Minuman berpemanis buatan dapat meningkatkan risiko fibrilasi atrium atau irama jantung tidak teratur.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penelitian terbaru menyebutkan, minum minuman yang mengandung pemanis buatan dikaitkan dengan peningkatan risiko fibrilasi atrium atau irama jantung tidak teratur. Mengurangi konsumsi minuman berpemanis dapat membantu menyehatkan jantung.
Laporan hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal American Heart Association, Selasa (5/3/2024). Studi menemukan bahwa orang dewasa yang minum 2 liter minuman berpemanis buatan per minggu memiliki risiko lebih tinggi mengalami fibrilasi atrium. Sementara mengonsumsi kurang dari 1 liter jus murni tanpa pemanis setiap minggu memiliki risiko fibrilasi atrium lebih rendah.
Penulis utama studi itu yang juga peneliti di Shanghai Jiao Tong University, China, Ningjian Wang, mengatakan, penelitian itu tidak dapat secara pasti menyimpulkan satu minuman tertentu menimbulkan lebih banyak risiko kesehatan dibandingkan dengan minuman lainnya. Sebab, kompleksitas pola konsumsi sangat berpengaruh, mengingat beberapa orang mungkin minum lebih dari satu jenis minuman.
Akan tetapi, berdasarkan temuan dalam studi itu, pihaknya merekomendasikan agar masyarakat mengurangi konsumsi minuman berpemanis. Minuman berpemanis buatan yang rendah gula dan rendah kalori juga tidak bisa dianggap remeh.
”Temuan baru mengenai hubungan antara risiko fibrilasi atrium dan minuman yang mengandung gula serta pemanis buatan dan jus murni dapat mendorong pengembangan strategi pencegahan baru dengan mempertimbangkan pengurangan minuman manis untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung,” ujarnya dilansir dari Eurekalert.org, Rabu.
Dalam studi ini, para peneliti meninjau data kuesioner pola makan dan data genetik lebih dari 200.000 orang dewasa yang bebas dari fibrilasi atrium (AFib) saat terdaftar di Biobank Inggris pada 2006-2010. Selama hampir 10 tahun masa tindak lanjut, ditemukan 9.362 kasus AFib di antara mereka.
Studi menemukan bahwa orang dewasa yang minum 2 liter minuman berpemanis buatan per minggu memiliki risiko lebih tinggi mengalami fibrilasi atrium.
Risiko fibrilasi atrium orang yang minum lebih dari 2 liter minuman berpemanis buatan per minggu meningkat 20 persen dibandingkan yang tidak mengonsumsinya. Sementara orang yang minum kurang dari 1 liter jus tanpa pemanis buatan setiap minggu memiliki risiko 8 persen lebih rendah terkena fibrilasi atrium.
Para peneliti mengevaluasi apakah kerentanan genetik terhadap AFib merupakan faktor yang berhubungan dengan minuman berpemanis. Analisis tersebut menemukan risiko AFib tinggi jika mengonsumsi lebih dari 2 liter minuman berpemanis buatan per minggu, terlepas dari kerentanan genetik yang dimiliki.
”Meskipun mekanisme yang menghubungkan minuman berpemanis dan risiko fibrilasi atrium masih belum jelas, ada beberapa kemungkinan penjelasan, termasuk resistensi insulin dan respons tubuh terhadap berbagai pemanis. Pemanis buatan dalam makanan dan minuman terutama mencakup sukralosa, aspartam, sakarin, dan asesulfam,” jelasnya.
Anggota Komite Nutrisi American Heart Association Penny M Kris-Etherton mengatakan, temuan penelitian itu mengejutkan mengingat minum 2 liter minuman berpemanis dalam sepekan setara dengan diet soda 12 ons per hari. Terdapat bukti kuat mengenai dampak buruk minuman berpemanis dan risiko penyakit kardiovaskular.
”Kami masih memerlukan lebih banyak penelitian mengenai minuman ini untuk mengonfirmasi temuan tersebut dan memahami sepenuhnya semua konsekuensi kesehatan dari penyakit jantung dan kondisi kesehatan lainnya. Sementara itu, air adalah pilihan terbaik. Berdasarkan penelitian ini, minuman berpemanis dan rendah kalori harus dibatasi atau dihindari,” ucapnya.