Konsumsi Kopi Setiap Hari Memperpanjang Umur? Sains Menjawabnya
Kopi pernah dimasukkan sebagai bahan yang kemungkinan bersifat karsinogen oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 1991. Kini, berbagai penelitian terbaru menunjukkan manfaat kopi bagi kesehatan.
Kopi pernah dimasukkan sebagai bahan yang kemungkinan bersifat karsinogen oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 1991 dan baru dihapus dari daftar itu pada 2016. Kini, berbagai penelitian terbaru justru menunjukkan manfaat kopi bagi kesehatan, termasuk kaitannya dalam menurunkan risiko kematian.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (The International Agency for Research on Cancer/IARC), di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1991 mengklasifikasikan kopi sebagai karsinogen kategori 2B. Label ini menempatkan kopi sebagai ”kemungkinan menyebabkan kanker” di kandung kemih manusia.
Sistem klasifikasi karsinogenik dari IARC ini mulai dari level 1 (karsinogenik) hingga 4 (mungkin tidak karsinogenik). Masuk dalam level 1 ini, di antaranya arsenik, formaldehida, knalpot mesin diesel, dan tembakau. Adapun klasifikasi 2A dan 2B biasanya berarti ada bukti terbatas tentang karsinogenisitas pada manusia.
Jika Anda sudah minum kopi setiap hari, berkafein atau tanpa kafein, hal itu adalah kebiasaan yang baik. Namun, itu bukan pengganti untuk olahraga harian dan diet sehat.
Pada 24-31 Mei 2016, sebanyak 23 ahli dari IARC mengevaluasi kategorisasi kopi sebagai karsinogen ini. Berdasarkan berbagai literatur ilmiah terbaru, kelompok ahli ini akhirnya memutuskan bahwa tidak ada bukti yang mendukung klasifikasi kopi kemungkinan bersifat karsinogenik.
Akhirnya, mulai 15 Juni 2016, kopi termasuk dalam Grup 3, atau tidak dapat diklasifikasikan sebagai karsinogenisitasnya terhadap manusia. Keri Szejda, peneliti dari Pusat Penelitian Keamanan Bahan, Arizona State University, dalam The Conversation edisi 16 Juni 2016 menyebutkan, bagi pencinta kopi, hal ini adalah berita yang menenangkan.
Menurut Szejda, dalam evaluasi ulang ini, para ahli IARC telah mempelajari lebih dari 1.000 penelitian. Dalam laporannya, Kelompok Kerja IARC 2016 menyatakan bahwa hubungan sebelumnya antara minum kopi dan kanker kandung kemih bisa jadi karena kontrol yang tidak memadai untuk merokok tembakau dalam penelitian sebelumnya.
Manfaat kesehatan
Tak hanya membebaskan kopi dari klasifikasi 2B oleh IARC, berbagai penelitian ilmiah juga membuktikan bahwa kopi bermanfaat bagi kesehatan. Misalnya, serangkaian penelitian dari Harvard School of Public Health, menunjukkan bahwa konsumsi kopi setiap hari dalam jumlah sedang dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan. Beberapa manfaat kopi yang telah ditemukan termasuk pengurangan risiko penyakit parkinson, diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker prostat, melanoma, sirosis hati, kanker hati, hingga depresi.
Sebagai senyawa kompleks yang memiliki lebih dari 1.000 bahan kimia berbeda, kopi dianggap bermanfaat karena bisa bermanfaat sebagai antiinflamasi, mengurangi resistensi insulin, antioksidan dalam jumlah tinggi yang dapat mencegah atau menunda kerusakan sel lignan yang mengganggu pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, serta asam klorogenat yang menurunkan kadar gula darah.
Baca juga : Minum Kopi Tanpa Gula Baik untuk Kesehatan Jantung
Tak hanya itu, penelitian terbaru bahkan mengaitkan kopi dengan penurunan risiko kematian atau dalam bahasa lain, kopi kemungkinan bisa memperpanjang umur.
Studi terbaru ini yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine pada 31 Mei 2022 ini menganalisis kebiasaan konsumsi kopi dari lebih dari 170.000 orang di Inggris berusia 37 hingga 73 tahun dan mengikuti mereka selama rata-rata tujuh tahun. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang minum 1,5 hingga 3,5 cangkir kopi per hari, 16 hingga 21 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena semua penyebab, kematian terkait kanker, dan penyakit kardiovaskular selama masa studi dibandingkan peminum nonkopi.
