Aplikasi yang Memudahkan Perencanaan Menu MPASI
Tim dosen dari IPB University mengembangkan aplikasi Baby Meal Planner yang membantu orangtua merencanakan menu MPASI.
Organisasi Kesehatan Duniatelah merekomendasikan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) bisa dimulai saat bayi berusia enam bulan.Asupan makanan pendamping ini sangat penting diberikan karena, seiring pertambahan usia, ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang semakin meningkat.
Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, pemberian MPASI juga penting untuk mencegah risiko gizi buruk ataupun obesitas di kemudian hari. Bahkan, pemberian MPASI yang sesuai dengan aturan juga bertujuan untuk mencegah terjadinya tengkes (stunting).
MPASI bagi bayi bisa diberikan dengan menu yang beragam, seperti kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran, serta makanan pokok, seperti nasi putih, nasi merah, kentang, ataupun jagung. Kemudian, menu prioritas lainnya untuk memenuhi kebutuhan protein bayi bisa berasal dari daging ayam, daging sapi, ikan, udang, dan susu.
Pemberian protein hewani perlu menjadi prioritas karena telah terbukti berperan penting dalam pemenuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dalam pencegahan tengkes.Protein hewani memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi anak karena kaya akan asam amino, lemak yang baik, serta vitamin dan mineral.
Baca juga: Protein Hewani Sangat Dianjurkan sebagai Makanan Pendamping ASI
Keberhasilan pemberian MPASI juga memerlukan perencanaan sekaligus pemantauan status gizi anak. Pengetahuan gizi yang baik sangat penting bagi ibu yang memiliki bayi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Periode ini merupakan masa emas pertumbuhan berbagai organ vital anak, termasuk otak atau kecerdasan.
Berangkat dari kondisi tersebut, tim dari Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi Sekolah Vokasi IPB University mengembangkan aplikasi bernama Baby Meal Planner (BMP). Aplikasi ponsel dengan sistem operasi Android dan sedang dikembangkan untuk sistem iOS ini dapat digunakan untuk membantu para ibu merencanakan dan membuat menu MPASI bagi anak usia 6-24 bulan.
Dosen Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi Sekolah Vokasi IPB University, Annisa Rizkiriani, menyampaikan, aplikasi BMP ini dikembangkan karena terdapat kekhawatiran orangtua terhadap masalahtengkes. Orangtua kemudian mulai berupaya membuatkan menu MPASI dengan kandungan gizi yang tercukupi untuk anaknya sejak dini.
Awalnya, banyak orang yang bertanya langsung kepada Annisa terkait menu dan takaran MPASI yang cocok diberikan kepada anak. Dari situlah muncul ide untuk membuat aplikasi ini agar orangtua mendapat jawaban dan penjelasan secara lengkap terkait menu MPASI.
”Kami mengembangkan aplikasi ini dengan tujuan membantu ibu atau pengasuh dalam merencanakan dan membuat menu MPASI yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk mencegah stunting. Sebab, masalah stunting dimulai saat 1.000 hari pertama kehidupan sehingga pemenuhan gizi pada periode ini sangat penting,” ujarnya, Rabu (7/2/2024).
Annisa menjelaskan, aplikasi BMP penting digunakan karena selama ini banyak orangtua atau pengasuh yang kesulitan menentukan berapa banyak jumlah atau takaran menu, jenis, dan waktu pemberian. Di samping itu, orangtua juga kerap kesulitan menentukan konsistensi atau tekstur makanan berupa cair, lunak, atau padat untuk anak usia 6-24 bulan.
”Konsistensi makanan untuk anak usia 6-8 bulan masih cair, sedangkan usia 8-12 bulan konsistensinya lunak. Kemudian usia di atas 1 tahun mungkin sudah mirip seperti orang dewasa dengan tekstur masih lunak. Semua menu tersebut terdapat panduannya di aplikasi,” tuturnya.
Fitur dalam aplikasi
Cara penggunaan aplikasi ini cukup sederhana. Pertama, pengguna perlu mengunduh aplikasi BMP dari Play Store (untuk gawai Android) dan akan langsung muncul informasi pengantar terkait dengan aplikasi ini. Kemudian, aplikasi ini juga memiliki tiga fitur utama bagi para pengguna.
