Presiden: Universitas NU Jadi Lokomotif Kemajuan Pendidikan
Universitas Nahdlatul Ulama memiliki kampus baru di DI Yogyakarta. Kampus ini menjadi lokomotif kemajuan pendidikan.
Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG, HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Universitas Nahdlatul Ulama atau UNU Yogyakarta menjadi lokomotif kemajuan pendidikan dengan diresmikannya kampus terpadu yang baru di DI Yogyakarta. Fasilitas ini diharapkan mencetak intelektual Nahdliyin yang kompetitif di dunia profesional dan sukses menjadi wirausaha.
Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo saat meresmikan kampus terpadu UNU Yogyakarta di Jalan Ringroad Barat, Gamping, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (31/1/2024). Peresmian itu juga sekaligus menjadi puncak peringatan Harlah ke-101 NU. Dalam kesempatan itu juga dimulai pembangunan MBZ College of Future Studies yang merupakan bantuan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).
Presiden mengatakan, pembangunan kampus terpadu UNU Yogyakarta ini bermula dari surat permohonan Pengurus Besar NU (PBNU) dan Pengurus Wilayah NU (PWNU) DIY pada Januari 2020. Alasannya, PWNU DIY belum memiliki universitas yang bagus di Yogyakarta.
”Saya sampaikan kepada tim dari PBNU dan PWNU DIY bahwa saya setuju membantu, asalkan UNU Yogyakarta bukan dirancang untuk biasa-biasa saja. UNU Yogyakarta harus disiapkan menjadi luar biasa, menjadi lokomotif lompatan kemajuan bagi lembaga pendidikan tinggi NU secara nasional,” kata Presiden.
Presiden menjelaskan, Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X kemudian ikut membantu pembangunan dengan menyediakan lahan. Adapun pembangunan fisik dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kampus terpadu ini berdiri di atas lahan seluas 7.478 meter persegi. Dibangun sembilan lantai dengan total luas bangunan 16.769 meter persegi. Total biaya mencapai Rp 173,8 miliar. Kampus ini menggantikan kampus lama UNU Yogyakarta di daerah Lowanu, Kota Yogyakarta, yang berdiri sejak 2017.
Presiden berpesan, sebagai lokomotif kemajuan pendidikan, UNU Yogyakarta tidak boleh hanya bangga kepada gedungnya. Kebanggaan utama harus terletak pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan unggul untuk mencetak intelektual nahdliyin yang kompetitif di dunia profesional dan sukses menjadi wirausaha.
Presiden juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) yang membantu UNU Yogyakarta dengan membangun MBZ College of Future Studies. Lokasinya bersebelahan dengan kampus terpadu, yang direncanakan beroperasi pada Oktober 2024.
Dalam peresmian kampus terpadu UNU Yogyakarta, hadir Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei. Suhail mewakili Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Presiden mengatakan, bantuan lain yang lebih penting adalah beasiswa dan dosen untuk riset di bidang yang sangat strategis ke depan, seperti bioteknologi dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). ”Universitas-universitas besar di Indonesia saja belum tentu memiliki program studi baru ini, tetapi UNU Yogyakarta telah melakukan terobosan besar, melakukan lompatan jauh ke depan dan memiliki studi mengenai ini,” ujarnya.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan, NU berupaya terus ikut menyumbang bagi kemaslahatan bangsa dan negara. Pembangunan kampus terpadu UNU Yogyakarta ini menjadi bagian dari ikhtiar tersebut.
Abad kedua perjalanan NU saat ini adalah abad untuk lepas landas meraih yang terbaik.
”Untuk kita semua yang tahu bagaimana rupa UNU Yogyakarta sebelum ini, saya kira setuju dengan saya bahwa ini adalah wajah yang seharusnya baru 50 tahun lagi kita lihat. Namun, kini kita sudah bisa lihat dalam waktu dua tahun saja,” ujarnya.
Sementara itu, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyatakan, abad kedua perjalanan NU saat ini adalah abad untuk lepas landas meraih yang terbaik. Hal itu salah satunya diwujudkan dengan pembangunan kampus terpadu UNU Yogyakarta.
Dengan fasilitas pendidikan ini, Miftachul menyebut, ke depan NU betul-betul bisa membuktikan sebagai umat iqra (membaca) yang menguasai pengetahuan. Iqra adalah kata pertama dari ayat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
Namun, dia berpesan, iqra harus dibarengi dengan bismirabbik (dengan menyebut nama Tuhan) atau kebenaran sebagai pengendali atau pengontrol. ”Kepintaran tanpa kontrol kebenaran bisa jadi keblinger. Karena itu, kepintaran dan kebenaran harus selalu bergandengan tangan. Inilah cita-cita UNU Yogyakarta,” ujar Miftachul.
Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo mengatakan, aktivitas perkuliahan dari kampus lama langsung dipindahkan ke kampus terpadu ini. Kampus terpadu memiliki kapasitas 4.000 mahasiswa atau tiga kali lipat dari kapasitas kampus lama.
Dia menambahkan, MBZ College of Future Studies (CFS) nanti merupakan unit pendidikan setingkat fakultas yang berada di bawah naungan UNU Yogyakarta. Terdapat empat program unggulan, yakni Institute for Future Scenario, Lab for Future Technology, Academics for Future Sciences and Skills, serta Creative Powerhouse for Future Ethics and Values Literacy.