logo Kompas.id
HumanioraKerja Sama Inklusif Atasi...
Iklan

Kerja Sama Inklusif Atasi Persoalan Tengkes di Indonesia

Upaya penurunan tingkat tengkes (”stunting”) perlu dilakukan secara inklusif, termasuk dengan dunia usaha.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 3 menit baca
Kader Posyandu Dusun Bongor Mekarasi mengukur tinggi badan anak balita dalam kegiatan Posyandu Keluarga di Dusun Bongor, Desa Taman Ayu, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (12/12/2023). Posyandu Keluarga yang saat ini berjumlah lebih dari 7.700 unit menjadi salah satu bagian penting dalam pencegahan dan penurunan angka tengkes (<i>stunting</i>) di Nusa Tenggara Barat.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Kader Posyandu Dusun Bongor Mekarasi mengukur tinggi badan anak balita dalam kegiatan Posyandu Keluarga di Dusun Bongor, Desa Taman Ayu, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (12/12/2023). Posyandu Keluarga yang saat ini berjumlah lebih dari 7.700 unit menjadi salah satu bagian penting dalam pencegahan dan penurunan angka tengkes (stunting) di Nusa Tenggara Barat.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk menyelesaikan masalah tengkes di Indonesia. Upaya penanggulangan tengkes membutuhkan kerja sama yang inklusif dari berbagai pihak, termasuk dengan dunia usaha. Dengan kerja sama dan sinergi yang kuat, diharapkan target penurunan tengkes bisa tercapai.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, upaya untuk mengatasi persoalan kesehatan di masyarakat tidak bisa dilakukan secara eksklusif. Peran berbagai pihak amat dibutuhkan. Hal itu termasuk pada upaya penanggulangan tengkes.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000