Pengalaman keberagaman memperkaya mahasiswa untuk belajar berkolaborasi dan bertoleransi.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengalaman keberagaman untuk mahasiswa sebagai salah satu program belajar di luar kampus terus ditingkatkan. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi bertukar kampus untuk merasakan kuliah di perguruan tinggi di daerah lain dan menjalankan modul Nusantara.
Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dan Kampus Mengajar Asri Aldila Putri, Selasa (23/1/2024), mengatakan, peningkatan pengalaman keberagaman di Indonesia untuk para mahasiswa ditawarkan lewat PMM. Dari hasil survei, pelaksanaan PMM relevan terhadap peningkatan pengalaman keberagaman di Indonesia.
”Modul Nusantara terbukti membantu mahasiswa dalam peningkatan pemahaman atas isu kebinekaan, wawasan kebangsaan, dan rasa cinta Tanah Air,” ujar Asri.
Program PMM tahun ini memasuki angkatan ke-4 dan dilaksanakan di semester genap. Sebanyak 16.250 mahasiswa dinyatakan lolos seleksi dan akan bertukar untuk mengikuti kegiatan perkuliahan dan Modul Nusantara di 128 perguruan tinggi penerima yang tersebar di 29 provinsi di Indonesia.
Menurut Asri, lewat PMM, sivitas akademika juga diajak untuk memitigasi pencegahan tiga dosa besar di dunia pendidikan. Ketiga dosa besar pendidikan tersebut kekerasan seksual, intoleransi, dan perundungan/kekerasan.
”Bersama-sama mari kita melakukan tindakan-tindakan mitigasi untuk mencegah terjadinya kasus tiga dosa besar dalam pendidikan, baik secara institusional maupun individual, melalui tata kelola program yang baik. Penguatan tata kelola dapat dilakukan di antaranya dengan penguatan budaya, komunitas, pendidik, dan fokus pada upaya pencegahan daripada penanganannya,” kata Asri.
Kemampuan berkolaborasi
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknlogi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati menekankan pentingnya PMM untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi dan menghargai keberagaman. ”Mereka yang mampu berkolaborasi, mereka yang mampu bekerja sama, dan mereka yang mampu menghargai keberagaman itulah yang akan tetap eksis,” kata Kiki.
Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Sri Suning Kusumawardani mengatakan, semangat yang disebarkan PMM ini memacu para mahasiswa untuk mengukir cerita baik dan mengulik keunikan keberagaman budaya Indonesia. Program yang mengusung semboyan ”Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya” diharapkan dapat memacu semangat para peserta mahasiswa untuk menorehkan berbagai cerita baik tentang keunikan proses pertukaran budaya serta diseminasi nilai-nilai toleransi yang dipelajari dan dimaknai selama mengikuti program.
Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan komitmen kami terhadap pendidikan inklusif dan keberagaman, tetapi juga merupakan langkah strategis menuju pencapaian status universitas kelas dunia.
Koordinator Perguruan Tinggi Penerima dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Erli Sarilita menjelaskan, lewat PMM, Unpad menjadi tuan rumah bagi lebih dari 1.000 mahasiswa selama dua tahun berturut-turut. Keikutsertaan Unpad ini untuk mewujudkan visi ”Bermanfaat dan Mendunia”.
”Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan komitmen kami terhadap pendidikan inklusif dan keberagaman, tetapi juga merupakan langkah strategis menuju pencapaian status universitas kelas dunia,” ujar Erli.
Program PMM, lanjut Erli, menguatkan Unpad untuk memperkaya pengalaman akademik dan memperluas wawasan mahasiswa Unpad, membekali mereka untuk berkompetisi dan berkontribusi di kancah global, sambil tetap mengakar kuat dalam misi untuk melayani dan memajukan masyarakat Indonesia. Keikutsertaannya dalam jumlah signifikan ini tidak hanya menunjukkan kapasitas Unpad dalam menyambut mahasiswa dari latar belakang yang beragam, tetapi juga mencerminkan dedikasi dalam berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
Sementara itu, Koordinator dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Supriyanto mengatakan, pelaksanaan Program PMM sesuai dengan ekspektasi, banyak testimoni positif yang disampaikan mahasiswa PMM yang belajar di Unesa terkait pengalaman berada di tengah keberagaman serta memperkuat pemahaman lintas budaya. Pihak kampus proaktif menyelenggarakan pembekalan internal yang disampaikan oleh para alumnus PMM angkatan sebelumnya kepada peserta baru.
”Kesempatan menjadi bagian dari Program PMM merupakan suatu kebanggaan karena dapat belajar banyak hal, mendapat berbagi informasi, peningkatan kualitas layanan, dan berbagi pengalaman ragam budaya dari mahasiswa yang bertukar sementara,” kata Supriyanto.