Konsumsi Kopi Turunkan Risiko Kematian akibat Kanker Usus Besar
Konsumsi kopi terkait dengan menurunnya kekambuhan dan risiko kematian pasien kanker usus besar.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Serangkaian penelitian sebelumnya menunjukkan, konsumsi kopi dapat membantu mencegah perkembangan kanker usus besar. Penelitian terbaru menemukan hubungan yang signifikan antara asupan kopi pada menurunnya kekambuhan dan risiko kematian bagi penderita kanker usus besar.
Studi baru yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer pada Senin (12/2/204) ini ditulis tim peneliti dari Wageningen University & Research, Belanda. Abisola M Oyelere dari Division of Human Nutrition and Health di kampus ini menjadi penulis pertama.
Dalam studi literaturnya, Oyelere dan tim menyebutkan, konsumsi kopi dapat membantu mencegah perkembangan kanker kolorektal atau usus besar. Mengonsumsi lebih dari satu cangkir kopi setiap hari dapat menurunkan risiko kanker usus besar sebesar 11-17 persen dibandingkan dengan bukan peminum kopi.
Para peneliti kemudian menyelidiki apakah kopi berdampak pada perkembangan kanker usus. Mereka membandingkan asupan kopi dengan kembalinya penyakit kanker usus setelah remisi dan kematian pasien.
Sebanyak 1.719 pasien di Belanda ditanyai mengenai gaya hidup mereka, termasuk berapa banyak kopi yang mereka minum. ”Hasilnya menunjukkan bahwa pasien yang minum lebih dari empat cangkir sehari memiliki kemungkinan kambuh 37 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang minum kurang dari dua cangkir sehari,” tulis Oyelere.
Dalam penelitian ini, para peneliti juga mencari tahu berapa cangkir kopi yang paling optimal menurunkan risiko kematian karena kanker usus ini. Hasilnya menunjukkan, angka kematian terendah terjadi pada mereka yang mengonsumsi 3-5 cangkir kopi sehari.
Peserta yang meminum kopi dalam jumlah lebih banyak, lebih dari empat cangkir sehari, memiliki manfaat yang lebih besar dari kebiasaannya tersebut.
Sekitar 12.000 orang didiagnosis mengidap kanker usus di Belanda setiap tahun. Hal ini menjadikannya salah satu bentuk kanker paling umum baik di Belanda maupun di luar negeri.
Meskipun angka harapan hidup setelah diagnosis meningkat, kanker kambuh pada 20-30 persen dari kelompok ini. Kondisi ini mendorong penelitian ekstensif mengenai hubungan dengan nutrisi dan faktor gaya hidup lain.
Antioksidan dan antiinflamasi
Temuan ini menguatkan riset sebelumnya yang dilakukan para peneliti dari Dana-Farber Cancer Institute dan Mayo Clinic yang dipublikasikan di jurnal JAMA Oncology (2020). Dalam kajian ini, para peneliti juga mengungkap, konsumsi kopi dikaitkan dengan kelangsungan hidup lebih lama dan risiko lebih rendah terhadap memburuknya kanker.
Temuan para peneliti Dana-Faber Cancer Institute ini berdasarkan data dari penelitian observasional besar yang dimasukkan dalam uji klinis. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi secara teratur dan peningkatan hasil pada pasien dengan kanker kolorektal nonmetastatik.
Dalam kajian itu, para peneliti menemukan, dari 1.171 pasien yang dirawat karena kanker kolorektal metastatik, mereka yang melaporkan minum 2-3 cangkir kopi sehari cenderung hidup lebih lama secara keseluruhan.
Mereka juga memiliki waktu lebih lama sebelum penyakit mereka memburuk dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Peserta yang meminum kopi dalam jumlah lebih banyak, lebih dari empat cangkir sehari, memiliki manfaat yang lebih besar dari kebiasaan tersebut.
”Diketahui bahwa beberapa senyawa dalam kopi memiliki antioksidan, antiinflamasi, dan sifat lain yang mungkin aktif melawan kanker,” tulis Christopher Mackintosh, dari Mayo Clinic, yang menjadi penulis pertama studi ini.
Para peneliti ini menyatakan, masih terlalu dini untuk merekomendasikan asupan tinggi kopi sebagai pengobatan potensial untuk kanker kolorektal. Namun, serangkaian penelitian ini menunjukkan bahwa minum kopi tidak berbahaya dan berpotensi bermanfaat bagi penderita kanker usus.
Mackintosh dan tim menyatakan, riset mereka masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Riset lanjutan itu di antaranya menentukan apakah memang ada hubungan sebab akibat antara konsumsi kopi dan peningkatan hasil pengobatan pada pasien kanker kolorektal dan senyawa apa di dalam kopi yang bertanggung jawab atas manfaat ini.
Namun, data ini menambah banyak literatur yang mendukung pentingnya pola makan dan faktor lain yang dapat dimodifikasi dalam pengobatan pasien kanker usus, jenis kanker yang meningkat kasusnya di kalangan dewasa lebih muda.