Rabu (20/3/2024) pagi terekam di Stasiun Geofisika Deli Serdang yang mencapai 35,6 derajat celsius. Berikutnya, suhu 35,5 derajat celsius terekam Stasiun Meteorologi Mozez Kilangin, Papua Tengah, dan Stasiun Meteorologi Kertajati, Jawa Barat.
”Cuaca cerah berawan di Jakarta sejak beberapa hari lalu menyebabkan suhu di Jakarta terasa mulai meningkat,” kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, Rabu (20/3/2024).
Untuk wilayah Jabodetabek, berdasarkan data pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur sebesar 34 derajat celsius di Ciputat pada 18 Maret 2024. Sementara pada 19 Maret 2024 suhu maksimum tercatat 35,2 derajat celsius di Ciputat, 34,8 derajat celsius di Kemayoran, dan 34,3 derajat celsius di Cengkareng, Jakarta Barat.
Untuk cuaca cerah dan langit biru saat ini, menurut Andri, merupakan fenomena alamiah yang bisa terjadi di segala musim. Hal ini dapat saja terjadi karena beberapa faktor, seperti kondisi angin yang relatif cukup kencang, kelembaban udara yang cukup kering, sinar matahari yang intens, dan partikel penyusun di atmosfer.
Ahli iklim BMKG Siswanto mengatakan, jika pekan sebelumnya terjadi Madden-Jullian Oscillation (MJO) fase basah, sekarang masuk fase keringnya. ”MJO fase basah pindah ke kuadran 6 di wilayah Indonesia timur hingga Pasifik barat,” katanya.
Hal ini menyebabkan wilayah Indonesia, terutama bagian tengah dan barat, cenderung lebih kering. ”Tapi, kondisi ini hanya di Indonesia bagian selatan, di sebelah utara dan ekuator, serta Indonesia timur, pengaruh monsun, dan musim hujan masih terasa. Variabilitas ini juga hanya beberapa hari hingga akhir pekan. Untuk pekan depan, hujan-hujan masih bisa hadir di Jabodetabek. Secara sporadis, hujan sore hingga malam hari juga masih mungkin terjadi di beberapa wilayah,” katanya.
Andri mengatakan, cuaca ekstrem di wilayah Indonesia untuk sepekan ke depan diprakirakan kecenderungannya menurun. Namun masih perlu diwaspadai adanya potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah Indonesia.
Sistem tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya tinggi gelombang dan potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah.
Andri menambahkan, fenomena gelombang Rossby Equatorial dan gelombang Kelvin terutama di wilayah Indonesia bagian timur. Selain itu, masih adanya bekas siklon tropis Megan di daratan Australia bagian utara. ”Sistem tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya tinggi gelombang dan potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah,” katanya.
Selain itu, saat ini terdapat intrusi udara kering yang melintasi Samudra Pasifik timur Filipina hingga Filipina. Hal ini bisa mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab, yaitu di Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua bagian Utara.
Suhu Februari tertinggi
Secara global, data menunjukkan anomali kenaikan suhu yang telah terjadi sejak 2023 lalu, sebagaimana disampaikan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) tentang State of the Global Climate 2023. Laporan menyebutkan, tahun 2023 sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat. Menurut WMO, rata-rata suhu global di dekat permukaan saat ini sebesar 1,45 derajat celsius di atas suhu dasar pra-industri tahun 1850. Itu adalah periode 10 tahun terpanas yang pernah tercatat.
Laporan Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa menunjukkan, suhu bulan Februari 2024 di dunia tercatat menjadi yang terpanas sepanjang sejarah pencatatan dengan rata-rata global sebesar 13,54 derajat celsius, lebih panas 0,91 derajat celsius di atas rata-rata bulanan 1991-2020.
Berdasarkan analisis dari 116 stasiun pengamatan yang dilaporkan Adityo Wicaksono dari BMKG, suhu udara rata-rata bulan Februari 2024 di Indonesia sebesar 27,36 derajat celsius. Normal suhu udara klimatologis untuk bulan Februari 2024 periode 1991-2020 di Indonesia adalah sebesar 26,42 derajat celsius.
Berdasarkan nilai-nilai tersebut, anomali suhu udara rata-rata pada bulan Februari 2024 menunjukan anomali positif dengan nilai sebesar 0,94 derajat celsius. Anomali suhu udara Indonesia pada bulan Februari 2024 ini merupakan nilai anomali tertinggi sepanjang periode pengamatan sejak 1981.
Secara umum, di wilayah Indonesia, anomali suhu udara rata-rata di setiap stasiun pada bulan Februari 2024 menunjukkan nilai anomali positif atau lebih tinggi dari rata-rata klimatologisnya. Anomali maksimum tercatat di Stasiun Meteorologi Gusti Syamsir Alam, Kabupaten Kotabaru, yang mencapai 2 derajat celsius lebih panas.
Perbedaan suhu udara rata-rata bulan Februari 2024 terhadap bulan sebelumnya atau Januari 2024, dari 160 stasiun pengamatan BMKG di Indonesia secara umum, juga menunjukkan kenaikan suhu. Peningkatan suhu terbesar tercatat di Stasiun Meteorologi Hang Nadim, Batam, sebesar 1,3 derajat celsius.