Seleksi mahasiswa baru di perguruan tinggi makin ketat. Calon mahasiswa perlu cermat memilih prodi.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pendaftaran seleksi nasional jalur prestasi atau tanpa tes di perguruan tinggi negeri mulai dibuka pada Rabu (14/2/2024). Peserta yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi jalur tes ini diminta serius mempertimbangan pilihan program studi yang sesuai dengan minat dan kemampuan.
Di jalur prestasi yang kuotanya ditetapkan minimal 20 persen dari daya tampung tiap program studi (prodi) di perguruan tinggi negeri (PTN), hanya bisa diikuti lulusan SMA/SMK sederajat tahun 2024. Calon mahasiswa di jalur ini diajukan oleh sekolah.
Jika dinyatakan lolos, calon mahasiswa harus melakukan daftar ulang. Sebab, tidak ada kesempatan untuk kuliah di PTN tahun ini karena peserta tidak dapat mendaftar di jalur tes dan mandiri jika diterima, tetapi tidak mendaftar ulang.
Ketua Umum Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024 Ganefri yang dihubungi dari Jakarta, Rabu, mengatakan, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dinilai berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya. Untuk prodi olahraga dan seni dilakukan penilaian portofolio.
Ganefri mengatakan, peserta SNBP harus memikirkan betul pilihan prodi. Adapun PTN lebih memprioritaskan pilihan pertama peserta dan demikian juga diharapkan peserta tidak memilih prodi lintas minat meskipun peluang terbuka.
Secara terpisah, Kepala SNPMB Universitas Indonesia (UI) Gunawan mengatakan, di tahun 2024, UI menerima 10.473 calon mahasiswa dari jenjang sarjana dan vokasi, naik dibandingkan tahun 2023 yang daya tampungnya 10.159 orang. Daya tampung SNBP sebanyak 2.105 orang (sarjana 1.775 orang dan vokasi 330 orang).
Di perguruan tinggi ada sekolah vokasi dengan prodi diploma IV atau sarjana terapan dengan kualitas yang sama baiknya dengan pendidikan S-1.
Adapun di jalur tes sebanyak 3.164 mahasiswa (2.666 sarjana dan 498 vokasi). Sementara itu, sisanya sebanyak 50 persen di jalur mandiri.
Sekretaris SNPMB UI Bekti menegaskan, peserta yang dinyatakan lulus seleksi jalur prestasi tidak dapat mendaftar seleksi jalur mandiri di PTN mana pun. Peserta yang dinyatakan lulus melalui jalur tes dan telah mendaftar ulang atau registrasi di PTN yang dituju juga tidak dapat diterima pada seleksi jalur mandiri 2024.
”Calon mahasiswa baru sebaiknya menunggu pengumuman seleksi tes terlebih dahulu sebelum mendaftar jalur mandiri pada PTN tujuan,” kata Bekti.
Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyediakan sebanyak 10.372 kuota yang terdiri dari 9.362 kuota untuk kelas reguler dan 1.010 kuota untuk kelas internasional. Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Wening Udasmoro mengingatkan peserta memilih prodi sesuai minat. Jalur mandiri UGM sendiri turut mensyaratkan nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK).
”Jika tidak mendaftar jalur tes atau Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), artinya tidak mengikuti tes UTBK. Ini akan berdampak tidak dapat mendaftar juga jalur Ujian Mandiri-Computer Based Test (UM-CBT) UGM karena jalur ini mensyaratkan sertifikat dan nilai UTBK,” kata Wening.
Pilihan vokasi
Secara terpisah, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran Arief S Kartasasmita mendorong calon mahasiswa untuk juga memilih pendidikan vokasi. Di perguruan tinggi ada sekolah vokasi dengan prodi diploma IV atau sarjana terapan dengan kualitas yang sama baiknya dengan pendidikan S-1.
”Mulai tahun ini, vokasi Unpad kami desain menjadi satu pendidikan yang memberikan suatu kenyamanan bagi mahasiswa dan memiliki kualitas yang tidak berbeda dengan kualitas pendidikan S-1 yang selama ini beredar di masyarakat,” kata Arief.
Guna mendukung pemahaman calon mahasiswa tentang pemilihan program studi, di laman perguruan tinggi, seperti di laman IPB University, memaparkan penjelasan tentang prodi yang ada di kampus, termasuk peluang kerjanya. Calon mahasiswa yang suka mengeksplorasi sumber daya keanekaragaman hayati atau bertualang menembus hutan diajak untuk melirik prodi konservasi sumber daya hutan dan ekowisata (KSHE).
Prodi KSHE IPB University berada di bawah naungan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan). Prodi ini merupakan yang pertama di Indonesia dan menjadi trendsetter untuk program konservasi nasional.
Prodi ini memiliki mandat mengembangkan ilmu dan teknologi dalam konservasi sumber daya hutan dan ekowisata yang meliputi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan, dan pemanfaatan keanekaragaman hayati, serta ekowisata dan jasa lingkungan.
”Akan banyak dijumpai ketika kita masuk prodi ini, seperti mengenal tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi ataupun tidak. Selain itu, kita dapat menikmati suasana hutan. Saya mengalami hal tersebut dengan melaksanakan praktik lapang konservasi di hutan Gunung Halimun selama 34 hari,” kata Muhamad Adhan, mahasiswa KSHE IPB University semester 8.
Alumni KSHE IPB University banyak yang telah berkiprah dan tersebar luas, baik di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), peneliti di berbagai lembaga penelitian, dosen, perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional dan internasional, konsultan kehutanan, hingga menjadi pengusaha.