Selama pengamatan tujuh tahun, tercatat 3.177 kematian dari peserta penelitian, termasuk 1.725 kematian akibat kanker dan 628 kematian akibat penyakit kardiovaskular. Dibandingkan dengan yang bukan peminum kopi, mereka yang minum kopi dari berbagai jumlah kopi tanpa pemanis memiliki risiko lebih rendah untuk semua penyebab kematian setelah penyesuaian untuk faktor gaya hidup, sosiodemografi, dan faktor klinis, dengan rasio bahaya masing-masing.
Temuan ini bukan yang pertama melihat penurunan angka kematian dari konsumsi kopi sehari-hari secara teratur. Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Circulation pada 2015 dengan melacak lebih dari 200.000 peserta selama 30 tahun, juga menemukan hal serupa. Mereka yang minum 3 sampai 5 cangkir kopi sehari 15 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena semua penyebab kematian termasuk penyakit kardiovaskular, penyakit parkinson, dan bunuh diri.
Dalam semua penelitian, manfaat kesehatan ini didapatkan oleh mereka, baik yang minum kopi berkafein maupun yang tanpa kafein. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat kopi bisa berasal dari segudang zat bioaktif dalam kopi yang lain. Bahwa, kopi bukan hanya identik dengan kafein.
Bukan sebab akibat
Perlu dipahami bahwa dalam prinsip ilmiah, korelasi atau hubungan antara dua hal, dalam hal ini kopi dan penurunan angka kematian tidak selalu berarti ada penyebab langsung. Apa yang kita tidak benar-benar tahu adalah berapa banyak pengurangan kematian berasal dari kopi itu sendiri meskipun diketahui banyak sekali manfaat dan asosiasi yang kuat ini.
Baca juga : Diteliti, Manfaat Kafein untuk Terapi ADHD
Ada banyak faktor yang disebut pembaur lain yang dapat memengaruhi data ini. Pada studi terbaru di Annals of Internal Medicine, para peneliti memperhitungkan kemungkinan bias dengan memperhitungkan faktor-faktor lain, seperti merokok, adanya masalah medis kronis, status sosial ekonomi, dan diet.
Meski demikian, tetap harus diingat bahwa peserta studi minum kopi dapat memiliki banyak faktor gaya hidup lain yang berkontribusi terhadap penurunan angka kematian seperti pola makan yang lebih sehat atau rutinitas olahraga yang teratur. Sebagai contoh, para peneliti berhipotesis bahwa peminum kopi biasa lebih cenderung memilih secangkir kopi versus kafein yang lebih banyak mengandung gula daripada minuman energi atau soda.
Lalu berapa banyak porsi kopi yang aman?
Penelitian Universitas Harvard telah menemukan bahwa menyeruput hingga enam cangkir kopi sehari masih aman. Namun, perlu diingat, itu adalah cangkir kecil sekitar 8 ons dengan sekitar 100 miligram kafein dan sedikit tambahan susu dan pemanis.
Kebanyakan penelitian memang menemukan hubungan antara manfaat minum kopi dalam jumlah kecil hingga sedang, tetapi peminum kopi berat pun dapat mengambil manfaat. Sebuah studi 2018 yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine mengamati 500.000 orang yang minum satu hingga delapan cangkir sehari. Para peneliti menemukan bahwa peminum kopi berat juga dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih rendah dari semua penyebab.
Intinya, beberapa studi yang menunjukkan hubungan yang kuat antara konsumsi kopi harian moderat (lebih dari satu cangkir per hari) dan pengurangan kematian dari banyak penyebab. Maka, jika Anda sudah minum kopi setiap hari, berkafein atau tanpa kafein, hal itu adalah kebiasaan yang baik. Namun, itu bukan pengganti untuk olahraga harian dan diet sehat.
Satu hal lagi yang perlu jadi perhatian, manfaat kopi bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi tanpa pemanis, baik gula, pemanis buatan, maupun krim kocok. Penelitian Jinhee Hur dari Department of Nutrition, Harvard T.H. Chan School of Public Health dan tim yang dipublikasikan di jurnal British Medical Journal pada 7 Mei 2021 menunjukkan, minuman manis mendorong peningkatan glukosa darah dan sekresi insulin, yang dalam jangka panjang, dapat menyebabkan resistensi insulin, peradangan, obesitas, dan diabetes tipe 2. Bukti yang muncul juga menunjukkan bahwa fruktosa dapat merusak fungsi penghalang usus dan meningkatkan permeabilitas usus, yang dapat mendorong perkembangan kanker.
Baca juga : Konsumsi Kopi dan Teh Menurunkan Risiko Stroke dan Demensia
Menambahkan pemanis ke dalam kopi bisa menghadirkan masalah baru, apalagi jika Anda peminum kopi berat. Gula diketahui menjadi penyebab utama epidemi obesitas dan diabetes, serta berbagai sumber masalah kesehatan lain. Maka, selamat mengonsumsi kopi pahit!