Mayoritas Sampel Burung Laut Antartika Telah Menelan Mikroplastik
Hampir seluruh sampel burung laut yang hidup di kutub telah menelan mikroplastik.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pencemaran mikroplastik telah terjadi di setiap sudut bumi. Besarnya skala pencemaran ini tergambarkan dari penelitian terbaru yang menemukan bahwa hampir seluruh sampel burung laut yang hidup di kutub telah menelan mikroplastik.
Tinjauan yang diterbitkan di Frontiers in Marine Science pada 6 Maret 2024 ini memberikan bukti bahwa wilayah kutub Arktik dan Antartika semakin merasakan dampak dari cemaran plastik yang mencapai es dan daratan terapung. Cemaran ini tidak hanya sebagai makroplastik yang berukuran lebih dari 5 cm, tetapi sebagai mikroplastik, berukuran 0,1 µm—5 mm dan nanoplastik yang berukuran kurang dari 0,1 µm.
Peneliti Davide Taurozzi dan profesor Massimiliano Scalici, dari Universitas Roma Tre, Italia, menjadi penulis kajian ini. Mereka memulai sebuah proyek untuk merangkum 40 tahun penelitian mengenai konsumsi mikroplastik oleh burung laut, dari 1983 hingga saat ini.
Dari lebih dari 1.100 sampel burung laut, para peneliti mengeksplorasi isi perut dan tembolok, guano atau campuran kotoran makanan dan sisa metabolisme, butiran makanan yang tidak tercerna, serta partikel lainnya yang dimuntahkan. Mereka menemukan bahwa 13 spesies burung laut yang menghuni lanskap kutub dilaporkan telah menelan mikroplastik, termasuk berbagai jenis penguin.
Sebanyak 3.526 partikel diekstraksi dari sampel burung laut ini, setara dengan setidaknya 1 partikel mikroplastik di 90 persen sampel Arktik dan 97 persen di Antartika. Rata-rata 31,5 dan 35 partikel mikroplastik ditemukan di setiap sampel di Arktik serta rata-rata 7,2 dan 1,1 di Antartika. Maksimal 36 partikel mikroplastik ditemukan di setiap sampel di Arktik dan Antartika. Maksimal 36 partikkel mikroplastik ditemukan pada seekor burung.
Berdasarkan komposisi plastik, teridentifikasi 14 jenis polimer dengan bentuk dominan adalah polietilen, diikuti polipropilen, dan polistirena. Partikel pencemar ini sebagian besar hadir dalam bentuk fragmen, yang berasal dari pecahan benda plastik yang lebih besar. Jenis polimer plastik tersebut dapat bersumber dari barang-barang seperti kantong plastik, wadah makanan dan minuman serta kemasan busa pelindung.
Dampak pada burung
Para peneliti mengungkap, dampak konsumsi partikel plastik terhadap burung laut meliputi penyumbatan saluran pencernaan, toksisitas, dan stres oksidatif, serta memicu reaksi kekebalan. Selain itu, yang perlu dikhawatirkan bukan hanya konsumsi langsung partikel tersebut, karena mikroplastik juga ditemukan pada krill atau udang kecil sumber makanan bagi beberapa penguin, sehingga menyoroti masalah berskala lebih besar pada ekosistem dan jaringan trofik.
Saat ini, terdapat 64 dan 43 spesies burung laut yang menghuni Arktik dan Antartika. Namun, jumlah mereka telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini memerlukan tindakan konservasi yang lebih ketat.
Mengingat Arktik meliputi 6 persen permukaan bumi dan relatif masih asli, dampak perambahan manusia terhadap alam di sini bisa sangat menghancurkan. Selain polusi plastik, terdapat pula tekanan tambahan berupa semakin banyaknya penggunaan wisata ekspedisi, penangkapan ikan komersial, dan jalur maritim di Laut Utara, serta tekanan pemanasan global terhadap pencairan es yang mengakibatkan fluktuasi suhu, salinitas, dan permukaan laut.
Dalam rekomendasinya, para peneliti menyebutkan bahwa dampak antropogenik terhadap keanekaragaman hayati di Arktik dan Antartika adalah bukti bahwa tidak ada wilayah di bumi yang kebal terhadap dampak aktivitas kita. Strategi terpadu untuk memitigasi penyebab tekanan lingkungan harus menjadi perhatian terus-menerus.