Guru Didorong Kembangkan Inovasi Pembelajaran melalui Riset
Guru sebagai profesi hendaknya memang secara rutin melakukan penelitian agar ketajaman kompetensinya terus terasah.
Oleh
NASRULLAH NARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk menghasilkan inovasi pembelajaran yang menyenangkan sejalan dengan perkembangan zaman, saatnya ekosistem pendidikan menumbuhkembangkan budaya riset di kalangan guru. Tumbuhnya budaya riset dengan sendirinya menopang peningkatan kompetensi para tenaga pendidik secara berkelanjutan.
Demikian narasi yang mencuat pada Peluncuran Jurnal Ilmiah Pendidikan Konatif di Gedung Prof Conny Semiawan Labschool Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/1/2024). Tampil memberikan sambutan, pakar pendidikan sekaligus Penasihat Pengelola Labschool Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Arief Rachman dan Kepala Pengelola Sekolah Laboratorium Labschool UNJ Totok Bintoro. Hadir pula Kepala Badan Pengelola Harian Labschool Cibubur Asdineri Ruslim beserta jajaran manajemen Labschool Rawamangun, Kebayoran, dan Cireundeu.
Menurut Arief dan Totok, dinamika kelas yang dihuni generasi Z dan Alfa menuntut guru untuk terus menyegarkan materi dan cara pembelajaran. Bisa jadi, murid tidak betah di kelas lantaran materi yang diajarkan semuanya sudah mereka dapatkan melalui aneka sumber belajar dari luar kelas.
Dalam hal ini, guru harus peka dan berintrospeksi diri, jangan-jangan perlu metode pembelajaan yang baru. Tuntutan tersebut hanya dapat dipenuhi jika guru membenahi diri menjadi pribadi pembelajar. Salah satu cara meningkatkan kepribadian dan profesionalitas guru itu adalah dengan meneliti.
Jurnal ilmiah merupakan sarana penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selanjutnya, setelah hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dan terakses kepada para kolega dan komunitas pendidik, secara berangsur terbangun ekosistem yang menopang peningkatan profesonalitas guru. Jurnal ilmiah merupakan sarana penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
”Jurnal ilmiah tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga memunginkan para peneliti untuk memublikasikan hasil penelitian mereka sehingga dapat diakses dan digunakan oleh publik secara luas,” kata Arief.
Asdineri Ruslim mengungkapkan, guru sebagai profesi hendaknya memang secara rutin melakukan penelitian agar ketajaman kompetensinya terus terasah. Sebab, situasi dan permasalahan kelas yang dihadapinya pun terus berkembang dari waktu ke waktu. ”Ya, seperti halnya dokter yang secara berkala harus mengikuti ujian dalam kaitannya dengan izin praktik dan profesi yang diembannya,” kata Asdineri yang berlatar profesi dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Media hasil riset
Secara terpisah, Kepala Pengembang Labschool Cibubur Deden E Ariffan, Rabu (31/1/2024), menjelaskan, sejalan dengan tuntutan kebutuhan zaman, pihaknya menginisiasi budaya riset dengan membentuk kelompok peneliti guru pada jenjang pendidikan yang sama dan atau berkolaborasi antarjenjang pendidikan. Dari sinilah lahir media hasil penelitian berupa jurnal yang diberi nama Konatif. Nama ini terinspirasi diksi conative yang bermakna berhubungan dengan keinginan, niat, atau upaya untuk melakukan sesuatu.
”Sekarang, jurnal ini dapat ditelusuri ke Google Scholar. Seiring terbitnya edisi kedua sedang diupayakan agar terindeks di Garuda dan Sinta. Dijadwalkan terbit dua kali setahun,” ujar Deden.
Dia menambahkan, melalui budaya riset, diharapkan akan lahir ide-ide baru, temuan baru, dan semangat untuk terus belajar dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan menantang bagi peserta didik yang secara demografi merupakan generasi Z dan generasi Alfa.
Labschool Cibubur sejak beberapa tahun terakhir terus menghidupkan ekosistem yang mendorong guru meningkatkan profesionalitas secara berkelanjutan. Untuk penilaian kinerja guru SD-SMP-SMA Labschool Cibubur tahun ajaran 2018/2019, 2020/2021, dan 2022/2023, terdapat 20 aspek yang dinilai.
Aspek-aspek tersebut mencakup penggunaan berbagai media inovatif dalam pembelajaran dan pengembangan profesionalisme dengan melakukan penelitian tindakan kelas, melakukan kegiatan ilmiah, atau menciptakan karya inovatif produktif dalam pembelajaran.
Acara peluncuran jurnal dirangkaikan dengan pengumuman pemenang sembilan paper terbaik yang termuat dalam junal Konatif, berdasarkan penilaian tim yang diketuai Achmad Ridwan. Beberapa di antaranya membahas pembelajaran di lingkup kelas di Labshool sendiri ataupun di lembaga pendidikan lain.