Fitur pertama dalam aplikasi ini digunakan untuk mengetahui status gizi bayi. Pengguna aplikasi kemudian diminta untuk memasukkan data berat badan, panjang badan, usia, dan jenis kelamin bayi. Aplikasi ini akan memproses data tersebut sehingga didapat informasi status gizi bayi, termasuk berapa banyak kebutuhan energi per hari.
Informasi terkait kebutuhan nutrisi untuk bayi dalam aplikasi ini mengacu pada standar yang ditetapkan WHO, seperti status gizi dan kebutuhan energi.
Fitur kedua menyajikan informasi terkait dengan contoh-contoh menu MPASI dari maknanan utama dan selingan. Menu ini dibagi kembali ke dalam tiga kelompok usia bayi, yaitu usia 6-8 bulan, usia 8-12 bulan, dan usia 12-24 bulan. Setiap kelompok usia memiliki menu tekstur makanan yang berbeda-beda, yaitu cair, lunak, atau padat.
”Ada juga contoh menu yang terbuat dari berbagai bahan beserta jumlah dan mengolahnya. Kemudian, fitur ini juga menyajikan contoh menu makanan pokok dari lauk atau sumber protein hewani, nabati, hidangan sayur, buah, hingga camilan,” kata Annisa.
Beberapa contoh makanan utama untuk bayi usia 6-8 bulan adalah puree (bubur)beras susu; bubur daging cincang, tahu, dan wortel; bubur ikan gurame, tempe, dan brokoli; bubur telur, tahu, bayam, keju; serta makaroni ayam, tempe, dan jagung. Kemudian, contoh makanan utama bayi usia 9-12 bulan antara lain tim teri nasi dan wortel; tim daging, tempe, dan buncis; puree kentang labu kuning dan wortel; tim ikan, tahu, dan bayam; serta kentang tumbuk.
”Informasi terkait kebutuhan nutrisi untuk bayi dalam aplikasi ini mengacu pada standar yang ditetapkan WHO, seperti status gizi dan kebutuhan energi. Namun, untuk jenis makanannya sendiri memang kami sesuaikan dengan bahan makanan lokal,” ucap Annisa.
Sementara fitur ketiga dalam aplikasi ini menyajikan beragam informasi umum yang bisa dibaca langsung oleh pengguna terkait MPASI dan kebutuhan nutrisi bayi. Fitur ketiga ini juga menyertakan alamat surat elektronik admin apabila pengguna ingin menghubungi langsung tim pengembang untuk menyampaikan berbagai pertanyaan, kritik, ataupun saran.
Versi aplikasi
Aplikasi BMP pertama kali dikembangkan pada 2022. Saat itu, versi pertama aplikasi hanya digunakan untuk merencanakan menu MPASI bagi anak usia 6-12 bulan. Seiring bertambahnya permintaan, pada 2023 aplikasi ini diperbarui agar bisa mendukung perencanaan menu MPASI untuk anak usia 6-24 bulan atau hingga usia 2 tahun.
Aplikasi ini sudah bisa diunduh di Play Store untuk ponsel dengan sistem operasi Android. Sampai sekarang, tercatat aplikasi BMP sudah diunduh oleh 10.000 pengguna.
Mengingat banyak mahasiswa menggunakan BMP untuk praktikum, aplikasi ini juga telah dikembangkan kembali untuk versi iOS. Akan tetapi, BMP untuk ponsel bersistem iOS baru tersedia dan bisa diunduh di Appstore beberapa waktu ke depan.
Annisa mengatakan, pihaknya juga akan kembali memperbarui aplikasi ini agar terdapat versi bahasa Inggris karena sekarang baru dikembangkan untuk versi bahasa indonesia. Pengembangan lanjutan ini dibuat berdasarkan komentar dan saran yang masuk ke surat elektronik.
Baca juga: Jangan Ala Kadarnya Beri Protein Hewani pada Bayi
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Lovely Daisy dalam rilisnya menekankan pentingnya orangtua memberikan MPASI sejak anak berusia 6 bulan untuk mencegah tengkes. Namun, ia juga mengingatkan bahwa MPASI yang dikonsumsi anak juga perlu memperhatikan asupan protein hewani.
”Protein hewani mengandung asam amino esensial lengkap yang dapat membantu pertumbuhan anak. Hal terpenting adalah konsumsi makanannya harus diperhatikan, mencukupi kebutuhan untuk mendukung pertumbuhannya,”tuturnya.